9
2. Silika Gel
Silika  adalah  senyawa  hasil  polimerisasi  dari  asam  silikat dengan  formula  umum  SiO
2
.  Senyawa  silika  di  alam  dapat  ditemukan dalam beberapa bahan alam, seperti pasir, kuarsa, gelas, dan sebagainya.
Silika  yang  terdapat  di  alam  sebagai  senyawanya  berstruktur  kristalin, sedangkan  sebagai  senyawa  sintesis  berstruktur  amorph  Sulastri
Kristianingrum, 2010. Silika gel merupakan salah satu bahan anorganik yang memiliki kelebihan sifat,  yaitu memiliki kestabilan tinggi terhadap
pengaruh  mekanik,  temperatur,  dan  kondisi  keasaman.  Kelebihan  sifat silika  gel  ini  menyebabkan  silika  gel  banyak  digunakan  sebagai
adsorben,  material  pendukung  katalis,  dan  lain-lain  Sriyanti  et  al., 2005.
Menurut  Oscik  1982:  188,  silika  gel  memiliki  rumus  kimia secara  umum  yaitu  SiO
2
.x  H
2
O.  Struktur  satuan  mineral  silika  pada dasarnya  mengandung  kation  Si
4+
yang  terkoordinasi  secara  tetrahedral dengan anion O
2-
. Namun demikian, susunan tetrahedral SiO
4
pada silika gel tidak beraturan seperti yang tergambar dibawah ini.
Gambar 1. Struktur Kimia Silika Gel
10 Silika  gel  merupakan  suatu  bentuk  dari  silika  yang  dihasilkan
melalui penggumpalan sol natrium silikat Na
2
SiO
3
. Sol mirip agar-agar ini  dapat  didehidrasi  sehingga  berubah  menjadi  padatan  atau  butiran
mirip  kaca  yang  bersifat  tidak  elastis  Ummah  et  al.,  2013.  Silika  gel adalah  padatan  anorganik  yang  mempunyai  gugus  silanol  Si-OH  dan
gugus siloksan Si-O-Si di  permukaan dan mempunyai  luas permukaan yang  besar  .  Di  samping  itu,  silika  gel  mempunyai  pori-pori  yang  luas,
berbagai ukuran partikel dan area permukaan yang khas Kristianingrum et al., 2011.
3. Proses Sol Gel
Proses sol-gel adalah proses pembuatan polimer anorganik atau keramik  dari  larutan  melalui  transformasi  dari  prekursor  cairan  menjadi
sol  dan  akhirnya  membentuk  sebuah  struktur  jaringan  yang  disebut dengan  “gel”.  Secara  tradisional,  pembentukan  sol  dapat  didefinisikan
secara  lebih  umum  sebagai  suspensi  koloid.  Dalam  proses  sol-gel,  ada banyak cara yang berbeda untuk sebuah gel dapat terbentuk. Terkadang,
prekursor yang sama dapat terbentuk struktur yang berbeda hanya dengan perubahan kecil sesuai dengan kondisi Danks et al., 2016.
Menurut  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Yusuf  et  al.  2014 pembentukan  silika  gel  dilakukan  malului  proses  sol-gel,  yaitu  dengan
menambahkan larutan asam ke dalam larutan natrium silikat. Asam yang digunakan  adalah  asam  klorida  HCl.  Penambahan  asam  klorida  pada
11 proses  pembentukan  silika  gel  akan  menyebabkan  reaksi  kondensasi
terhadap  ion  silikat.  Menurut  Nuryono    Narsito  2005,  pembentukan gel bergantung pada pH atau konsentrasi proton dalam larutan dan tidak
bergantung  pada  jenis  asam.  Pada  penambahan  asam  menyebabkan semakin tinggi konsentrasi proton H
+
dalam larutan natrium silikat dan sebagian  gugus  siloksi  Si-O
-
membentuk  gugus  silanol  Si-OH. Menurut  Indriyanti  et  al.,  2011,  pembentukan  silika  gel  pada  pH=7
terjadi  sangat  cepat  dan  dalam  waktu  hanya  beberapa  menit  dan menghasilkan  gel  yang  padat.  Silika  gel  pada  pada  pH=7  ada  dalam
bentuk  SiO
2
yang  bertanggung  jawab  terhadap  pembentukan  ikatan siloksan. Tetapi SiO
2
akan berubah menjadi SiOH
4
jika pH lebih rendah asam.  Dengan  berkurangnya  ikatan  siloksan  maka  gel  yang  dihasilkan
akan kurang rigid padat. Apabila dalam pH basa, ikatan siloksan  yang terbentuk  lemah.    Prinsip  dasar  dari  proses  sol-gel  ini  adalah  perubahan
atau  transformasi  dari  spesies  Si-OR  dan  SiOH  menjadi  siloksan  Si-O- Si. Silika gel yang mempunyai gugus silanol bebas -Si-OH dan gugus
siloksan  -Si-O-Si-  diketahui  mampu  mengadsorpsi  ion  logam  keras Purwaningsih, 2009.
Sintesis  silika  gel  dilakukan  dengan  mencuci  abu  ampas  tebu terlebih  dahulu  dengan  asam  klorida  untuk  menghilangkan  mineral-
mineral  yang  tidak  diinginkan,  kemudian  dilarutkan  dalam  natrium hidroksida dengan pemanasan selama 1 jam. Hasil pemanasan kemudian
didinginkan  dan  disaring  lalu  ditambahkan  larutan  asam  klorida  sampai
12 terbentuk  gel.  Setelah  menjadi  gel,  hasil  yang  diperoleh  yaitu  berupa
silika  gel  kemudian  dilakukan  karakterisasi  dengan  FTIR  dan  XRD Yusuf et al., 2014.
Pada  pembuatan  silika  yang  dilakukan  melalui  proses  sol-gel memiliki  beberapa  keunggulan.  Keunggulan  tersebut  antara  lain
pembuatannya  mudah,  dapat  disimpan  dalam  waktu  yang  lama,  dapat digunakan kembali, memiliki daya  tahan  yang baik terhadap perubahan-
perubahan pelarut kimia, bersifat inert, sifat adsorpsi dan pertukaran ion yang  baik,  serta  dapat  digunakan  untuk  prekonsentrasi  atau  pemisahan
analit  karena  proses  pengikatan  analit  pada  permukaan  silika  yang bersifat  reversible,  karakteristik  fasanya  dapat  diatur  dengan  suhu
sintering  untuk  mendapatkan  fasa  amorf,  kristobalit,  dan  tridimit Mar’atus  S.    Saputro,  2012.  Dibandingkan  metode  lain,  imobilisasi
pada  proses  sol-gel  lebih  sederhana  dan  cepat  karena  reaksi  pengikatan berlangsung  secara  bersamaan  dengan  proses  terbentuknya  padatan.
Selain  itu,  teknik  imobilisasi  melalui  proses  sol-gel  lebih  mudah  di lakukan  di  laboratorium  karena  reaksi  dapat  dilakukan  pada  temperatur
kamar Wogo et al., 2011.
4. Unsur Hara Nitrat NO