3 Pola pembagian hasil adalah proporsi pembagian keuntungan hasil usaha
ternak gaduhan antara pemilik modal dengan petanipeternak sebagai pemelihara.
4 Faktor dominan yang membentuk kemitraankerjasama adalah faktor yang
mendasari terjadinya kemitraankerjasama antara pemilik modal dan petanipeternak.
5 Kesejahteraan petanipeternak adalah keadaan yang menunjukkan adanya
perbaikan dan kemajuan dibidang pendapatan, pendidikan, kesehatan dan rasa bangga self esteem.
3.6. Definisi Operasional
Untuk memperjelas arti serta untuk mempermudah analisis dipaparkan definisi operasional variabel yang digunakan sebagai berikut :
1 Pola pembagian hasil pada pemeliharaan ternak dengan sistem ”gaduhan”.
Variabel ini meliputi bagaimana pola pembagian hasil yang diterima oleh peternak dan pemilik modal. Pembagian hasil antara peternak dan pemilik
modal mungkin dengan perbandingan 50 : 50; atau 60 : 40; atau 70 : 30; atau pembagian dalam bentuk anak sapi ternak jika induk sudah
beranak ataupun dalam bentuk lainnya. 2
Faktor-faktor dominan yang membentuk pola kemitraan pada pemeliharaan ternak dengan sistem ”gaduhan”.
Universitas Sumatera Utara
Variabel ini meliputi faktor apa yang mendasari terbentuknya kemitraan dengan sistem gaduhan tersebut. Faktor-faktor tersebut mungkin adalah
karena adanya bantuan pemerintah; atau kerjasama dengan pihak swastaperusahaan; atau perseoranganpribadi yang menanamkan modalnya;
atau suatu yayasan dalam upaya memberdayakan masyarakat; atau lainnya. 3
Kesejahteraan petanipeternak; kesejahteraan petanipeternak didekati menurut Indeks Pembangunan Manusia IPM yaitu meliputi:
a. Pendapatan;
Untuk mengukur indikator pendapatan diukur melalui persepsi petanipeternak terhadap antara lain : pola konsumsi, tersedianya
tabungan, kepemilikan aset barang elektronik, kendaraan bermotor, tanah, rumah. Pengukuran indikator pendapatan ini merupakan
bagian dari variabel-variabel indikator kesejahteraan menurut CBSM Community Based Monitoring System atau Sistem Pemantauan
Kesejahteraan oleh Masayarakat Lembaga Penelitian SMERU, 2005. b.
Pendidikan; Indikator ini diukur melalui persepsi peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan petanipeternak, tingkat pendidikan anggota keluarga. c.
Kesehatan; Indikator kesehatan diukur melalui persepsi terhadap
penggunaan layanan medis ketika sakit, fasilitas MCK mandi-cuci-
Universitas Sumatera Utara
kakus, kebersihan lingkungan termasuk sistem perkandangan dan penanganan kotoran ternak
d. Rasa Bangga Self-Esteem
Indikator ini diukur melalui persepsi terhadap ”rasa bangga”; kenaikan pemilikan entitlement petanipeternak karena memelihara
ternak gaduhan.
Tabel 1. Matriks Operasional Pengukuran Kuantitatif
Variabel Penelitian Indikator
InstrumenAlat ukur
Kesejahteraan PetaniPeternak
Pendapatan - Pola konsumsi
- Kepemilikan asset barang
elektronik, kendaraan bermotor, tanah, rumah
- Tabungan
Pendidikan -
Pengetahuan dan ketrampilan petanipeternak
- Tingkat pendidikan anggota
keluarga Kesehatan
- Penggunaan layanan medis
ketika sakit -
fasilitas MCK -
kebersihan lingkungan penanganan kotoran ternak
Self-Esteem -
Rasa bangga -
Kenaikan pemilikan entitlement
Universitas Sumatera Utara
3.7. Teknik Analisa Data