Fisiologi Pendengaran Konsep Pendengaran

Tabel. 2.1 Standar WHO Tentang Gangguan Pendengaran Tahun 2004

2.2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Pendengaran

Daya dengar seseorang di dalam menangkap suara dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksterna Tarwaka dkk, 2004. Faktor internal meliputi umur, kondisi kesehatan, maupun riwayat penyakit yang pernah diderita. Faktor eksternal meliputi tingkat intensitas suara disekitarnya, lama terpajan dengan kebisingan, karakteristik kebisingan serta frekuensi suara yang ditimbulkan. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi ambang dengar tersebut, yang paling menonjol adalah faktor umur dan lamanya pemajanan terhadap kebisingan. Dengan bertambahnya umur, sebagian dari sel-sel rambut yang terdapat di telinga bagian dalam ini akan mati karena. Daya dengar subjek pada kelompok umur 20-40 tahun lebih baik. Orang yang berusia lebih dari 40 tahun akan lebih mudah tuli akibat bising Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1990. Lamannya terpapar dengan bising 8 jam per hari dengan intensitas 85 desibel berisiko terkena NIHL. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kehilangan pendengaran berhubungan dengan terpaparnya kebisingan Tarwaka dkk, 2004: a. Intensitas kebisingan tingkat tekanan suara b. Jenis kebisingan c. Lamanya terpapar per hari Rata-rata pengukuran dB Kategori 25 Normal 26-40 Gangguan ringan 41-60 Gangguan sedang 61-80 Gangguan berat 81 Gangguan sanggat berat d. Jumlahnya lamanya terpapar dalam tahun e. Usia yang terpapar f. Masalah pendengaran yang telah diterima sebelumnya. g. Lingkungan yang bising h. Jarak pendengar dengan sumber bising.

2.2.3 Tanda dan Gejala Gangguan Pendegaran

a. Kesulitan dalam mendengarkan percakapan, terutama jika di sekelilingnya berisik b. Terdengar gemuruh atau suara berdenging di telinga tinnitus c. Tidak dapat mendengarkan suara televisi atau radio dengan volume yang normal d. Kelelahan dan iritasi karena penderita berusaha keras untuk bisa mendengar. e. Pusing atau gangguan keseimbangan.

2.2.4 Pengukuran Ambang Dengar Mengunakan Audiometer

Audiometer adalah alat elektronik pembangkit bunyi dalam intensitas dan frekuensi tertentu, yang dipergunakan untuk mengukur tingkat ambang pendengaran seseorang. Ambang pendengaran ialah bunyi terlemah. Audiometer merupakan suatu peralatan elektronik yang digunakan untuk menguji pendengaran, dimana audiometer mampu menghasilkan suara yang memenuhi syarat sebagai bahan pemeriksaan yaitu frekuensi 125-8000 Hz dan intensitas suara yang dapat diukur -10 sd 110 dB. Pemeriksaan audiometri memerlukan audiometri ruang kedap suara, audiologis, dan pasien yang kooperatif. Prinsip

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN KAFEIN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT TIGA SERANGKAI SURAKARTA Hubungan Asupan Kafein dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bagian Produksi PT Tiga Serangkai Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN ASUPAN KAFEIN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT TIGA SERANGKAI Hubungan Asupan Kafein dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bagian Produksi PT Tiga Serangkai Surakarta.

0 4 18

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PEKERJA DI BAGIAN PROSES GRINDA DAN PERMESINAN DI PT. BAJA Hubungan Intensitas Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah Pekerja di Bagian Proses Grinda dan Permesinan Ceper, Klaten J

0 2 16

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PEKERJA BAGIAN PROSES GRINDA DAN Hubungan Intensitas Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah Pekerja di Bagian Proses Grinda dan Permesinan Ceper, Klaten Jawa Tengah.

0 4 17

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Di PG. Poerwodadie Magetan.

0 1 17

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI PT PERTANI (PERSERO) Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Tekanan Darah Pada Pekerja Di PT Pertani (Persero) Cabang Surakarta.

0 0 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Tekanan Darah Pada Pekerja Di PT Pertani (Persero) Cabang Surakarta.

0 1 17

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN DAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA KERAJINAN TEMBAGA CEPOGO BOYOLALI.

0 0 11

Hubungan kebisingan dan tekanan panas dengan tekanan darah pekerja weaving pt. iskandar indah printing Surakarta COVER

0 2 11

Hubungan Intensitas Kebisingan dan Masa Kerja Terhadap Nilai Ambang Dengar Pada Pekerja di Bagian Produksi PT. WIKA Beton Boyolali - UNS Institutional Repository

0 0 12