Alat peraga memungkinkan belajar lebih merata. Dengan

Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkret dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada bila siswa belajar tanpa dibantu dengan alat peraga pengajaran Uzer Usman; 1992 : 26-27. Menurut Dale 1992 : 47 alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan siswa. Alat peraga itu dapat berupa benda atau perilaku, yang inti belajarnya adalah interaksi siswa dengan guru dan alat peraga beserta komunikasi pendidikan yang terjadi pada suatu situasi sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar. Berdasar beberapa pendapat tentang alat peraga di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk menerangkan atau mewujudkan konsep sehingga dapat memupuk kreatifitas guru dan siswa guna memperlancar dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Penggunaan alat peraga dalam setiap pembelajaran bukanlah untuk bermaksud mengganti peran guru dalam mengajar, melainkan hanya merupakan pelengkap dan membantu guru dalam mengajar atau membantu para siswa dalam mempelajari suatu konsep. Alat peraga itu mempunyai peranan yang sangat penting, karena : 1. Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa. Dengan menyediakan alat peraga para siswa memperoleh pengalaman secara langsung dengan menggunakan waktu dan kegiatan yang lebih terarah. 2. Alat peraga memungkinkan pendidikan lebih sesuai dengan perorangan Dengan memanfaatkan media peraga, pembelajaran dapat berlangsung lebih menyenangkan bagi masing-masing perorangan.

E. Alat peraga memungkinkan belajar lebih merata. Dengan

menggunakan alat peraga, memungkinkan perhatian siswa meningkat dan mengarah kepada yang sedang diragakan. 16 Alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah mistar bilangan. Alat peraga ini terdiri dari mistar berskala dan model yang pendekatannya berhubungan dengan konsep kekekalan panjang. Model yang digunakan dapat berupa boneka, wayang, mobil-mobilan, dan sebagainya, yang terpenting adalah bahwa model tersebut harus mempunyai sisi muka dan sisi belakang. Proses operasinya berpegang pada prinsip bahwa panjang keseluruhan sama dengan jumlah panjang masing-masing bagian-bagiannya. Manfaat penggunaan balok garis bilangan dalam membantu siswa memahami konsep operasi pengurangan bilangan bulat adalah 1 memperbesar perhatian siswa dalam pembelajaran, 2 meletakkan dasar- dasar yang kongkret untuk berpikir sehingga dapat mengurangi verbalisme, 3 melatih siswa dalam pemecahan masalah, 4 mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Yang perlu diingat adalah bahwa tujuan utama penggunaan alat peraga adalah agar konsep-konsep atau ide- ide dalam matematika yang sifatnya abstrak itu dapat dikaji, dipahami dan dicapai oleh penalaran siswa terutama siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret. Cara penggunaan alat peraga mistar bilangan adalah Bilangan positif mobil maju bilangan negative mobil mundur dan tanda positif + mobil menghadap ke kanan sedangkan tanda kurang - mobil mengharap ke kiri. Gambar 2.1. Alat Peraga Mistar Bilangan 17 Dengan melaksanakan PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri adalah pelaku dan perancang perbaikan tersebut, yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan dorongan yang kuat bagi guru untuk terus-menerus melakukan perbaikan. Inilah yang diistilahkan sebagai theorizing by practitioners, yang membangun sendiri pengetahuan self- contructed knowledge berupa personal theory atau theory-in-use Raka Joni, Kardiawarman, Hadisubroto, 1998 18

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN