ANALISIS EKONOMI Metode Penelitian

17

2.5.1 Etanol

Etanol C 2 H 5 OH merupakan larutan yang jernih, tidak berwarna, volatil dan memiliki bau yang khas. Dalam konsentrasi tinggi akan menyebabkan rasa terbakar saat kontak dengan kulit. Titik lebur -114,1 C, titik didih 78,5 C dan densitas 0,789 gmL pada suhu 20 C. Etanol merupakan kelompok alkohol, dimana molekulnya mengandung gugus hidroksil OH - yang berikatan dengan atom karbon. Etanol dibuat sejak jaman dahulu dengan cara fermentasi gula. Proses ini banyak digunakan di industri dengan bahan mentah berupa gula. Etanol larut dalam air dan banyak pelarut organik. Kegunaan dari etanol adalah untuk membuat parfum, cat, pernis dan bahan peledak [22].

2.6 ANALISIS EKONOMI

Dalam penelitian ini, dilakukan suatu analisis ekonomi yang sederhana terhadap ekstraksi antosianin dari kulit rambutan dengan menggunakan pelarut etanol. Rincian biaya diberikan dalam Tabel 2.4 berikut. Tabel 2.3 Rincian Biaya Ekstraksi Antosianin dari Kulit Rambutan dengan Pelarut Etanol Bahan dan Peralatan Jumlah Harga Rp Biaya Total Rp Buah Rambutan 120 ikat 9.000,-ikat 108.000,- Etanol C 2 H 5 OH PA 4 L 200.000,-L 800.000,- Natrium Asetat CH3COONa 40 gr 1.500,-gr 60.000,- Aquades 3 L 2.000,-L 6.000,- Pemakaian Alat Gelas - 250.000,- 250.000,- Analisa Spektrofotometer UV- Vis Ultra Violet-Visible Spectrophotometer 16 Jam 10.000,-jam 160.000,- Botol Plastik 250 mL 54 botol 1.800,-botol 97.200,- pH Indikator 1 115.000,- 115.000,- Total 1.596.200,- Dari rincian biaya yang telah dilakukan di atas maka total biaya yang diperlukan untuk ekstraksi antosianin dari kulit rambutan dengan pelarut etanol adalah Universitas Sumatera Utara 18 sebesar Rp 1.596.200,-. Pada penelitian ini, antosianin yang diperoleh untuk setiap run berkisar antara 19 mg – 120 mg, meskipun antosianin yang dihasilkan masih belum murni dan diperlukan adanya tahap purifikasi untuk menjadikan produk tersebut menjadi antosianin murni. Sementara itu, harga antosianin yang dijual di pasaran adalah Rp 6.550.000,-mg. Oleh karena itu, antosianin yang diperoleh dari kulit rambutan layak untuk dipertimbangkan. Universitas Sumatera Utara 19

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 BAHAN DAN PERALATAN PENELITIAN

3.1.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan baku utama, bahan baku penunjang dan bahan analisis.

3.1.1.1 Bahan Baku Utama

Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk kulit rambutan. Sebelum melakukan penelitian utama, kulit rambutan ini terlebih dahulu dikeringkan, dipotong kecil-kecil lalu dihancurkan dengan ball mill dan diayak dengan variasi ukuran ayakan 50, 70, 100 dan 140 mesh. Namun perlakuan ini gagal karena larutan yang dianalisa tidak mengandung antosianin. Selanjutnya, kulit rambutan diberikan dua perlakuan yang berbeda yaitu dipotong kecil-kecil dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm dan diblender.

3.1.1.2 Bahan Baku Penunjang

Bahan baku penunjang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelarut organik untuk ekstraksi yaitu etanol yang diasamkan dengan asam klorida HCl.

3.1.1.3 Bahan Analisis

Bahan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan buffer potassium klorida dan larutan buffer sodium asetat.

3.1.2 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ekstraktor sebagai peralatan utama dan beberapa peralatan penunjang. Ekstraktor terdiri dari reaktor bervolume 1000 mL, alat pengambilan sampel dan termometer. Universitas Sumatera Utara 20 4 5 6 2 1 3 Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Peralatan penunjang yang dibutuhkan meliputi cawan petri, corong, peralatan gelas gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes, ball mill, ayakan, kertas saring Whatman No.1, timbangan digital, desikator dan spektrofotometer.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum ekstraksi antosianin dari kulit rambutan dengan memvariasikan beberapa perlakuan dan kondisi operasi. Adapun perlakuan yang diberikan adalah memvariasikan ukuran partikel bubuk kulit rambutan x, temperatur reaksi T dan waktu ekstraksi t. Pelarut yang digunakan adalah etanol. Ukuran kulit rambutan dengan berbagai variasi ukuran ayakan yaitu 50, 70, 100 dan 140 mesh, kulit rambutan yang dipotong kecil-kecil dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm dan kulit rambutan yang diblender. Untuk temperatur reaksinya adalah: T 1 = 30 C, T 2 = 40 C, T 3 = 50 C, T 4 = 60 C dan T 5 = 70 C, sedangkan waktu reaksi yang diperlukan adalah selama: t 1 = 2 jam, t 2 = 4 jam, t 3 = 6 jam dan t 4 = 8 jam. Pada penelitian ini, variabel bebasnya adalah ukuran kulit rambutan, temperatur dan waktu pada proses ekstraksi. Ketiga variabel bebas ini divariasikan nilainya untuk mendapatkan kondisi optimumnya. Sedangkan variabel tidak bebas adalah perolehan rendemen antosianin yang merupakan fungsi dari jenis pelarut dan perbandingan bahan baku dengan pelarut. Keterangan: 1. Refluks kondensor 2. Pengambil sampel 3. Termometer 4. Reaktor 1000 mL 5. Magnetic stirrer 6. Hot plate Universitas Sumatera Utara 21

3.3 Penelitian Pendahuluan