21
D. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
1. Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak untuk belajar, baik di dalam ruang kelas, di
halaman sekolah, maupun di luar sekolah Nasution 1982:16. Sedangkan menurut Sudirman 1992:10 kurikulum adalah
sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran dan kegiatan-kegiatan belajar siswa beserta segala sesuatu yang berpengaruh terhadap
pembentukan pribadi siswa yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh siswa guna mencapai suatu tingkatan.
Hilda Taba dalam Nasution 1982:14 mengemukakan, bahwa tiap kurikulum pada hakekatnya merupakan suatu cara untuk
mempersiapkan anak-anak untuk berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakat. Setiap kurikulum, bagaimanapun
polanya, selalu mempunyai komponen-komponen tertentu yakni pernyataan tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan
dan isi pelajaran, bentuk dan kegiatan belajar mengajar, dan akhirnya evaluasi hasil.
Lebih lanjut J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam Nasution 1982:10 menjelaskan arti kurikulum sebagai
segala pengalaman yang disajikan oleh sekolah agar anak mencapai tujuan yang ditentukan oleh guru. Suatu tujuan tidak tercapai dengan
22
suatu pengalaman saja, akan tetapi melalui berbagai pengalaman dalam bermacam-macam situasi di dalam maupun di luar sekolah.
Pengalaman di sekolah dapat mempengaruhi pengalaman di luar sekolah dan sebaliknya.
Pengertian-pengertian kurikulum tersebut di atas pada dasarnya telah tercakup di dalam pengertian kurikulum menurut UU
No. 20 tahun 2003 Bab 1 ayat 1 pasal 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
b. Komponen kurikulum
Menurut Ralph W. Tyler dalam Sugandi 2004:54 ada empat pertanyaan pokok dalam pengembangan kurikulum yaitu: i
tujuan yang hendak dicapai, ii pengalaman belajar atau materi yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan, iii bagaimana pengalaman
belajar atau materi itu diorganisasikan, iv cara mengevaluasi keberhasilan pencapaian tujuan. Keempat pertanyaan tersebut pada
hakekatnya menunjukkan empat komponen pokok kurikulum yaitu: i.
Komponen tujuan. Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan dua hal: 1
perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat. 2 didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian
nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara.
23
Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikenal kategori tujuan sebagai berikut: tujuan pendidikan nasional,
merupakan tujuan jangka panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia. Tujuan institusional, merupakan sasaran
pendidikan suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu program studi. Tujuan
instruksional yang merupakan target yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran.
ii. Komponen materi bahan ajar.
Untuk mencapai tiap tujuan mengajar yang telah ditentukan, diperlukan bahan ajar yang tersusun atas topik-topik tertentu.
Setiap topik mengandung ide-ide pokok yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Topik-topik tersebut tersusun
dalam sekuens tertentu yang membentuk sekuens bahan ajar. iii.
Komponen proses organisasi materi. Penyusunan sekuens bahan ajar berhubungan erat dengan
strategi atau metode mengajar. Pada waktu guru menyusun sekuens suatu bahan ajar, ia juga harus memikirkan strategi
mengajar mana yang sesuai untuk menyajikan bahan ajar dengan urutan seperti itu. Selain itu, media yang akan digunakan untuk
menyampaikan materi juga harus diperhatikan pada saat penyusunan bahan ajar.
24
iv. Komponen evaluasi
Evaluasi ditujukan unuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar
secara keseluruhan. Setiap kegiatan akan memberikan umpan balik, demikian juga dalam pencapaian tujuan-tujuan belajar dan
proses pelaksanaan mengajar. Umpan balik tersebut digunakan untuk mengadakan berbagai usaha penyempurnaan baik bagi
penentuan dan perumusan tujuan mengajar, penentuan sekuens bahan ajar, strategi, dan media mengajar.
2. Pengembangan Kurikulum