12 kembang susut, antara lain: mineralogi tanahnya, perilaku air dan jumlah
exchangeable cation
serta besarnya
specific surface
dari partikel tanah. Sedangkan yang dimaksud faktor makroskopik adalah properti tanah secara fisik,
antara lain indeks plastisitas dan berat volume tanah. Faktor-faktor makroskopik tanah ekspansif dipengaruhi oleh perilaku
mikroskopiknya. Yang terjadi pada skala mikro akan mempengaruhi skala makro tanah ekspansif. Faktor makroskopik tanah ekspansif adalah faktor yang
menunjukkan perilaku kembang susut tanah. Batas Atterberg merupakan salah satu parameter yang termasuk karakteristik makroskopis tanah yang dapat
digunakan sebagai indikator untuk mengetahui potensi kembang susut tanah. Dilihat dan skala makronya, karakteristik tanah ekspansif yang berpotensi
besar untuk mengalami kembang susut, secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai harga batas cair dan indek plastisitas yang tinggi.
b. Mempunyai harga
swelling
indeks yang besar. c.
Mempunyai kandungan organik.
2.5 Identifikasi Tanah Ekspansif
Cara-cara yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi tanah ekspansif ada tiga cara, yaitu :
2.5.1 Identifikasi Mineralogi
Analisa mineralogi sangat berguna untuk mengidentifikasi potensi kembang susut suatu tanah lempung. Identifikasi dilakukan dengan cara :
a. Difraksi sinar X
X-Ray Diffraction
b. Penyerapan terbilas
Dye Absorbsion
c. Penurunan panas
Differensial Thermal Analysis
d. Analisa kimia
Chemical Analysis
e. Elektron microscope resolution
13
2.5.2 Cara Tidak Langsung
Hasil uji sejumlah indeks dasar tanah dapat digunakan untuk evaluasi berpotensi ekspansif atau tidak pada suatu contoh tanah. Uji indeks dasar adalah
sebagai berikut : a.
Batas –batas Atterberg
b. Kembang Susut Tanah
Swelling
c. Aktivitas Tanah
2.5.3 Cara Langsung
Metode pengukuran terbaik adalah dengan pengukuran langsung, yaitu suatu cara untuk menentukan potensi pengembangan dan tekanan pengembangan dari
tanah ekspansif dengan menggunakan
Oedometer Terzaghi.
Contoh tanah yang berbentuk silinder tipis diletakkan dalam konsolidometer yang dilapisi dengan
lapisan pori pada sisi atas dan bawahnya yang selanjutnya diberi beban sesuai dengan yang diinginkan. Besarnya pengembangan contoh tanah dibaca beberapa
saat setelah tanah dibasahi dengan air. Besarnya pengembangan adalah pengembangan tanah dibagi dengan tebal awal contoh tanah.
Adapun cara pengukuran tekanan pengembangan ada dua cara yang umum digunakan. Cara pertama yaitu pengukuran dengan beban tetap sehingga
mencapai persentase mengembang tertinggi, kemudian contoh tanah diberi tekanan untuk kembali ke tebal semula. Cara kedua yaitu contoh tanah direndam
dalam air dengan mempertahankan volume atau mencegah terjadinya pengembangan dengan cara menambah beban diatasnya setiap saat. Metode ini
sering juga disebut
constan volume method
.
2.6 Sifat Fisik Tanah Ekspansif
Tanah dalam keadaan asli mempunyai sifat-sifat yaitu sifat dasar dari tanah yang berguna untuk mengetahui jenis tanah.Sifat fisik tanah berhubungan dengan
tampilan dan ciri umum tanah. Sifat fisik tanah lempung dapat diketahui dengan melihat beberapa keadaan antara lain sebagai berikut:
14
2.6.1 Ukuran Butiran
Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda tergantung jenis tanah tersebut.Tanah lempung merupakan jenis tanah dengan ukuran butir lebih kecil
dari 2 mikron.Ukuran butir dapat ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar
berada paling atas dan makin bawah semakin kecil. Menurut departemen pertanian Amerika Serikat USDA dalam Das 1988 tanah dapat diklasifikasikan
berdasarkan teksturnya
2.6.2 Kadar Air Tanah
Water Content
Kadar air w yang juga disebut sebagai
water content
didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari volume tanah yang
diselidiki. Kadar air dihitung sebagai berikut:
w = x 100
2.1 dengan :
w = Kadar air
Ww = Berat air Ws = Berat tanah kering
2.6.3 Berat Jenis Tanah
Specific of Gravity
Berat jenis Gs adalah perbandingan antar berat butir tanah dengan beratair suling dengan volume sama pada suhu tertentu. Berat butir tanah adalah
perbandingan antara berat butir dan isi butir.Sedangkan berat isi air adalah perbandingan antara berat air dengan isi air. Untuk isi air sama dengan isi butir
tanah maka berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah denganair destilasi pada temperatur tertentu.
Besarnya berat jenis tanah didapat dengan rumus : Gs =
= =
2.2 dengan :
Gs = Berat jenis tanah
specific gravity
W
1
= Berat piknometer