101 g.
Mencegah dan mengurangi kerugiankerusakan yang diderita semua pihak karena terjadinya kecelakaankebakaran.
3. Undang-undang ketenagakerjaan
a. Pertama, Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, di dalamya
tercakup Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan, Pmbinaan, Panitia Pembina K-3, tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja,
Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup Ancaman Pidana.
b. Kedua, UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning
Labour Inspection in Industry and Commerce. c.
Ketiga, UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang Kesela ata da pasal da . Pasal ayat berbu yi : “etiap PekerjaBuruh
mempunyai Hak untuk memperoleh perlindungan atas a Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Da pasal ayat : U tuk eli du gi kesela ata PekerjaBuruh gu a
mewujudkan produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehata Kerja. “eda gka pasal berbu yi : “etiap Perusahaa wajib e erapka
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Ma aje e Perusahaa .
d. Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05MEN1996 tentang Sistem
Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi sebagai Pedoman penerapan sistem manajemen K-3 SMK3.
4. Prosedur bekerja dengan aman
a. “egi perora ga adalah gerak da pada bada da pikira setiap ora g gu a e elihara
kelangsungan hidup badaniah maupun rohaniah. b.
Segi kemasyarakatan adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memuaskan kebutuhan masyarakat.
c. Segi spiritual adalah merupakan hak dan kewajiban manusia dalam memuliakan dan
mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
a. Pakaian pengamanan perseorangan dan peralatan yang dipakai sesuai
b. dengan prosedur kerja.
c. Praktek penanganan bahan yang aman diikuti dengan benar sesuai dengan prosedur
kerja. d.
Tempat kerja diatur sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk ergonomic.
e. Diikuti penandaan gang di tempat kerja
f. Bila tidak dipakai peralatan disimpan sesuai prosedur kerja.
g. Ruang kerja dijaga kebersihannya dan dibebaskan dari setiap hambatan pada setiap
saat, sesuai dengan prosedur kerja.
102 h.
Lantai dan tempat kerja dibebaskan dari sisa-sisa benang, bahan, debu dan sampah sesuai dengan prosedur kerja.
i. Peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan.
6. Menjelaskan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah bantuan atau tindakan awal yang diberikan kepada korban cidera maupun penyakit mendadak sebelum datangnya bantuan ambulan,
dokter atau petugas terkait lain jadi tidak merupakan suatu tindakan yang menjadi akhir penanganan terhadap korban maupun pasien yang mengalami gangguan fisik yang
mendadak dan gawat. Namun pada kasus tertentu tindakan pertolongan pertama dapat mengakhiri dengan baik keluhan akibat suatu cidera atau gangguan yang mendadak dan
gawat. Tujuan PPPK P3K :
a. Mempertahankan penderita agar tetap hidup
b. Membuat keadaan korbanpenderita tetap stabil
c. Mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan, dan rasa cemas korban
d. Meminimalisasi derajat kecacatan
e. Memantau proses penyembuhan
103
F. Model Metode Pembelajaran