dasar pemeriksaan audiometri ini adalah pemeriksaan pada bermacam-macam frekunsi dan intensitas suara. Pada audiometer sistem manual, proses pemeriksaan
dilakukan dengan cara memilih berbagai intensitas dan frekuensi melalui penekanan tombol untuk diperdengarkan terhadap pasien menggunakan sepasang
earphone, kemudian pasien akan mengacungkan tangan sebagai tanggapan mendengar bunyi. Ketika pasien mengacungkan tangan sebagai tanggapan
mendengar bunyi maka operator memberi tanda pemeriksaan pada sebuah kartu hasil pemeriksaan yang disebut audiogram. Prosedur pengunaan audio meter pada
lampiran sembilan.
2.3 Konsep Kebisingan
2.3.1 Kebisingan
a. Definisi Bising Bising menurut Kepemenaker 2011 adalah semua suara yang tidak dikehendaki
yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
b. Kebisingan Pabrik atau Industri Industri modern yang telah menggunakan peralatan-peralatan bermesin
merupakan sumber kebisingan diam yang sangat potensial. Kebisingan yang dihasilkan oleh mesin-mesin di dalam pabrik juga dapat merambat ke luar
bangunan pabrik, sehingga selain dirasakan secara langsung oleh pekerja pabrik, kebisingan itu juga dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik.
Mesin-mesin pabrik umumnya menghasilkan bunyi berfrekuensi rendah, sehingga selain menghasilkan bunyi bising mesin-mesin tersebut juga menghasilkan
getaran. Oleh karena itu idealnya bangunan pabrik dirancang sebagai bangunan yang mampu meredam getaran agar tidak merambat keluar, sehingga bangunan
disekitar pabrik cukup didesain untuk menahan kebisingan saja. Sementara itu, para pekerja pabrik yang selalu berdekatan dengan mesin-mesin berbunyi keras,
sebaiknya menggunakan ear protection ear plug dan ear muff saat bekerja Rambe. A, 2003.
2.3.2 Kategori Kebisingan
Kategori kebisingan derdasarkan frekuensi tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tekanan bunyi maka bising dibagi dalam tiga yaitu audible noise,
occupational noise, dan impuls noise Bahar, 2014 a. Audible noise bising pendengaran, bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi
atau 31,5 –8.000 Hz
b. Occupational noise bising berhubungan dengan pekerjaan, bising yang disebabkan oleh bunyi mesin ditempat kerja
c. Impuls Noise bising impulsive, bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak. Misalnya pukulan palu, ledakan, mriam, tambakan bedil dan lain
– lain.
2.3.3 Jenis-jenis Kebisingan
Jenis-jenis Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas:
a. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik
berturut –turut. Misalnya mesin, kipas angin, dan dapur pijar