Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pernyataan mengenai gejala fisik merupakan item pernyataan dengan jumlah paling rendah sehingga hal ini dapat membuktikan bahwa perawat mengalami stres pada gejala fisik seperti pusing dan gangguan pencernaan. Menurut Beehr dalam Prihatini, 2007, stres kerja berdampak bagi individu yaitu munculnya masalah yang berhubungan dengan kesehatan, psikologi dan interaksi interpersonal. Gangguan fisik seseorang yang mengalami stres akan mudah terserang penyakit, pada gangguan mental stres berkepanjangan akan mengakibatkan ketegangan hal ini akan merusak tubuh dan gangguan kesehatan. Pada gangguan interpersonal stres akan lebih sensitif terhadap hilangnya percaya diri, menarik diri dan lain-lain. Dampak terhadap organisasi yaitu pekerja yang mengalami stres kerja akan berpengaruh pada kuantitas kerja, kekacauan manajemen dan operasional kerja, meningkatnya absensi dan banyak pekerjaan yang tertunda. Stres kerja dapat menurunkan kualitas dan kuantitas pelayanan perawat, yang akan berakibat pada penurunan produktivitas layanan rumah sakit. Berdasarkan penelitian ini stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja. Perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 yang mengalami stres akan berdampak pada kesehatan mereka, perawat yang mengalami gangguan kesehatan maka tingkat konsentrasinya akan menurun sehingga secara kualitas dan kuantitas kinerja akan menurun. Selain itu hubungan interaksi interpersonal yang tidak baik akan mengganggu perawat dalam bekerja sehingga kinerjanya tidak maksimal. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Chairizal, dkk 2014 menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja. Semakin tinggi stres kerja, maka akan semakin rendah kinerja mereka, begitu juga sebaliknya.

3. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Perawat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Kepuasan kerja dan stres kerja untuk menjelaskan kinerja perawat Δ R 2 sebesar 0,055 yang artinya kepuasan kerja dan stres kerja memberi kontribusi sebesar 5,5 terhadap kinerja perawat. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa item pernyataan mengenai sikap perawat dalam mempersiapkan pasien yang akan pulang merupakan item pernyataan dengan jawaban paling rendah hal ini membuktikan bahwa kinerja perawat dilihat dari sikap dalam menerapkan prosedur rumah sakit masih belum baik. Kinerja karyawan dapat meningkat atau menurun dipengaruhi oleh banyak faktor. Handoko 2008 menyebutkan bahwa kinerja karyawan baik atau tidak tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan, aspek-aspek ekonomis dan teknis serta keperilakuan lainnya. Kinerja perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan stres kerja. Perawat yang merasa puas dengan pekerjaannya akan merasa senang dan nyaman dalam bekerja sehingga tekanan kerja yang dirasakan semakin sedikit dan stres kerja akan menurun sehingga kinerja akan meningkat. Dalam penelitian ini perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 belum sepenuhnya puas dengan pekerjaannya dan mereka mengalami stres pada tingkat sedang meskipun begitu stres tersebut dapat menurunkan kinerja perawat. Sehingga perlu ditingkatkan kepuasan kerja perawat agar mereka semakin puas dan dapat meningkatkan kinerja mereka, selain itu perlu juga menurunkan stres kerja perawat agar perawat merasa nyaman dan tidak tertekan dalam bekerja sehingga kinerjanya akan meningkat. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chairizal, dkk 2014 mengenai pengaruh stres dan kepuasan kerja terhadap kinerja perawat rumah sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisis regresi yang diperoleh dengan nilai hasil pengujian menunjukkan nilai β=0,316 dengan p=0,000 dan Δ R 2 sebesar 0,077. Kontribusi kepuasan kerja terhadap kinerja yaitu sebesar 7,7 2. Stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisis regresi yang diperoleh dengan nilai hasil pengujian menunjukkan nilai β=-0,340 dengan p=0,000 dan nilai kontribusi Δ R 2 0,094 yang artinya memberikan kontribusi 9,4. 3. Kepuasan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisis regresi yang diperoleh dengan nilai hasil pengujian menunjukkan kepuasan kerja berpengaruh positif dengan β=0,231 dan p=0,000 dan stres kerja berpengaruh negatif dengan β=-0,272 dan p=0,000 terhadap kinerja perawat. Kontribusi kepuasan kerja dan stres kerja untuk menjelaskan kinerja perawat Δ R 2 sebesar 0,055 atau 5,5.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini kontribusi untuk variabel kepuasan kerja dan stres kerja tergolong sangat kecil. Sehingga peneliti selanjutnya dapat memilih variabel lain untuk melihat sejauh mana kontribusinya. Penelitian ini menggunakan variabel kepuasan kerja dan stres kerja untuk memprediksi kinerja. Variabel kepuasan kerja dan stres kerja tersebut hanya mampu memberikan kontribusi data yang menjelaskan kinerja ∆R 2 sebesar 5,5. Sehingga masih terdapat 94,5 faktor lain yang dapat memberikan penjelasan lebih besar terhadap kinerja perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2. 2. Penelitian ini mengambil data penelitian menggunakan angket atau kuesioner sehingga kedalaman data masih kurang dalam menggali pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja perawat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 Hasil analisis pada variabel stres kerja masih berada pada kategori sedang dan tingkat kontribusi untuk menjelaskan kinerja ∆R 2 9,4. Dalam penelitian ini stres kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja sehingga pihak rumah sakit harus memikirkan stres kerja perawat agar stres kerja tidak meningkat sehingga dapat berdampak pada penurunan kinerja perawat. Pihak rumah sakit dapat mengurangi stres kerja perawat dengan menambah jumlah tenaga kerja dalam jadwal shift kerja tertentu karena perawat merasa beban kerja terlalu berat pada jadwal shift tertentu. Pihak rumah sakit juga dapat membuat perawat merasa nyaman dalam bekerja dengan membuat lingkungan kerja lebih nyaman agar perawat merasa relaks dalam bekerja. Hasil analisis pada variabel kepuasan kerja masih berada pada kategori sedang dan tingkat kontribusi untuk menjelaskan kinerja ∆R 2 7,7. Dalam penelitian ini kepuasan berpengaruh positif terhadap kinerja sehingga kepuasan kerja perlu ditingkatkan agar kinerja perawat semakin meningkat. Pihak rumah sakit dapat menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar tenaga kerja seperti antara bawahan dengan atasan. Pihak rumah sakit juga harus lebih meningkatkan promosi untuk perawat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya mengkaji lebih dalam tentang kepuasan kerja dan stres kerja yang berpengaruh terhadap kinerja perawat agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi, sehingga diharapkan hasil penelitian yang akan datang lebih baik dari penelitian ini. b. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja perawat karena faktor kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh 5,5 sehingga

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH UNIT II)

6 28 140

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Perawat Honor Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar

14 58 162

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

0 0 137

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

0 0 123

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD MUHAMMADIYAH SAPEN YOGYAKARTA.

0 2 133

PENGARUH BEBAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

2 10 121

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Perawat Honor Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar

0 0 2

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINGKAT KINERJA PERAWAT DI UNIT KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Kerja dengan Tingkat Kinerja Perawat di Unit Kegawatdaruratan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyaka

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Stres Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, STRES KERJA, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA (Studi Pada Perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong) - repository perpustakaan

0 0 15