BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Adanya mesin-mesin mempermudah manusia dalam melakukan proses produksi suatu barang, sehingga proses produksi dari barang-barang yang
dihasilkan, jumlahnya lebih banyak dan memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini pada gilirannya telah memperbesar kebutuhan akan fungsi pemeliharaan pabrik,
khususnya pemeliharaan dan perawatan mesin. Para manager pemeliharaan akan dituntut untuk meningkatkan standard pemeliharaan dan efisiensi kerja pada
mesin guna menciptakan hasil produksi yang lebih optimal. Oleh karena itu, Dalam bab ini akan dibahas mengenai pemeliharaan secara luas dan teori yang
mendukungnya.
2.1. Pengertian Pemeliharaan
Istilah pemeliharaan maintenance dapat diartikan sebagai suatu kondisi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi standar yang dapat diterima Anthony corder, 1988, hal. 4.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri, 1993, hal. 124, pengertian perawatan adalah “ suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga
fasilitasperalatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu pengadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan”.
Sedangkan menurut Supandi, 2000 hal 15 perawatan yaitu, pengorganisasian operasi perawatan untuk memberikan pandangan umum
mengenai perawatan fasilitas industri. Jadi dengan adanya kegiatan maintanance ini maka fasilitas atau peralatan
pabrik dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut dipergunakan untuk
proses produksi atau sebelum jangka tertentu yang direncanakan tercapai. Sehingga dapatlah diharapkan proses produksi dapat berjalan lancar dan terjamin,
Karena kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak baiknya beberapa fasilitas atau peralatan produksi telah dihilangkan atau dikurangi guna
kelancaran proses produksi.
2.2. Kebijaksanaan Pemeliharaan
Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat manusia tidak akan rusak, tetapi usia kegunaanya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala
dengan melakukan suatu aktifitas yang dikenal dengan pemeliharaan Anthony Corder, 1988, hal. 1.
Penentuan kebijaksanaan pemeliharaan diperlukan untuk menyusun suatu rencana yang akan diterapkan dalam sistem produksi yang telah berlangsung.
Apabila terabaikan, hal ini berakibat terganggunya proses produksi yang berdampak penurunan jumlah barang yang akan diproduksi. Kebijaksanaan ini
ditetapkan sendiri untuk masing-masing perusahaan. Adakalanya perusahaan mengabaikan jadwal rencana pemeliharaan yang didasarkan pada analisa
matematis guna meminimumkan waktu kerusakan dan memberikan cara terbaik untuk beroperasi.
2.3. Tujuan Pemeliharaan