membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, 2 memerlukan kemampuan dan kecekatan guru yang lebih bila dibanding metode lain, 3 dalam
demonstrasi memerlukan perhatian dan konsentrasi siswa yang sungguh- sungguh, 4 terkadang hasil demonstrasi perlu diulangi, jika hasilnya
tidak sesuai seperti yang diharapkan. Sugito, 1994: 41-43
D. Alat Peraga
Bila ditinjau dari segi usia, anak SD umumnya berumur 6 – 12 tahun yang menurut Piaget, usia anak SD masih berada dalam masa
operasional konkret serta awal operasional formal Ichsan, 2003: 2. Oleh sebab itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika di SD
sangat diperlukan guna mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak. Dengan digunakannya alat peraga anak akan dapat melihat langsung
obyek-obyek matematika, meraba serta memanipulasi benda-benda sehingga pemahaman anak akan meningkat. Di samping itu dengan
digunakannya alat peraga, pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan, menjadi bermakna bagi kehidupan anak serta mudah
diingat dan tidak membosankan. Alat peraga diartikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus mampu menjelaskan konsep kepada siswa. Usaha ini dibantu dengan
menggunakan alat peraga matematika karena dengan bantuan alat yang sesuai dengan topik yang diajarkan, konsep akan lebih mudah untuk
dipahami siswa. Hudoyo, 1988: 45. Alat peraga dalam pembelajaran, teaching aids, atau audiovisual aids AVA adalah alat-alat yang digunakan
oleh guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme
pada diri siswa. Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila
siswa gembira belajar atau senang karena mereka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya.
15
Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkret dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak.
Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada bila siswa belajar tanpa dibantu dengan alat peraga pengajaran
Uzer Usman; 1992 : 26-27. Menurut Dale 1992 : 47 alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi
dengan siswa. Alat peraga itu dapat berupa benda atau perilaku, yang inti belajarnya adalah interaksi siswa dengan guru dan alat peraga beserta
komunikasi pendidikan yang terjadi pada suatu situasi sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar. Berdasar beberapa pendapat tentang alat
peraga di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk
menerangkan atau mewujudkan konsep sehingga dapat memupuk kreatifitas guru dan siswa guna memperlancar dan meningkatkan mutu
proses belajar mengajar. Penggunaan alat peraga dalam setiap pembelajaran bukanlah untuk
bermaksud mengganti peran guru dalam mengajar, melainkan hanya merupakan pelengkap dan membantu guru dalam mengajar atau
membantu para siswa dalam mempelajari suatu konsep. Alat peraga itu mempunyai peranan yang sangat penting, karena :
1. Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa. Dengan menyediakan alat
peraga para siswa memperoleh pengalaman secara langsung dengan menggunakan waktu dan kegiatan yang lebih terarah.
2. Alat peraga memungkinkan pendidikan lebih sesuai dengan perorangan Dengan memanfaatkan media peraga, pembelajaran dapat berlangsung
lebih menyenangkan bagi masing-masing perorangan.
E. Alat peraga memungkinkan belajar lebih merata. Dengan