BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang releven dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh:
1. Juniarti dan Evelyne 2003 dengan judul “Hubungan Karakteristik Informasi
Yang Dihasilkan Oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Di Jawa
Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara karakteristik informasi dan kinerja manajerial. Indikator untuk mengukur karakteristik
informasi adalah broadscope, agregasi, integrasi dan timeliness, sedangkan kinerja manajerial diwakili dengan faktor kemampuan manajer dalam
membuat perencanaan, mencapai target dan melakukan kiprahnya diluar perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur yang ada di Jawa Timur. Menurut data Biro Pusat Statistik Surabaya, jumlah perusahaan berukuran besar dan sedang di
Jawa Timur pada tahun 2000 sebanyak 530 perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan dilihat dari struktur modal. Penelitian ini menggunakan
teknik sampling simple random sampling. Jumlah sampel yang terjaring dengan menggunakan teknik sampling tersebut sebanyak 225 perusahaan
manufaktur. Skala pengukuran yang digunakan untuk data penelitian menggunakan skala ordinal 1 – 5. Hasil penelitian ini secara umum
7
8
2. Winda Arum Hapsari dan Murtanto 2005 dengan judul “Pengaruh
Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Desentralisasi Dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Sebagai
Variabel Moderating”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja
manajerial dengan desentralisasi dan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen sebagai variabel moderating. Populasi yang dipilih dalam
penelitian ini adalah manajer atau kepala bagian dalam perusahaan manufaktur dan jasa yang berlokasi di wilayah Jakarta Jakarta Pusat, Jakarta
Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Tangerang. Manajer fungsionalmenengah seperti: manajer pemasaran, manajer penjualan,
manajer produksi, manajer operasional dijadikan sebagai subyek penelitian karena mereka berperan penting didalam pengambilan keputusan serta
memiliki bawahan dan atasan. Alasan lain manajer fungsional dijadikan subyek penelitian adalah manajer menengah fungsional lebih mengetahui
keadaan sebenarnya, sehingga persepsi mereka lebih bervariasi dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Subyek penelitian diseleksi dari daftar wajib
pajak pada Direktorat Jenderal Pajak atas perusahaan-perusahaan yang berdomisili di wilayah Jakarta. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan
9
kemudahan Convenience Sampling. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas, sehingga penulis bebas memilih sampel
yang paling mudah dan cepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Interaksi antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dengan
desentralisasi akan menurunkan kinerja manajerial. 2 Pada tingkat desentralisasi yang tinggi, pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial akan rendah, sebaliknya pada tingkat desentralisasi yang rendah, pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial akan tinggi. 3 Interaksi antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dengan karakteristik informasi sistem akuntansi
manajemen akan menurunkan kinerja manajerial, dan 4 Pada tingkat ketersediaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen tinggi,
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial akan rendah, sebaliknya pada tingkat ketersediaan karakteristik informasi sistem
akuntansi manajemen rendah, pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial akan tinggi
2.2. Landasan Teori