sehingga siswa akan memberikan saran untuk dilakukan perbaikan dengan instrumen baku dari Bidang organisasi pemerintah Kota Yogyakarta, Setiap guru
akan mengambil angket dari siswa bagaimana metode, alat sehingga siswa akan mengevaluasi dan guru akan melakukan perbaikan sesuai saran siswa.
Sumadi, 14 Maret 2016
SMKN 4 melakukan sasaran mutu yang menunjukan input dan output, hasil audit juga berpengaruh dengan mutu, membuat matriks sasaran mutu
sehingga akan terlihat hasilnya efektif tidaknya. Apabila ada nilai dari sasaran mutu yang rendah pada matriks tersebut akan dilakukan analisis Fishbone diagram
untuk meningkatkan kembali sasaran mutu tersebut. Cara untuk memenuhi harapan pelanggansiswa dengan siswa bebas menyampaikan segala sesuatu
dengan tidak demo, siswa memberikan aspirasi tentang pembelajaran, pelayanan melalui tulisan dan ditaruh pada kotak saran, kotak saran tersebut yang berhak
membaca hanya dari QMS, sehingga QMS akan mengecek keadaaninvestigasi yang ditulis siswa setelah itu QMS akan menyampaikan Kepala sekolah dan Unit
Kurikulum. Hasil tulisansaran siswa tidak akan berpengaruh dengan nilai siswa atau apapun karena QMS merahasiakan nama siswa yang memberikan saran
tersebut. Hartanti, 12 Maret 2016
SMKN 5 Yogyakarta memiliki cara meningkatan sasaran sekolah dengan efektif ialah diawal tahun semester membuat analisis konteks berdasarkan EDS,
dapat menentukan SWOT, sehingga program tahunan diarahkan ke kelemahan sehingga tidak lemah lagi. Cara untuk memenuhi harapan pelanggansiswa dengan
mendengarkan aspirasi siswa, keluhan siswa berdasarkan skala prioritas, siswa menulis aspirasi di kotak saran ataupun mengutarakan ke wali kelas serta
menemuni QMR. QMR mengalisis selanjutnya melaporkan ke unit yang bersangkutan.
Sekolah memliki cara meningkatan sasaran sekolah dengan efektif yaitu pada setiap awal ajaran baru, sekolah melakukan rapat kerja sekolah, kemudian
diakhir tahun ajaran diadakan rapat tinjauan evaluasi bersama. SMK menerapkan Indeks Kepuasaan Masyarakat serta penyebaran angket kepuasaan siswa, sehingga
dengan hasil tesebut dapat dievaluasi dan diperbaiki sesuai skala prioritas. Wiwik, 19 Maret 2016
6. Peningkatan Berkesinambungan
Berdasarkan hasil data angket dengan responden para siswa kelas XI di SMK Negeri 1,2,4,5,6 Yogyakarta didapat fakta bahwa telah dilaksanakan prinsip
Peningkatan berkesinambungan. Pada proses implementasi TQM prinsip SMM
91
ISO 9001:2008 Peningkatan berkesinambungan di SMK Negeri diperoleh skor tertinggi sebesar 28 dan skor terendah sebesar 7. Penentuan kategori didasarkan
pada rerata ideal Mi. Rerata ideal pada implementasi TQM prinsip SMM ISO 9001:2008 peningkatan berkesinambungan di SMK Negeri adalah sebesar 18.
Standar deviasi ideal Sdi pada implementasi TQM prinsip SMM ISO 9001:2008 peningkatan berkesinambungan di SMK Negeri adalah sebesar 3,5. Rentang
skor dan nilai pada implementasi TQM prinsip SMM ISO 9001:2008 pendekatan sistem pengelolaan peningkatan berkesinambungan di SMK Negeri dapat dilihat
pada Tabel 31
Tabel 31 . Kategori dan rentang nilai Peningkatan Berkesinambungan
No Kategori
Rentang Nilai 1
Tidak Baik 7 sd 12
2 Cukup
13 sd 17 3
Baik 18 sd 22
4 Sangat Baik
23 sd 28
Perhitungan interval kategori implementasi TQM prinsip SMM ISO 9001:2008 pendekatan sistem pengelolaan di SMK Negeri dapat dilihat pada
Lampiran 8. Hasil nilai rata-rata pada implementasi TQM prinsip SMM ISO 9001:2008 peningkatan berkesinambungan di SMK Negeri dapat dilihat pada
Tabel 32.
Tabel 32 .
Hasil nilai rata-rata untuk Peningkatan berkesinambungan
Jumlah Responden :
1000 Peningkatan berkesinambungan
Rata- rata
Total 1
2 3
4 5
6 7
Rata-Rata 3.1 3.1 2.8 3.0 3.1 3.0 3.1 21.0
92
Dalam Tabel 32 tersebut, dapat terlihat bahwa kategori implementasi TQM prinsip SMM ISO 9001:2008 Peningkatan berkesinambungan di SMK
Negeri Kota Yogyakarta memperoleh nilai rata-rata total sebesar 21 ini berarti hasil tersebut terdapat pada interval kategori baik dengan rincian rata-rata butir
soal dapat dlihat pada Tabel 32 tersebut Hal tersebut diperkuat dengang hasil wawancara dengan Siswa-siswa
sekolah sebagai berikut: Implementasi peningkatan berkesinambungan telah baik karena guru dapat
menerima saran, siswa diberikan angket kepuasaan untuk menilai kinerja guru, guru akan memperbaiki kinerja sesuai saran siswa. Guru melakukan peneliaian
secara objektif tanpa memandang siswa tersebut mengikuti organisasi ataupun berprestasi dalam bidang olahraga. Uta aswarati, 15 Maret 2016
Implementasi peningkatan berkesinambungan telah baik karena guru dapat menerima saran sebab setiap akhir semester guru akan menyebarkan angket
kepuasaan, siswa dapat mengevalusi hasil pembelaraan yang dilakukan guru trsebut. Guru melakukan penilaian yang objektif, guru tidak memadang siswa
tersebut mengikuti organisasi tidak.
Implementasi peningkatan berkesinambungan telah baik karena guru dapat menerima saran, karena setiap kelas memiliki seksi humas, jadi humas tersebut
akan mengkomunikasikan kepada guru apabila ada keluhan. Guru melakukan Penilaian tetap objektif, tidak ada pengaruhnya ikut organisasi ataupun tidak,
apabila siswa belum bisa akan diajarkan secara intensif. Linda, 15 Maret 2016
Implementasi peningkatan berkesinambungan telah baik karena guru dapat menerima saran dengan tanggapan yang baik. Guru melakukan penilaian dengan
objektif karena tidak melihat apakah siswa tersebut osisprestasi dibidang olahraga nilai tetap objektif. Bagus, 14 Maret 2016
Guru dapat menerima saran dengan tanggapan yang baik, siswa diberikan angket kepuasaan untuk menilai kinerja guru, guru akan memperbaiki kinerja
sesuai saran siswa. Guru melakukan penilaian dengan objektif karena tidak melihat apakah siswa tersebut osisprestasi dibidang olahraga nilai tetap objektif.
93
7. Keputusan yang efektif