Cerkak “Dalan” Cerkak “Dhompet Lemu”

95

3. Cerkak “Dalan”

Gaya bahasa yang digunakan dalam cerkak “Dalan” ini sederhana sehingga mudah dipahami dan sesuai dengan tahap perkembangan bahasa. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan di bawah ini. Grimis tipis wiwit tumiba. Ndadekake sing wedangan ana njero warung sangsaya katrem. Rebut gunem selot ndadi, selot umyeg hlm. 19 “Gerimis mulai turun. Membuat yang pada minum di dalam warung bertambah asyik. Berebut bicara dan semakin menjadi Pada cerkak ini juga terdapat paribasan, paribasan yaitu kalimat atau kumpulan kata yang mempunyai arti atau makna. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan di bawah ini. “Wis, wis, ora usah ndudah kremi mati. Iki rembug bab dalan, Kang, dudu bab gelang kalung.“ Parto Saiman sing kenyonyok atine langsung nyenthe-nyenthe. hlm. 19 “Sudah, sudah, tidak usah membuka kremi yang sudah mati. Ini masalah jalan, Mas, bukan masalah gelang kalung.” Parto Saiman yang merasa disinggung langsung ngomel-ngomel. “Ora usah Pak Harto mesem, kakehan kuwi, wong gambar Candhi Borobudur siji wae wis semrintil. hlm. 20 “Tidak usah Pak Harto senyum, kebanyakan itu, orang gambar Candi Borobudur satu saja sudah mau.” Pada cerkak ini bahasa yang digunakan bersifat eksplisit dan mudah dipahami. Dengan demikian aspek bahasa pada cerkak “Dalan” telah memenuhi kriteria bahan ajar untuk SMA.

4. Cerkak “Dhompet Lemu”

96 Gaya bahasa yang digunakan dalam cerkak “Dhompet Lemu” ini sederhana sehingga mudah dipahami dan sesuai dengan tahap perkembangan bahasa. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan di bwah ini. Gaji karyawan hotel kok mung pitung puluh lima ewu. Sakawit Kasno kober grundelan. Nanging kepriye maneh. Golek gaweyan saiki sangsaya angel. isih gampang golek bojo. Mula ya tetep dilakoni. Najan rekasa njaba-njero.hlm. 29 “Gaji karyawan hotel kok hanya tujuh puluh lima ribu. Awalnya Kasno sempat mengumpat. Tetapi mau bagaimana lagi. Mencari pekerjaan sekarang semakin susah. masih mudah mencari istri. Maka ya tetap dijalani. Walaupun susah luar-dalam”. Pada cerkak ini juga terdapat paribasan, paribasan yaitu kalimat atau kumpulan kata yang mempunyai arti atau makna. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan di bawah ini: Yen ditukokake dhawet kabeh malah kena kanggo kungkum karyawan sahotel.hlm. 32 “Jika dibelikan dhawet semua bisa untuk berendam semua karyawan hotel.” Dheg Dhadhane Kasno kaya didhodhog alu-gara. hlm. 33. “Dheg Kasno dhadhanya seperti dipukul alu penumbuk padi. Jebul wong pinter kuwi ora mung amarga tuwuk mangan sekolahan. hlm. 38 “Ternyata orang pintar itu tidak hanya kenyang makan sekolah.” Pada cerkak ini bahasa yang digunakan bersifat eksplisit dan mudah dipahami. Dengan demikian aspek bahasa pada cerkak “Dhompet Lemu” telah memenuhi kriteria bahan ajar untuk SMA. 97

5. Cerkak “Filsafat Tresna”