21
34 ,6
2 11
3, 88
12 5,
46
52 ,6
5 12
4, 56
16 1,
66
68 ,9
6 12
5, 04
11 7,
83
45 ,2
1 15
5, 51
12 9,
26
87 ,2
7 12
1, 79
86 ,7
20 40
60 80
100 120
140 160
180
1 30
KA DA
R TR
IG LIS
ER ID
A m
g dL
HARI PENGAMATAN PS -
PS + PK
PRL PKRL
kedelai PK mampu menurunkan kolesterol dibandingkan dengan pemberian pakan standar PS dimana sumber protein pada pakan standar adalah kasein yang bersifat lebih
hiperkolesterolemik.
Pemberian pakan rumput laut PRL juga mampu menurunkan kolesterol pada kondisi diabetik hiperkolesterol meskipun prosentase penurunan tidak sebesar pada kelompok
PK dan PKRL. Namun pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut PKRL mampu menurunkan total kolesterol serum sebesar 25,79 . Rumput laut E. cottoni mengandung
komponen serat pangan yaitu karagenan yang memilik efek hipokolesterolemik lebih baik dari alginat dan agar Herpandi et al., 2006. Kedelai juga mengandung serat pangan larut
1,89 dan serat pangan tidak larut 24,16 Leswati et al., 2000. Keberadaan komponen serat pada rumput laut E. cottoni dan pada kedelai menunjukkan efek komplementer dalam
menurunkan kadar kolesterol serum tikus diabetik hiperkolesterolemik.
Astawan dan Wresdiyati 2004 melaporkan, mekanisme penurunan kolesterol oleh serat pangan yaitu serat pangan dapat mengikat asam empedu sehingga akan menurunkan
penyerapan kembali asam empedu oleh dinding usus halus karena terbuang melalui feses. Hal ini menyebabkan ukuran pool asam empedu akan berkurang sehingga akan meningkatkan
perubahan kolesterol dari darah ke dalam hati untuk selanjutnya disintesis kembali menjadi asam empedu tambahan. Dengan demikian konsentrasi kolesterol di dalam darah akan
berkurang.
c. Trigliserida Serum
Profil perubahan trigliserida serum pada semua kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Perubahan trigliserida serum mgdL
22
51 ,2
5 57
,0 2
54 ,4
1 61
,5 6
68 ,7
9 65
,4 6
46 ,1
5 70
,1 4
78 ,0
1 68
,2 3
73 ,3
3 79
,4 3
69 ,7
9 71
,7 78
,0 1
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 30
HD L K
OL ES
TE RO
L m
g dL
HARI PENGAMATAN PS -
PS + PK
PRL PKRL
Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL selama 30 hari menurunkan trigliserida serum berturut-turut sebesar 5,76, 16,88 dan 28,81 pada tikus diabetik kolesterolemik.
Penurunan konsentrasi trigliserida serum pada kelompo PK kemungkinan disebabkan oleh pengaruh asam amino arginin yang dapat menstimulir sintesis glukagon Eaton, 1973 dalam
Wisaniyasa et al., 2005. Menurut Kaplan dan Szabo 1983 glukagon yang terbentuk akan memacu hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, dengan demikian terjadi
penurunan trigliserida di dalam darah. Pemberian pakan rumput laut juga mampu menurunkan konsentrasi trigliserida serum. Mekanisme yang bisa menjelaskan hal ini adalah
serat pangan larut pada rumput laut dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, akibatnya penyerapan lemaktrigliserida akan terganggu sehingga kadar trigliserida serum akan
menurun. Prosentase penurunan kadar trigliserida tertinggi terjadi pada kelompok PKRL. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan asam amino arginin pada kedelai dan serat larut
pada rumput laut mampu bekerja secara bersama-sama di dalam menurunkan trigliserida serum.
d. HDL Kolesterol
Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap perubahan profil HDL kolesterol dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Perubahan kadar HDL kolesterol Kadar HDL kolesterol awal berkisar antara 46,15 mgdL 69,79 mgdL. Injeksi alloxan tidak
terlalu berpengaruh terhadap perubahan kadar HDL kolesterol kelompok tikus diabetes. Perlakuan selama 30 hari menunjukkan bahwa pada tikus kelompok PS - terjadi penurunan
kadar HDL kolesterol, sedangkan pada kelompok PK, PRL dan PKRL kadar HDL kolesterol cenderung mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi diabetes
23
35 ,6
5
7, 83
21 ,7
6 19
,0 24
,0 2
12 ,5
2 31
,1 6
47 ,6
2
3, 04
23 ,1
7
10 ,7
2 3,
11 42
,6 4
35 ,8
7
2, 55
10 20
30 40
50 60
1 30
LD L K
OL ES
TE RO
L m
g dL
HARI PENGAMATAN PS -
PS + PK
PRL PKRL
hiperkolesterolemik pemberian ketiga jenis pakan tersebut tidak mengakibatkan terjadinya penurunan kadar HDL kolesterol.
e. LDL Kolesterol