2.3.6 Efek Kebisingan Terhadap Manusia
a. Efek pada pendengaran Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera
pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran
adalah sementara dan pemulihan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka
akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas ke frekuensi sekitarnya dan
akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan Soetirto, 2001. Efek kebisingan pada pendengaran manusia atas:
1 Tuli sementara atau Noise Induced Temporaryt Treshold Shift NITTS Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan
mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat. Seseorang yang pertama sekali terpapar suara bising
akan mengalami berbagai perubahan, yang mula-mula tampak adalah ambang pendengaran bertambah tinggi pada frekuensi tinggi. Pada gambaran audiometri
tampak sebagai “ notch “ yang curam pada frekuensi 4000 Hz, yang disebut juga acoustic notch. Pada tingkat awal terjadi pergeseran ambang pendengaran yang
bersifat sementara, yang disebut juga NITTS. Apabila beristirahat di luar lingkungan bising biasanya pendengaran dapat kembali normal Rambe. A, 2003.
2 Tuli Menetap atau Noise Induced Permanent Treshold Shift NIPTS Dikatakan bahwa untuk merubah NITTS menjadi NIPTS diperlukan waktu
bekerja di lingkungan bising selama 3,5-20 tahun, tetapi hal ini bergantung juga kepada faktor-faktor sebagai berikut: tingginya level suara, lama paparan,
spektrum suara, temporal pattern, kebisingan kontinyu, dan pengaruh obat- obatan. Beberapa obat-obatan dapat memperberat pengaruh sinergistik ketulian
apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya: quinine, aspirin, dan beberapa obat lainnya serta keadaan kesehatan.
NIPTS biasanya terjadi disekitar frekuensi 4000 Hz dan perlahan-lahan meningkat dan menyebar ke frekwensi sekitarnya. NIPTS mula-mula tanpa keluhan, tetapi
apabila sudah menyebar sampai ke frekwensi yang lebih rendah 2000 Hz dan 3000 Hz keluhan akan timbul. Pada mulanya seseorang akan mengalami
kesulitan untuk mengadakan pembicaraan di tempat yang ramai, tetapi bila sudah menyebar ke frekwensi yang lebih rendah maka akan timbul kesulitan untuk
mendengar suara yang sangat lemah. Notch bermula pada frekwensi 3000 –6000
Hz, dan setelah beberapa waktu gambaran audiogram menjadi datar pada frekwensi yang lebih tinggi. Kehilangan pendengaran pada frekwensi 4000 Hz
akan terus bertambah dan menetap setelah 10 tahun dan kemudian perkembangannya menjadi lebih lambat Rambe. A, 2003.
b. Gangguan Fisiologis Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu bising yang terputus-
putus atau yang datangnya tiba-tiba kondisi fisiologis. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah ±10 mmHg, peningkatan nadi, konstriksi pembuluh