Pembelajaran Bahasa Indonesia Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Pembelajaran

lingkungan dengan melibatkan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor atau pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai aspek yang dituju pada kurikulum 2013.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil kesastraan manusia Indonesia Dinas Pendidikan, 2006: 1. Chaer 2009: 30 mendefinisikan bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang kemudian lazim ditambah dengan “yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri”. Penggunaan kalimat “yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri” dapat disederhanakan menjadi kata “konvensional”. Oleh karena itu, dalam linguistik modern, tidak mengherankan bila bahasa kerap diartikan sebagai lambang bunyi yang arbitrer dan konvensional. Namun, bahasa juga dapat diartikan secara sederhana, yakni sebagai alat komunikasi. Sastra sendiri dapat didefinisikan sebagai karya yang didasarkan atas sistem bahasa yang khas sastra, yakni lincah, luwes, longgar, dan penuh dinamika sehingga memberikan segala macam kemungkinan untuk pemanfaatan yang kreatif dan orisinal, baik secara tekstual, referensial, kultural, maupun sistem sastra itu sendiri, seperti tautan dengan konteks budaya, imajinasi yang berfungsi untuk menciptakan konkretisasi dari gagasan dan perasaan yang direpresentasikan dalam watak dan tindakan seorang individu yang unik Suryaman, 2010: 6. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan empat keterampilan berbahasa. Menurut Keputusan Kongres V, keempat keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Beralih ke pembelajaran sastra, pembelajaran ini pada hakikatnya sama dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang menekankan pada empat aspek keterampilan berbahasa. Perbedaan antara pembelajaran bahasa dengan sastra ada pada proses estetika dan kreativitas seseorang kaitannya dalam pengalaman yang dialaminya. Pembelajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi 4 manfaat, yaitu membantu keterampilan bahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak Rahmanto, 1988: 16

3. Komponen Pembelajaran Bahasa Indonesia