B. Teks
1. Pengertian Teks
Teks dapat disamakan dengan naskah, yaitu semacam bahan tulisan yang berisi materi tertentu, seperti naskah materi kuliah, pidato atau lainnya Mulyana, 2005: 9.
Menurut Brown dan Yule dalam Soetikno, 1996: 6 teks mengacu pada rekaman verbal tindak komunikasi. Sebuah teks mungkin disajikan secara berbeda pada edisi
yang berbeda-beda pula, dengan bentuk huruf yang berbeda, pada ukuran kertas yang berbeda, dalam satu atau dua kolom, dan dari satu edisi ke edisi berikutnya kita masih
menganggap bahwa sajian yang berbeda-beda itu merealisasikan teks yang sama. Berdasarkan beberapa definisi teks di atas, dapat disimpulkan bahwa teks
adalah satuan bahasa yang dimediakan secara tulis atau lisan yang berisi materi tertentu, memiliki makna dalam konteks tertentu yang memenuhi beberapa syarat,
yakni kohesi, koherensi, intensionalitas, akseptabilitas, informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.
2. Ciri-Ciri Teks
Wiratno 2009: 77 mengatakan bahwa ciri-ciri teks antara lain: a secara konkret, teks merupakan sebuah objek fisik, tetapi secara abstrak, teks merupakan
satuan bahasa di dalam wilayah bahasa sebagai sistem; b teks mempunyai tata organisasi yang kohesif; c teks mengungkapkan makna; d teks tercipta pada sebuah
konteks; e teks dapat dimediakan secara tulis atau lisan. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa,
melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan
bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pada prinsip pembelajaran berbasis teks, bahasa hendaknya dipandang sebagai
teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan yang mengungkapkan makna.
Bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai,
dan ideologi penggunannya. Bahasa merupakan sarana bentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa di setiap teks,
memiliki struktur sendiri yang satu sama lain berbeda. Dapat disimpulkan bahwa struktur teks dilihat dari ciri-cirinya merupakan
cerminan struktur berpikir. Makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyka pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan
akademiknya. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengontruksi ilmu pengetahuannya melalui pendekatan kemampuan mengobservasi, mempertanyakan,
mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai.
C. Teks Cerita Pendek