Analisis Gula Reduksi BAHAN DAN METODE

3.4.3 Uji Motilitas

Isolat dari agar miring diambil 1 ose kemudian diinokulasikan pada media SIM semisolid dengan cara menusukkannya hingga setengah media pada tabung reaksi. Media SIM yang berisi isolat BAL kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 30°C untuk kemudian diamati jejak pergerakan bakteri. Uji motilitas positif jika pertumbuhan koloni menyebar luas pada agar Cappuccino dan Sherman, 1996.

3.4.4 Uji Produksi Gas CO

2 Jarum ose yang berisi inokulum kultur BAL murni diinokulasikan pada tabung reaksi yang berisi media glukosa broth dengan merah fenol pada tabung reaksi diberi tabung durham. Media yang berisi kultur BAL kemudian diinkubasikan selama 48 jam dengan suhu 37°C dan diamati terjadinya perubahan warna serta ada tidaknya gelembung pada tabung durham. Merah fenol merupakan indikator pH. Pada pH netral 7.0 akan berwarna merah dan berubah menjadi kuning pada pH sedikit asam yang mengindikasikan bahwa asam menyebabkan terjadinya perubahan warna. Uji positif jika terjadi perubahan warna merah fenol menjadi kuning, kadang diikuti dengan pembentukan gas Cappuccino dan Sherman, 1996.

3.5 Analisis Gula Reduksi

Bahan padat yang sudah dihaluskan atau bahan cair ditimbang sebanyak 2,5- 25 gram dan dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan 50 ml Universitas Sumatera Utara akuades. Bubur AlOH 3 ditambahkan ke dalam labu takar. Penambahan bahan penjernih ini diberikan tetes demi tetes sampai penetesan dari reagensia tidak menimbulkan pengeruhan lagi, kemudian ditambahkan akuades sampai tanda tera dan disaring. Filtrat ditampung dalam labu takar 200 ml. Untuk menghilangkan kelebihan Pb, ditambahkan Na 2 CO 3 anhidrat secukupnya kemudian ditambahkan akuades sampai tanda, digojog dan disaring. Filtrat bebas Pb bila ditambahkan Na 2 CO 3 tetap jernih. Filtrat bebas Pb diambil 25 ml, dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan 25 ml larutan Luff-Schoorl dan 25 ml akuades. Larutan Luff-Schoorl 25 ml dan 25 ml akuades juga dibuat sebagai perlakuan blanko. Erlenmeyer yang berisi filtrat bebas Pb ditambahkan beberapa butir batu didih, kemudian erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin balik, lalu didihkan. Pendidihan larutan dipertahankan selama 10 menit. Selanjutnya cepat-cepat didinginkan dan ditambahkan 15 ml KI 20 dan dengan hati-hati ditambahkan 25 ml H 2 SO 4 26,5. Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Na-thiosulfat 0,1 N memakai indikator pati sebanyak 2-3 ml. Pati sebaiknya diberikan pada saat titrasi hampir berakhir untuk memperjelas perubahan warna pada akhir titrasi. Dengan mengetahui selisih antara titrasi blanko dan titrasi contoh, kadar gula reduksi dalam bahan dapat dicari dengan menggunakan Tabel 3 berikut Sudarmadji et al., 1994. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Penentuan glukosa, fruktosa dan gula invert dalam suatu bahan dengan metode Luff-Schoorl ml 0,1N Na- thiosulfat Glukosa, fruktosa, gula invert mg C 6 H 12 O 6 ml 0,1N Na-thiosulfat Glukosa, fruktosa, gula invert mg C 6 H 12 O 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2,4 4,8 7,2 9,7 12,2 14,7 17,2 19,8 22,4 25,0 27,6 30,3 Δ 2,4 2,4 2,5 2,5 2,5 2,5 2,6 2,6 2,6 2,6 2,7 2,7 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 33,0 35,7 38,5 41,3 44,2 47,1 50,0 53,0 56,0 59,1 62,2 - Δ 2,7 2,8 2,8 2,9 2,9 2,9 3,0 3,0 3,1 3,1 - - Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.6 Kadar Asam Laktat