Pembelajaran Bilangan Bulat KAJIAN PUSTAKA

diwujudkan atau diciptakan melalui kegiatan yang menimbulkan interaksi dua arah. Dalam upaya meraih keberhasilan dalam pembelajaran matematika, guru senantiasa berupaya mengembangkan strategi pembelajaran, misalnya dengan menerapkan penggunaan metode dan media atau alat peraga yang sesuai. Dengan metode yang baik serta penggunaan alat peraga yang sesuai diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep serta dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Penanaman konsep matematika yang konkret akan lebih mudah dipahami oleh siswa dan dapat membuat siswa lebih efektif, menyenangkan, sistematik, teratur dan terarah dalam belajarnya.

B. Pembelajaran Bilangan Bulat

Pengertian bilangan bulat adalah bilangan yang terbentuk dari perluasan himpunan bilangan asli dan bilangan cacah Elang Krisnadi, 2005: 1.5–1.8 . Bilangan bulat terdiri dari: 1 bilangan-bilangan yang bertanda 11able11ve -1, -2, -3, -4, -5, …. yang selanjutnya disebut bilangan bulat 11able11ve; 2 bilangan 0 Nol dan; 3 bilangan-bilangan yang bertanda positif 1, 2, 3, 4, 5, ….. yang selanjutnya disebut bilangan bulat positif. Pada operasi pengurangan bilangan bulat, sebarannya mencakup: 1 pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat positif; 2 pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat 11able11ve; 3 pengurangan bilangan bulat 11able11ve oleh bilangan bulat positif; 4 pengurangan bilangan bulat 11able11ve oleh bilangan bulat 11able11ve. Operasi hitung dalam bahasan bilangan bulat baru diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar di kelas 4 pada siswa yang masih dalam taraf berpikir konkret. Pendekatan yang harus dilakukan harus sesuai dengan perkembangan mental anak di usia anak antara 10 sampai 11 tahun. Banyak persoalan yang muncul pada 11able11 bilangan bulat bagi siswa- siswa sekolah dasar kelas 4, misalkan pada waktu mereka akan melakukan operasi hitung seperti: 4 + -7; -6 + 9; 2-7; -3 – -6; dan sebagainya. 11 Persoalan yang muncul dalam kaitannya dengan soal-soal yang seperti itu adalah bagaimana memberikan penjelasan dan cara menanamkan pengertian operasi tersebut secara konkret, karena kita tahu bahwa pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju hal-hal yang bersifat abstrak. Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Tahap pengenalan konsep secara konkret 2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak 3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak. Dalam tahap pertama ada dua model peragaan yang dapat dikembangkan, yaitu model yang menggunakan pendekatan himpunan yaitu menggunakan alat peraga manik-manik, sedang model yang kedua menggunakan pendekatan 12able kekekalan panjang yaitu menggunakan alat peraga mistar bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan. Pada tahap kedua, proses pengerjaan operasi hitungnya diarahkan menggunakan garis bilangan dan pada tahap ketiga kepada siswa baru diperkenalkan dengan konsep-konsep operasi hitung yang bersifat abstrak. Prinsip dan cara kerja pada garis bilangan sama dengan cara kerja pada balok, tangga, atau pita garis bilangan, yaitu ditekankan pada langkah “maju” untuk operasi penjumlahan dan langkah “mundur” untuk operasi pengurangan. Kemudian sisi muka model yang dihadapkan 12able12v bilangan positif maupun 12able12ve ditunjukkan oleh arah ujung anak panah pada garis bilangannya. Untuk lebih jelasnya, prinsip-prinsip kerja penggunaan garis bilangan diuraikan sebagai berikut: 1. Setiap akan melakukan peragaan, posisi awal aktivitas peragaan harus selalu dimulai dari bilangan atau skala 0 nol. 2. Jika bilangan pertama dalam suatu operasi hitung bertanda positif, maka ujung anak panah diarahkan ke bilangan positif dan bergerak maju dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah pada bilangan negatifnya. Sebaliknya 12 jika bilangan pertamanya bertanda 13able13ve, maka ujung anak panahnya diarahkan ke bilangan 13able13ve dan gerakkan dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah ke bilangan positif.

B. Jika anak panah dilangkahkan maju, maka dalam prinsip