33
pengetahuan terhadap dunia kerja. Minat tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor baik faktor internal berupa rasa kebutuhan, keinginan, emosional,
kepribadian, kemampuan, maupun oleh faktor eksternal berupa motif sosial, status ekonomi orangtua, dan budaya. Selain itu, minat tersebut akan
mendorong ia
untuk terus
mengembangkan kemampuan
dan keterampilannya pada bidang kompetensi yang ditekuni. Selanjutnya ia akan
berusaha memiliki pengetahuan terkait dunia kerja yang akan ditekuni berupa pengetahuan tentang lapangan pekerjaan, kondisi pekerjaan, serta
tuntutan karakteristik khusus yang dibutuhkan dalam Kompetensi Keahlian Multimedia.
7. Minat Melanjutkan Studi
Melanjutkan studi artinya melanjutkan studi ke pendidikan tinggi atau perguruan tinggi bagi siswa SMK untuk mendapatkan gelar Diploma atau
Sarjana. Perguruan tinggi merupakan formal karena memiliki program yang telah direncanakan dengan jelas dan teratur, serta ditetapkan secara resmi
oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
Minat memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi, maka minat melanjutkan studi pun juga memiliki faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi menurut Totok Santoso yang dikutip oleh Zahratunniesa 2011 adalah
Zahratunniesa, 2011, pp. 14-15:
34
a. Motivasi dan cita-cita.
Sebelum timbul minat terdapat motif dan motivasi. Motif adalah penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedang motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Pada umumnya motivasi instrinsik lebih kuat dan lebih baik dari pada motivasi
ekstrinsik. b.
Kemauan, adalah kegiatan rohaniah yang menyebabkan seorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk
mencapai tujuan tertentu. Pada saat ada kemauan dari siswa untuk melanjutkan studi maka siswa tersebut akan berusaha mencapai tujuan
tersebut. c.
Ketertarikan, adalah suatu perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Pada saat ada ketertarikan dari siswa untuk melanjutkan
studi maka siswa tersebut mempunyai minat untuk melanjutkan studi. d.
Lingkungan, adalah meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi perilaku, pertumbuhan, dan
perkembangan kita kecuali gen-gen. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses pendidikan, dimana
lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
35
e. Teman, pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam
jiwanya. Sesuai dengan perkembangannya, siswa senang membuat kelompol bergaul degnan kelompok yang disenangi. Bila teman
pergaulannya memiliki minat melanjutkan studi, maka minat temannya tersebut akan mempengaruhi dirinya untuk melanjutkan studi.
f. Kondisi Sekolah, juga dapat mempengaruhi minat siswa untuk
melanjutkan studi, seperti hubungan kerjasama yang dibina dengan salah satu atau beberapa perguruan tinggi.
Masing-masing faktor tersebut memiliki peran yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing. Ada kalanya salah satu faktor sangat
dominan di dalam minat seseorang, sedangkan faktor yang lain tidak terlalu dominan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi masing-masing individu
Zahratunniesa, 2011, p. 16. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu akan berusaha lebih keras agar minatnya tercapai dibandingkan dengan
seseorang yang kurang berminat, artinya siswa yang berminat masuk dunia kerja atau melanjutkan studi ke pendidikan tinggi akan berusaha lebih keras
dalam hal belajar dan mencari informasi-informasi mengenai perguruan tinggi daripada siswa yang tidak memiliki minat.
36
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitan yang dilakukan oleh Zahratunniesa, mahasiswa Pendidikan
Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung dalam skripsinya mengenai Perbandingan Minat Siswa SMK Negeri dan SMK Swasta Untuk
Melanjutkan Studi atau Memasuki Dunia Kerja Penelitian terhadap siswa SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU Bandung pada bulan Januari tahun
2011. Hasil penelitian ini adalah minat siswa SMK Negeri 6 untuk
melanjutkan studi persentasenya sebesar 55,6 termasuk dalam kategori cukup, sedangkan minat siswa SMK Swasta PU untuk melanjutkan studi
persentasenya sebesar 38,84 termasuk dalam kategori rendah. Minat siswa SMK Negeri 6 untuk memasuki dunia kerja persentasenya sebesar 77,69
termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan minat siswa SMK Swasta PU untuk memasuki dunia kerja persentasenya sebesar 70,09 termasuk dalam
kategori tinggi. Terdapat perbedaan signifikan, minat untuk melanjutkan studi antara siswa SMK Negeri 6 dan siswa SMK Swasta PU. Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan, minat untuk memasuki dunia kerja antara siswa SMK Negeri 6 dan siswa SMK Swasta PU Zahratunniesa,
2011.
2. Penelitan yang dilakukan oleh Afib Munajib, mahasiswa Pendidikan Teknik
Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam skripsinya mengenai Hubungan Antara Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi