Tinjauan Tentang Estetika KAJIAN TEORI
13 menggunakan kata rupa seperti patung yang dikatakan rupanya seperti kuda.
Tetapi lagu, gending, tembang adalah hal yang terwujud dan wujudnya sudah bisa disebut sebagai rupa, oleh karena itu pelajaran ilmu estetika dikatagorikan rupa
hanya berlaku bagi hal-hal yang dapat dilihat misalnya didalam seni rupa dan memakai kata wujud sebagai istilah umum pada semua kenyataan-kenyataan yang
terwujud. Dari semua jenis kesenian visual atau akustis baik yang kongkrit maupun yang abstrak wujud yang ditampilkan dan dapat dinikmati oleh penikmat
bentuk dan struktur. Lebih lanjut Djelantik 2001 : 18-22 menjelaskan bahwa titik, garis,
bidang, dan ruang merupakan bentuk-bentuk yang mendasar bagi seni rupa. Dalam seni musik dan karawitan bentuk yang mendasar meliputi not, nada, bait,
kempul, ketukan dan sebagainya. Dalam seni sastra bentuk yang mendasari seperti kata kalimat, babak, gaya, dan irama. Sedangkan dalam seni tari bentuk yang
mendasari yaitu tapak, paileh, pas langka, agem, seledet, tetuwek, dan sebagainya.
Struktur atau susunan yaitu sesuatu yang engacu pada pengaturan unsur atau suatu benda. Penyusunan itu meliputi pengaturan yang khas sehingga terjalin
hubungan yang berarti diantara bagiaan dari keseluruhan bagian perwujudan penyusunan.
a. Titik Titik dapat membuat unsur-unsur penunjang yang bisa membantu untuk
membentuk wujud yang lain.
14 b. Garis
Garis sebagai bentuk mengandung arti lebih daripada titik karena dengan bentuknya sendiri garis menimbulkan kesan tertentu pada pengamat. Garis yang
kencang memberikan perasaan yang berbeda dari garis yang membelok atau melengkung. Yang satu memberi kesan yang kaku, keras, dan yang lain memberi
kesan yang luwes dan lemah lembut. Kesan yang diciptakan juga tergantung dari ukuran, tebal-tipisnya, dan dari letaknya terhadap garis-garis yang lain, sedang
warnanya selaku penunjang, menambahkan kualitas tersendiri. c. Bidang
Bila sebuah garis diteruskan melalui belokan atau paling sedikit dua buah siku sampai kembali lagi pada titik tolaknya hingga wilayah yang dibatasi di
tengah garis tersebut membentuk suatu bidang. Bidang mempunyai dua ukuran, lebar dan panjang, yang disebut dua dimensi. Wujud bidang masing-masing bisa
memberi kesan estetik yang berbeda-beda. Perwujudan bidang yang beraneka ragam dan bervariasi dengan garis-garis geometrik banyak diterapkan dalam seni
hias ornamentik. d. Ruang
Kumpulan beberapa bidang akan membentuk ruang. Ruang mempunyai tiga dimensi: panjang, lebar, dan tinggi. Ruang pada aslinya adalah sesuatu yang
kosong tidak berisi. Ruang yang seluruhnya terisi dengan benda disebut massa dan bila benda itu kental, massanya menjadi berat. Selain dari tiga dimensi massa
mempunyai berat badan. Seolah-olah ada dimensi yang keempat.
15 2. Bobot
Dengan “bobot” dari suatu karya seni kita maksudkan isi atau makna dari apa yang disajikan pada sang pengamat. Bobot karya seni dapat ditangkap secara
langsung dengan panca indera, seperti misalnya kita melihat lukisan yang menggambarkan orang-orang berbelana dipasar. Bila kita melihat lukisan yang
bercorak abstrak kita tidak langsung mengetahui bobotnya tanpa mendapat penjelasan, paling sedikit dengan membaca judul lukisan tersebut.
Disamping kategori bobot yang dibawakan oleh masing-masing jenis kesenian, untuk yang mana masing-masing kesenian yang satu dan lainnya
mempunyai makna dan kekuatan yang berbeda kiranya masih perlu dipertimbangkan bagaimanakah jatuhnya bobot karya seni itu kedalam hati
sanubari masyarakat. Apakah masyarakat mau menyukainya atau tidak, hal ini sudah tentu banyak tergantung dari wujud karya seni itu, tetapi tidak kalah
pentingnya penerimaan bobot kesenian itu di masyarakat. Walaupun mungkin mutu estetika dari perwujudannya cukup tinggi, tetapi jika bobot dan isi dari yang
disajikan tidak sesuai dengan keinginan atau rasa kesusilaan, norma-norma yang hidup dalam masyarakat bersangkutan, sangat besar kemungkinan karya seni itu
tidak diterima baik, malah bisa ditolak sama sekali Djelantik, 2001: 51 3. Penampilan
Selain aspek wujud, dan bobot, penampilan merupakan salah satu bagian mendasar yang dimiliki semua benda seni atau peristiwa kesenian. Dengan
penampilan dimaksudkan cara penyajian, bagaimana kesenian itu disuguhkan kepada yang menyaksikannya, penonton, para pengamat, pembaca, pendengar,
16 khalayak ramai pada umumnya. Penampilan menyangkut wujud dari sesuatu,
entah sifat wujud itu kongkrit atau abstrak, yang bisa tampil adalah yang bisa terwujud.