g. Gaya hidup Walaupun tidak terlalu jelas hubungannya dengan hipertensi namun kebiasaan
seperti merokok, minum –minuman alkohol dan kurang berolahraga dapat pula
mempengaruhi peningkatan tekanan darah. h. Faktor Lingkungan
Adanya polusi udara, polusi suara, dan air lunak semuanya telah diindikasi sebagai faktor penyebab tekanan darah tinggi. Melindungi masyarakat dari polusi
udara, polusi suara dan air lunak dapat mempengaruhi kesehatan, khususnya pada hipertensi.
2.4.3 Klasifikasi Tekanan Darah
Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah menurut Joint National Committe JNC Tahun 1997
No
Kategori Sistolik
Diastolik
1
Optimal 120
80
2
Normal 130
85
3
Normal – tinggi
130-139 85-89
4
Hipertensi :
Derajat I 140-159
90-99 Derajat II
160-179 100-109
Derajat III ≥180
≥110
2.4.4
Mekanisme Kebisingan Terhadap Tekanan Darah
Tekanan darah diatur oleh dua faktor yaitu aliran darah dan tahanan pembuluh darah perifer. Aliran darah ditentukan oleh curah jantung yaitu tekanan kecepatan
irama jantung karena daya pompa jantung dan volume darah. Tahanan pembuluh darah perifer dipengaruhi oleh diameter pembuluh darah dan kekenyalan
pembuluh darah. Peningkatan tahanan perifer dapat terjadi bila ada penyempitan arteriole yang merupakan ciri-ciri dari hipertensi. Dilatasi dan penyempitan
arteriole perifer dikontrol oleh beberapa mekanisme khususnya sistem saraf simpatik dan sistem renin angiotensin. Pusat vasomotor di medula dapat
dirangsang oleh baroreceptor atau oleh stress psikogenik. Impuls diteruskan melalui saraf simpatik yang mengakibatkan pelepasan katekolamin. Pelepasan
norephinephrin oleh
serabut-serabut saraf
postganglion menyebabkan
vasokonstriksi. Ephinephrin juga berefek meningkatkan kekuatan kontraksi ventrikel sehingga cardiak output pun meningkat.
Hipertensi dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor penyebab. Salah satu faktor lingkungan yang menimbulkan terjadinya risiko penyakit hipertensi adalah
kebisingan. Tingkat kebisingan mencapai 60 dB dapat meningkatkan kadar hormon stress, seperti ephinephrin, non-epinephrin dan kortisol tubuh yang
mengakibatkan terjadinya perubahan irama jantung dan tekanan darah. Bising yang terus
–menerus sejak sesorang mulai terpapr dengan intensitas 85 dB selama 8 jam akan menimbulkan gangguan proses fisiologis jaringan otot dalam
tubuh dan memicu emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh
dalam waktu yang lama tekanan darah akan naik sehingga menyebabkan hipertensi Tambunan, 2005. Lama pajanan bising 15 menit cenderung
mengalami peningkatan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan yang memiliki lama pajanan bising ≤ 15 menit. Lama pajanan yang dimaksud disini adalah lama
pajanan yang melebihi NAB Sinaga, 2013.