Intensitas dan waktu paparan bising yang diperkenankan.
2 Tuli Menetap atau Noise Induced Permanent Treshold Shift NIPTS Dikatakan bahwa untuk merubah NITTS menjadi NIPTS diperlukan waktu
bekerja di lingkungan bising selama 3,5-20 tahun, tetapi hal ini bergantung juga kepada faktor-faktor sebagai berikut: tingginya level suara, lama paparan,
spektrum suara, temporal pattern, kebisingan kontinyu, dan pengaruh obat- obatan. Beberapa obat-obatan dapat memperberat pengaruh sinergistik ketulian
apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya: quinine, aspirin, dan beberapa obat lainnya serta keadaan kesehatan.
NIPTS biasanya terjadi disekitar frekuensi 4000 Hz dan perlahan-lahan meningkat dan menyebar ke frekwensi sekitarnya. NIPTS mula-mula tanpa keluhan, tetapi
apabila sudah menyebar sampai ke frekwensi yang lebih rendah 2000 Hz dan 3000 Hz keluhan akan timbul. Pada mulanya seseorang akan mengalami
kesulitan untuk mengadakan pembicaraan di tempat yang ramai, tetapi bila sudah menyebar ke frekwensi yang lebih rendah maka akan timbul kesulitan untuk
mendengar suara yang sangat lemah. Notch bermula pada frekwensi 3000 –6000
Hz, dan setelah beberapa waktu gambaran audiogram menjadi datar pada frekwensi yang lebih tinggi. Kehilangan pendengaran pada frekwensi 4000 Hz
akan terus bertambah dan menetap setelah 10 tahun dan kemudian perkembangannya menjadi lebih lambat Rambe. A, 2003.
b. Gangguan Fisiologis Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu bising yang terputus-
putus atau yang datangnya tiba-tiba kondisi fisiologis. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah ±10 mmHg, peningkatan nadi, konstriksi pembuluh
darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan
pusingsakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan efek pusingvertigo.
Perasaan mual, susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah,
sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit Prabu, 2009. c. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat
menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
d. Gangguan Komunikasi Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect bunyi yang menutupi
pendengaran yang kurang jelas atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan
terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak
langsung membahayakan keselamatan seseorang. e. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala
pusing vertigo atau mual-mual.
f. Trauma Akustik Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak sebagian atau seluruh alat
pendengaran yang disebabkan oleh pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau
suara yang sangat keras, seperti suara ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang pendengaran atau saraf sensoris pendengaran.
g. Presbycusis
Penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia merupakan gejala yang
dialami hampir semua orang dan dikenal dengan prebycusis menurunnya daya dengar pada nada tinggi. Gejala ini harus diperhitungkan jika menilai penurunan
daya dengar akibat pajanan bising ditempat kerja. h. Tinitus
Tinitus merupakan suatu tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran . Gejala yang ditimbulkan yaitu telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan
tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari atau saat berada diruang pemeriksaan audiometri Prabu, 2009.