40 b.
Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para pelangganpengguna yang ingin mempekerjakan orang dalam bidang
keahlian dan keterampilan tertentu.
2.4.3 Dasar Hukum Pelaksanaan Sertifikasi Guru
UUGD Pasal 11 ayat 2 menyatakan: Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi
yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetpkan oleh pemerintah.
Sertifikasi guru diselenggarakan oleh LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Mentri Pendidikan Nasional.
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan
hukum sebagai berikut Samani, 2007: 5. a.
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b.
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. c.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Pereturan Mentri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2005 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Pendidikan. e.
FatwaPendapat Hukum Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. I.UM.01.02-253.
f. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
bagi Guru dalam Jabatan.
41
2.4.4 Uji Kompetensi dalam Sertifikasi Guru
Standar kompetensi dan sertifikasi guru merupakan salah satu pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah terkait amanat Undang-Undang Guru dan Dosen
UUGD. Melalui standar dan sertifikasi, diharapkan dapat dipilih dan dipilih guru-guru profesional yang berhak menerima tunjangan profesi, dan guru-guru
yang tidak profesional yang tidak berhak mendapatkannya. Untuk kepentingan tersebut, perlu dilakukan suatu sistem pengujian terhadap kompetensi, atau
melakukan uji kompetensi. Uji kompetensi merupakan bagian penting dari standar kompetensi dan sertifikasi guru sebagaimana diamanatkan dalam UUGD
Mulyasa, 2007 : 191. Dalam standar kompetensi dan sertifikasi guru, uji kompetensi baik secara
teoritis maupun praktis memiliki manfaat yang sangat penting, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Mulyasa
2007, mengungkapkan pentingnya uji kompetensi dan standar kompetensi dan sertifikasi guru antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kompetensi guru
Berdasarkan hasil uji dapat diketahui kemampuan rata-rata para guru, aspek mana yang perlu ditingkatkan, dan siapa guru yang perlu mendapatkan
pembinaan secara kontinue, serta siapa guru yang telah mencapai standar kemampuan minimal.
2. Merupakan alat seleksi penerimaan guru
Melalui uji kompetensi, diharapkan dapat terjaring guru-guru yang kompeten, kreatif, profesional, inovatif, dan menyenangkan, sehingga mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran disekolahnya.
42 3.
Untuk pengelompokan guru Hasil uji kompetensi guru dapat digunakan untuk mengelompokkan dan
menentukan mana guru profesional yang berhak menerima tunjangan profesional, tujangan jabatan, dan penghargaan profesi serta guru yang tidak
profesional tidak berhak menerimanya. 4.
Sebagai bahan acuan dalam penegembangan kurikulum Tujuan, program pendidikan, sistem pembelajaran, dan evaluasi perlu
direncanakan sedemikian rupa agar sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan kompetensi guru.
5. Merupakan alat pembinaan guru
Dengan adanya syarat yang menjadi kriterian calon guru, maka akan terdapat pedoman bagi para adminstrator dalam memilih, menseleksi dan
menempatkan guru sesuai dengan karakteristik dan kondis, serta jenjang sekolah.
6. Mendorong kegiatan dan hasil belajar.
Uji kompetensi guru akan mendorong terciptanya kegiatan dan hasil belajar yang optimal, karena guru yang teruji kompetensinya akan senantiasa
menyesuaikan kompetensinya dengan perkembangan kebutuhan dan pembelajaran.
2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan