Analisis Data Kelakuan Tanah Dengan sifat Kembang Susut Yang Tinggi Pada Stabilisasi Tanah dengan Bahan Serbuk Marmer.
54 rata 57,94 seperti terlihat ada Tabel 4.1. Dengan kadar air tanah yang tinggi
57,94 maka tanah asli Pejaten, perlu dilakukan stabilisasi tanah. Karena bila hanya dilakukan dengan cara menambah daya pemadatan, butir-butir tanahnya
tidak mungkin akan menjadi lebih padat.
Tabel 4.1 Hasil pengujian kadar air tanah
Sampel Kadar Air
Titik 1 57,61
Titik 2 57,88
Titik 3 58,32
Rata-Rata 57,94
4.1.1.2 Berat Volume Tanah Basah
b
Berat volume tanah basah merupakan suatu hubungan berat volume, yang berguna dalam menentukan sifat fisik tanah seperti : angka pori e, porositas n,
dan derajat kejenuhan Sr. Berdasarkan hasil penelitian laboratorium untuk tanah asli Pejaten berat volume tanah basah terletak antara rentang 1,57 grcm
3
sampai 1,62 grcm
3
dengan nilai rata-rata 1,601 grcm
3
.
Dari hasil penelitian berat volume tanah basah
b
seperti terlihat ada
Tabel 4.2 , didapat angka pori e untuk tanah asli sebesar 1,490 dan porositas volume pori n-nya sebesar 59,827 . Dimana setelah tanah Pejaten dicampur
dengan Serbuk Marmer, terlihat bahwa angka pori e dan volume pori n-nya menurun dari nilai e,dan n tanah aslinya. Berarti tanahnya menjadi lebih padat
karena air yang mengisi pori-pori tanah telah didorong keluar oleh mineral dari Serbuk MarmerHasil pengujian berat volume tanah basah,angka pori e, kadar
pori n
Tabel 4.2 Hasil pengujian kadar air tanah
Persentase Penambahan Serbuk Marmer 3
6 9
12 15
b
1.601 1.648
1.634 1.618
1.621 1.610
e. 1.490
0.960 0.887
0.868 0.840
0.834 n.
59.827 50.640
48.244 47.172
46.041 44.166
55 4.1.1.3 Pengaruh Penambahan Serbuk Marmer terhadap Berat Jenis spesifik Gs
Dari hasil penelitian laboratorium mengenai berat jenis tanah Gs untuk tanah asli Pejaten didapat nilai berat jenisnya pada rentang 2,636 dan 2,687
dengan berat jenis Gs rata-rata sebesar 2,662 Berat jenis spesifik Gs-nya menurun sejalan dengan bertambahnya
kandungan Serbuk Marmer Tabel 4.3, hal ini terjadi karena Serbuk Marmer sebagai bahan pencampur mempunyai nilai berat jenis spesifik Gs yang lebih
kecil dan mineral lempung, khususnya mineral lempung Pejaten. Jadi dengan bertambahnya prosentase penambahan Serbuk Marmer, ini berarti akan
mengurangi mineral lempung itu sendiri sehingga akan mengakibatkan berkurangnya nilai berat jenis tanah itu sendiri.
Tabel 4.3 Hasil pengujian berat jenis tanah
Persentase Penambahan Serbuk Marmer
3 6
9 12
15
Berat Jenis 2,662 2,557
2,514 2,492
2,451 2,401
Berdasarkan nilai berat jenis Gs tanah tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara nilai berta jensi tanah dengan prosentase penambahan Serbuk
Marmer seperti terlihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut :
Gambar.4.1.Grafik Hubungan Pengaruh Penambahan Serbuk Marmer Terhadap
Berat Jenis Tanah Gs Pejaten, Tabanan