Jenis Penelitian Data dan Sumber Data

46 ada di daerah Pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Interview atau wawancara dalam hal ini dilakukan dengan masyarakat suku Baduy, wawancara dilakukan secara informal tetapi tetap terstruktur. Dalam arti pada saat wawancara tersebut dilakukan seperti berbincang-bincang biasa untuk menciptakan suasana keakraban dengan tujuan agar wawancara lebih terbuka dan tidak terlalu canggung dengan memberikan pertanyaan seputar tentang kerajinan tas koja kepada bapak Saija selaku pemangku adat suku Baduy, bapak Ardi sebagai warga suku Baduy Dalam, bapak Ijom sebagai warga suku Baduy Luar, bapak Mursyid sebagai warga suku Baduy Dalam, dan mas Sapri sebagai warga suku Baduy Dalam. 3. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan pada objek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen dapat berupa buku, surat pribadi, dokumen resmi dan lain sebagainya Moleong, 2014: 216. Guna mendukung kedua metode di atas metode dokumentasi sangat diperlukan karena penelitian kualitatif data yang diperoleh harus konkrit. Dokuentasi dalam penelitian ini, dimaksudkan sebagai proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelaah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembuatan tas koja. Data yang diperoleh olehpeneliti berupa foto dan buku-buku yang terkait dengan suku Baduy. 47

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena orang sebagai instrument memiliki senjata “dapat memutuskan” yang secara luwes dapat digunakannya. Ia senantiasa dapat menilai dan dapat mengambil keputusan Moleong, 2014: 19. Proses mencari informasi dan data tergantung pada peneliti sendiri sebagai alat pengumpulan data, akan tetapi peneliti memerlukan alat-alat penunjang untuk mengumpulkan berbagai data seperti : 1. Pedoman observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung kelapangan untuk memperoleh keterangan mengenai jenis-jenis tas koja, bahan, teknik simpul yang digunakan, fungsi, nilai estetis dan karakteristik tas koja. Sustrisno Hadi Sugiono, 2015: 203 mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting ialah proses-proses pengamatan dan ingatan. Moleong 2014: 175 menjelaskan bahwa pengamatan atau observasi berguna untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Pada penelitian ini menggunakan observasi langsung, yaitu mengamati proses pembuatan tas koja khas suku Baduy di Leuwidamar, Lebak, Banten untuk mengumpulkan data, yang mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengetahui proses pembuatan tas koja dari segi bentuk, warna, fungsi, estetika