Fungsi Tas Koja JENIS-JENIS TAS KOJA , BAHAN, WARNA, JENIS SIMPUL YANG

91 5. Jegjeg dalam bahasa Indonesia yang berarti tegak sejajar. Jegjeg yang dimaksud dalam hal ini adalah simpul jangkar. Biasanya masyarakat Baduy menjual tas koja melihat dari rapatnya atau longgarnya simpul jegjegjangkar, semakin rapat simpul jegjegjangkar semakin mahal harga jualnya dan semakin longgar simpul jegjegjangkar semakin murah harga jualnya dikarenakan pembuatan tas koja yang memiliki simpul jejegjangkar yang rapat lebih rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama simpul jegjegjangkar ini berfungsi untuk melindungi barang bawaan sehingga tidak jatuh saat dibawa wawancara dengan Bapak Ijom, 14 Maret 2016. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, secara garis besar fungsi tas koja terbagi menjadi tiga, yaitu fungsi fisik, personal, dan sosial. Fungsi fisik tas koja adalah fungsi dasar yang melekat pada tas koja sebagai wadah ketika masyarakat Baduy menjalankan aktivitas sehari-hari seperti bercocok tanam, membawa alat-alat pertanian dan membawa barang-barang hasil panen mereka seperti membawa umbi-umbian, menangkap ikan, membawa hasil panen asam keranji, dan dapat juga dijadikan pupuk ketika tas koja sudah tidak dipakai. Masyarakat suku Baduy juga menggunakan tas koja ketika melakukan perjalanan dengan pakaian adat, ikat kepala, ditambah tas koja membuat masyarakat Baduy sangat bersahaja. Tas koja menjadi salah satu tanda identitas dari masyarakat suku Baduy, umumnya tas koja tidak hanya dipakai pada aktivitas seni budaya. Tas tersebut juga dipakai oleh para pelajar asal luar daerah untuk dijadikan wadah buku dan pena selain itu tas koja juga berfungsi sebgai alat pengobatan dan pupuk pada tanaman. 92 Gambar 46: Proses Membuat Simpul Jegjeg Sumber : Dokumentasi Nopi Sri Hardiyati, 13 Maret 2016. Adapun fungsi personal dari tas koja adalah dimana tas koja rersebut merupakan ekspresi personal dari pembuatannya. Hal ini terkait pada rincian fungsi setiap komponen yang merupakan hasil rancangan dari penciptanya. Fungsi sosial tas koja dapat terlihat ketika pembuatan tas koja telah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat suku Baduy. Selain itu fungsi sosial terlihat ketika semua masyarakat suku Baduy memakai tas koja pada setiap aktivitas sehari-hari. Fungsi sosial yang lain adalah ketika tas koja sebagai sovenir dan menjadi objek mata pencarian bagi masyarakat suku Baduy.

