Uji Hipotesis Teknik Analisis

39

3. Heteroskedastisitas

Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah jika nilai residual tidak konstan atau berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel bebas. Dalam regresi linier, nilai residual harus konstan untuk setiap variabel bebas, jika ketentuan ini dilanggar maka akan terjadi heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2001 : 69. Dengan kata lain dalam suatu model regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Menurut Singgih Santoso 2002 : 301, deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : 1. Nilai probabilitas 0,05, berarti bebas dari heteroskedastisitas. 2. Nilai probabilitas 0,05, berarti terkena heteroskedastisitas.

3.5.2. Uji Hipotesis

1. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X 1 dan X 2 secara simultan keseluruhan terhadap Y. Ho : β1 = β2 = 0 tidak ada pengaruh signifikan secara simultan antara X 1 dan X 2 terhadap Y. Hi : β1 = β2 ≠ 0 ada pengaruh signifikan secara simultan antara X 1 dan X 2 terhadap Y. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi  0,05. 40 Kriteria pengujian sebagai berikut : a. Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X 1 dan X 2 terhadap Y. b. Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan X 1 dan X 2 terhadap Y.

2. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X 1 ,X 2 ,X 3 dan X 4 secara parsial individual terhadap Y. Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara X 1 dan X 2 terhadap Y. Hi : βi ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan signifikan secara parsial antara X 1 dan X 2 terhadap Y. Ket : i = X 1 dan X 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi  0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut : 1 Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara X 1 dan X 2 terhadap Y. 2 Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara X 1 dan X 2 terhadap Y. 41

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat PG. Watoetoelis Krian Sidoarjo Pabrik Gula Watoetoelis secara struktural merupakan bagian dari PT. Perkebunan Nusantara X Persero. Dalam PT. Perkebunan ini mempunyai dua jenis bidang usaha yaitu rumah sakit sebanyak dua buah dan pabrik gula 12 buah yang terletak di beberapa daerah di Jawa Timur. Pabrik Gula Watoetoelis didirikan pada tahun 1839 oleh perusahaan milik Belanda yang diberi nama NV COOV dan COOSTER VAN HOUT yang berkantor di Surabaya. Kemudian pada tahun 1957, semua perusahaan milik Belanda dinasionalisasikan atau diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan pada penguasa militer tertinggi atau menteri pemerintah Nomor: 1063 PMT 1975 tertanggal 09 Desember 1957. Dengan keputusan tersebut diatas, maka perusahaan Belanda dinasionalisasikan, kemudian atas dasar peraturan dari pusat No. 19 tahun 1960 tanggal 01 April 1960 maka diadakanlah suatu perubahan dan diubah menjadi Perusahaan Negara Perkebunan yang disingkat dengan PNP yang berpusat di Jakarta, diantara PNP tersebut adalah PNP XXI dan PNP XXII.