Tinjauan Produk Kerajinan KAJIAN TEORI

12 merupakan kajian filsafat seni tetapi dengan mempergunakan berbagai disiplin ilmu untuk mencari jawabannya. Dalam filsafat, sejak Plato sampai sekarang, memang pertanyaannya tetap sama, atau bahkan bertambah, tetapi jawabannya berbeda-beda, saling bertentangan, saling menilai secara kritis, dan akhirnya saling melengkapi, saling menyempurnakannya. Taksonomi permasalahan estetika atau filsafat seni sekarang ini merupakan rangkuman persoalan yang muncul dalam estetika di dunia Barat, yang dengan sendirinya juga berlaku untuk budaya dan masyarakat Indonesia. Adapun menurut Susanto Mikke 2012: 124 estetika merupakan keindahan tentang apresiasi keindahan mempunyai penilaian terhadap keindahan hal yang terkait dengan keindahan dan rasa. Kata estetik diserap dari aesthetic Ing., berasal dari “aisthanomai” Yun., yang berarti hal yang ditangkap lewat inderawi dan bermuara pada perasaan things perceived by the sence. Sebagai komposisi dari hal yang dipahami menggunakan akal things known by the mind. Djelantik 2001: 17-18 menjelaskan bahwa elemen estetik mengandung tiga aspek dasar yakni: 1. Wujud atau rupa Wujud merupakan sesuatu yang mengacu pada kenyataan baik nampak secara kongkrit yaitu dapat dipersepsikan dengan mata atau telinga maupun kenyataan yang tidak nampak secara kongkrit, atau abstrak yang hanya bisa dibayangkan seperti sesuatu yang diceritakan atau dibaca dalam buku untuk menyebutkan sesuatu yang berwujud biasanya dalam bahasa sehari-hari lazimnya 13 menggunakan kata rupa seperti patung yang dikatakan rupanya seperti kuda. Tetapi lagu, gending, tembang adalah hal yang terwujud dan wujudnya sudah bisa disebut sebagai rupa, oleh karena itu pelajaran ilmu estetika dikatagorikan rupa hanya berlaku bagi hal-hal yang dapat dilihat misalnya didalam seni rupa dan memakai kata wujud sebagai istilah umum pada semua kenyataan-kenyataan yang terwujud. Dari semua jenis kesenian visual atau akustis baik yang kongkrit maupun yang abstrak wujud yang ditampilkan dan dapat dinikmati oleh penikmat bentuk dan struktur. Lebih lanjut Djelantik 2001 : 18-22 menjelaskan bahwa titik, garis, bidang, dan ruang merupakan bentuk-bentuk yang mendasar bagi seni rupa. Dalam seni musik dan karawitan bentuk yang mendasar meliputi not, nada, bait, kempul, ketukan dan sebagainya. Dalam seni sastra bentuk yang mendasari seperti kata kalimat, babak, gaya, dan irama. Sedangkan dalam seni tari bentuk yang mendasari yaitu tapak, paileh, pas langka, agem, seledet, tetuwek, dan sebagainya. Struktur atau susunan yaitu sesuatu yang engacu pada pengaturan unsur atau suatu benda. Penyusunan itu meliputi pengaturan yang khas sehingga terjalin hubungan yang berarti diantara bagiaan dari keseluruhan bagian perwujudan penyusunan. a. Titik Titik dapat membuat unsur-unsur penunjang yang bisa membantu untuk membentuk wujud yang lain.