21
3.3 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah pembuatan bubuk kulit rambutan dan persiapan larutan untuk diekstraksi. Kulit rambutan dicuci terlebih
dahulu dengan air kemudian dipotong tipis-tipis menggunakan pisau. Kulit rambutan yang telah bersih dikeringkan dengan dijemur sinar matahari selama 3
hari hingga mencapai kadar air 9 . Setelah kering, irisan kulit rambutan ini digiling dengan ball mill menggunakan saringan 50 mesh, 70 mesh, 100 mesh dan
140 mesh. Bubuk kulit rambutan yang dihasilkan kemudian dikemas dengan menggunakan plastik untuk menghindari penyerapan uap air di udara serta untuk
menghindari dari bahan kontaminan lainnya. Namun, perlakuan tersebut mengalami kegagalan karena tidak menghasilkan larutan yang mengandung
antosianin. Oleh karena itu, kulit rambutan selanjutnya diberikan dua perlakuan yaitu dipotong kecil-kecil dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm dan diblender.
3.4 Penelitian Utama
Pada penelitian ini, ekstraksi pigmen antosianin dari kulit rambutan menggunakan pelarut etanol dengan variasi ukuran ayakan 50, 70, 100 dan 140
mesh, temperatur ekstraksi 30 C, 40
C, 50 C, 60
C dan 70 C serta waktu
ekstraksi 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Namun, variasi ukuran ayakan mengalami kegagalan karena larutan yang dihasilkan tidak mengandung
antosianin. Oleh karena itu, pada penelitian berikutnya digunakan kulit rambutan yang dipotong kecil-kecil dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm dan kulit rambutan yang
diblender. Kulit rambutan yang akan diekstrak ditimbang sebanyak 80 gram, lalu
dimasukkan ke dalam labu leher tiga 1000 mL, kemudian ditambahkan pelarut etanol dengan perbandingan 1:10 [8]. Pelarut tersebut diasamkan dengan HCl 1
[1]. Campuran ini diekstraksi sampai interval waktu yang ditentukan. Ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kertas saring
Whatman No.1. Hasil penyaringan berupa ampas dan pelarut yang mengandung antosianin. Ampas kulit rambutan dibuang dan cairan yang diperoleh kemudian
dimasukkan ke dalam oven untuk menghilangkan pelarutnya. Dari proses tersebut diperoleh pigmen antosianin yang bebas pelarut. Antosianin yang dihasilkan ini
Universitas Sumatera Utara
22 kemudian disimpan pada suhu rendah sebelum dianalisis dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
3.4.1 Model Rancangan Percobaan Utama
Pada penelitian ini digunakan rancangan percobaan dengan tiga faktor yaitu ukuran partikel kulit rambutan, temperatur dan waktu ekstraksi. Model
rancangan percobaan dapat disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Model Rancangan Percobaan Utama
Pelarut A Ukuran Kulit Rambutan x
Temperatur Reaksi T
Waktu Reaksi t
Etanol Kulit rambutan 0,5 cm x
0,5 cm x
1
30 C T
1
2 jam t
1
40 C T
2
4 jam t
2
50 C T
3
6 jam t
3
60 C T
4
8 jam t
4
70 C T
5
-
Diblender x
2
30 C T
1
2 jam t
1
40 C T
2
4 jam t
2
50 C T
3
6 jam t
3
60 C T
4
8 jam t
4
70 C T
5
-
3.5 Analisis
Analisis yang dilakukan adalah analisis pH, absorbansi antosianin, konsentrasi antosianin dan rendemen antosianin.
1. pH Warnaantosianinsangat sensitifkestabilannya terhadapkondisi pH. Di dalam
larutan dengan pH rendahantara 1 - 4 asampigmenini akanberwarnamerah dan pada pH yang tinggi akan menjadi biru.
2. Intensitas Warna Intensitas warna antosianin dianalisa berdasarkan pada pengukuran absobansi
maksimum menggunakan spektrofotometer UV-Vis. 3. Konsentrasi antosianin
Universitas Sumatera Utara
23 Konsentrasi antosianin diukur berdasarkan metode pH-differential [23].
Ekstrak kering dilarutkan dalam pelarut yang digunakan untuk ekstraksi dan ditera sampai volume 10 ml. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam 2 tabung
reaksi. Tabung reaksi ditambahlarutan bufferpotasium klorida dengan pH 1 hingga mencapai 50 ml dan tabung reaksi kedua ditambahkan larutan
buffersodium asetat dengan pH 4,5 hingga mencapai 50 ml. Pengaturan pH dalam pembuatan bufferpotasium klorida dan buffer sodium asetat
menggunakan HCl pekat. Absorbansi dari kedua perlakuan pH diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum dan 700 nm setelah
didiamkan selama 15 menit. Nilai absorbansi dihitung dengan rumus:
Kandungan pigmen antosianin pada sampel dihitung dengan rumus:
Keterangan : A = Absorbansi larutan
= Absorptivitas molar sianidin-3-glukosida = 29600 Lmol.cm L = Lebar kuvet = 1 cm
BM = Berat molekul sianidin-3-glukosida= 448,8 gmol FP = Faktor Pengenceran 50 ml10 ml
C = Konsentrasi Antosianin mgL
4. Rendemen antosianin Rendemen antosianin dihitung dalam persen sebagai konsentrasi antosianin
dibagi dengan berat kulit buah rambutan [33]. A = [A
max
– A
700 pH=1
– A
max
– A
700 pH= 4.5
]
C = A x BM x FP x 1000 � x L
1
2
Universitas Sumatera Utara
24
Mulai
Selesai
3.6 Flowchart Metodologi Penelitian 3.6.1 Flowchart Pendahuluan