C. Nilai Estetis Tas Koja

Meskipun bentuk dan warna tas koja terbilang sederhana, tas koja Baduy mempunyai nilai estetis yang layak untuk dikaji. Estetika tas koja tidak bersifat subjektif yaitu dengan menempatkan keindahan pada saat mata memandang namun tas koja juga bersifat objektif yaitu dengan menempatkan keindahan pada benda yang dilihat. 93 Warna yang terdapat pada tas koja adalah warna asli dari kulit pohon teureup yang berwana coklat biasanya warna tersebut menjadikan ketertarikan bagi konsumen. Dalam tas koja pada masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam mempunyai sebuah kesatuan yang sangat bagus dan seimbang bila dilihat dari latar belakang masyarakatnya yang tidak terlalu mengikuti modernisasi, apalagi tentang desain. Tas koja ini berbentuk kotak yang keseluruhan tas berwarna cokelat muda atau cokelat tua polos. Tas koja ini terkesan sederhana dan unik, memang cocok jika digunakan dalam upacara adat. Karena memang tas koja tersebuat adalah tas yang dipakai dalam upacara adat pada suku Baduy. Karena dalam tas koja memiliki makna agar masyarakat Baduy tetap bersatu dengan alam, walaupun mereka tidak mempunyai aturan khusus seperti pada tas koja, bukankah kita dapat membaca sebuah pesan yang tersirat dalam warna yang terdapat pada tas koja dan bentuknya. Bahwa walaupun mereka hidup dalam sebuah peratuaran adat yang tentunya terkesan ‘mengurung’ mereka, namun kreatifitas mereka tidak berjalan di tempat dan bahkan terus berkembang. Hal ini menunjukakan bahwa mereka juga bisa membuat sebuah karya yang dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Seperti yang telah mereka tuturkan bahwa tas koja ini adalah hasil imajinasi mereka. Kemungkinan terbesar yang dapat ditarik bahwa imajinasi yang muncul berlatar belakang dari pengamatan mereka akan lingkungan sekitar. Dalam lingkungan mereka yang masih banyak terdapat tanaman yang beraneka ragam sehingga mereka memunculkan ide-ide untuk memanfaatkan alam dengan baik. 94 Tas koja merupakan sebuah simbol yang khas yang membedakan masyarakat suku Baduy dengan yang lainnya. Tas koja ini digunakan sebagai identitas yang nyata bahwa mereka berbeda dengan yang lainnya walaupun ada beberapa tas diluar sana yang hampir sama namun pasti memiliki perbedaan tersendiri bagi kebudayaannya masing-masing. Mereka juga memakai tas koja dalam upacara seba. Upacara seba adalah simbol ketaatan mereka terhadap pemerintah Indonesia melalui Bupati Lebak. Upacara seba dilaksanakan setelah panen selesai. Upacara ini ada dua macam yaitu seba gede dan seba leutik. Seba gede dilaksanakan apabila panen mereka banyak, seba leutik dilaksanakan apabila panen mereka sedikit. Upacara seba adalah upacara silaturahmi suku Baduy dengan pemerintah setempat. Meraka membawa hasil perladangan mereka untuk dipersembahkan kepada bupati Lebak. Dalam upacara ini yang datang untuk mengikuti seba harus menggunakan tas koja dan pakaian adat suku Baduy. Gambar 47: Upacara Seba Sumber : Nopi Sri Hardiyati, 14 Maret 2016. 95 Seperti yang telah diungkapkan oleh Sachari 2002: 98 bahwa makna estetis secara konvensional tersebut sangat pas bila diterapkan dalam tas koja suku Baduy. Tas koja mempunyai makna psikologis yaitu mengingatkan kualitas batin mereka akan kebesaran Tuhan. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh bapak Mursyid bahwa tas koja merupakan perlambang kesatuan hidup mereka dengan alam di dunia. Dengan tas koja inilah mereka melakukakan segala kegiatan beraktifitas. Dalam upacara muja, tas koja juga selalu digunakan oleh masyarakat Baduy. Muja adalah kegiatan ziarah dan memanjatkan doa-doa pengharapan mereka kepada objek sesembahan mereka yaitu para leluhur. Ritual pemujaan ini dilaksanakan di Sasaka Domas. Sasaka Domas adalah tempat pemujaan tertinggi masyarakat Baduy. Sasaka Domas terletak di dalam hutan di dalam kawasan pegunungan Kendeng. Tempat ini sangat rahasia letaknya. Sasaka Domas adalah tempat pemujaan berbentuk bukit yang berupa punden berundak. Sasaka Domas terletak di hulu sungai Ciujung wawancara dengan Bapak mursyid, 14 Juli 2016. Peribadahan yang dilakukan oleh suku Baduy tidak terbatas pada upacara muja saja. Mencari nafkah dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan bentuk ibadah yang mereka jalani penuh dengan rasa asah, asih dan asuh Menguatkan, menyayangi, dan saling perduli. Mata pencaharian utama masyarakat Baduy adalah berladang. Dalam upacara ngaseuk masyarakat Baduy juga diharuskan untuk menggunakan tas koja. Upacara ngaseuk yaitu upacara menanam padi membuat lubang-lubang kecil dengan menggunakan aseukan penungal. Kegiatan ngaseuk dilakukan oleh para pria dewasa.