29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah silika gel dari bagasse tebu.
2. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah kinetika adsorpsi anion nitrat NO
3 -
oleh adsorben silika gel dari bagasse tebu.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi waktu kontak proses adsorpsi anion nitrat NO
3 -
oleh adsorben silika gel dari bagasse tebu yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit, 120 menit, 180
menit, 24 jam, 48 jam, dan 96 jam. 2.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinetika adsorpsi anion nitrat
NO
3 -
oleh silika gel dari bagasse tebu. 3.
Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah massa adsorben silika gel
yang digunakan yaitu 0,2 gram, pH 5, dan suhu 30°C suhu ruang.
30
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
a. Spektrofotometer FTIR
b. Difraksi sinar-X
c. Spektrofotometer UV-Vis
d. Oven
e. Muffle furnace
f. Timbangan analitik
g. Perangkat penyaring Buchner
h. pH indikator universal
i. pH meter
j. Termometer
k. Teflon
l. Magnetic stirer dan pemanas
m. Shaker
n. Ayakan 200 mesh
o. Lumpang dan alu porselen
p. Alat-alat gelas
2. Bahan Penelitian
a. Bagasse tebu dari penjual minuman sari tebu di Sunday Morning
b. HCl dan NaOH untuk pemisahan silika
c. Larutan HCl dan NaOH untuk penyesuaian pH
d. KNO
3
sebagai sumber nitrat NO
3 -
31 e.
Aquades f.
Aquades bebas ion aquademineralisata g.
Kertas saring Whatman No.42
D. Prosedur Penelitian
1. Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu
a. Preparasi Sampel Bagasse Tebu
1 Sampel bagasse tebu dijemur hingga kering kemudian dibakar
dan ditumbuk hingga halus. 2
Sampel dikalsinasi di dalam muffle furnace dengan suhu 600°C selama 5 jam sampai menjadi abu.
3 Sampel hasil kalsinasi di tumbuk dan diayak dengan ayakan
ukuran 200 mesh hingga diperoleh abu bagasse yang halus. b.
Pembuatan Natrium Silikat dari Abu Bagasse Tebu 1
Dua puluh gram abu bagasse tebu yang telah halus dimasukkan ke dalam teflon kemudian ditambahkan 1L larutan HCl 0,1 M.
2 Campuran diaduk dengan magnetic stirer selama 2 jam dan
dibiarkan selama semalam. 3
Campuran disaring dengan menggunakan penyaring Buchner dan dicuci dengan menggunakan aquademineralisata hingga netral.
4 Abu hasil pencucian dikeringkan dengan oven pada suhu 80°C
sampai massa konstan.
32 5
Enam gram abu hasil pencucian direaksikan dengan larutan 200 ml NaOH 1M dalam wadah teflon.
6 Campuran dipanaskan pada suhu ± 90°C selama 1 jam sambil
diaduk dengan magnetic stirer. 7
Filtrat dipisahkan dari endapannya dengan menyaring campuran menggunakan kertas saring Whatman No.42. Cairan yang
diperoleh adalah larutan natrium silikat Na
2
SiO
3
. c.
Pembuatan Silika Gel 1
Larutan Na
2
SiO
3
hasil sintesis, ditambahkan dengan HCl 1M secara perlahan-lahan sambil diaduk dengan magnetic stirer
hingga pH netral dan terbentuk gel. 2
Campuran larutan dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring dengan penyaring Buchner dan dicuci dengan aquades hingga
netral. 3
Silika gel yang diperoleh, di oven pada suhu 80°C sampai massa konstan.
2. Karakterisasi Secara Spektroskopi FTIR dan Difraksi Sinar-X
a. Spektroskopi FTIR
Pengukuran spektrum inframerah dilakukan menggunakan instrumen spektroskopi FTIR. Sampel di scanning pada daerah panjang
gelombang 300-4000 cm
-1
dengan spektorfotometer FTIR Shimadzu Prestige 21.
33 b.
Difraksi sinar-X Pengukuran difraksi sinar-X menggunakan instrumen Rigaku Miniflex
Benchtop X-ray Difraction. Sampel diletakkan pada sample holder dalam alat difraktometer sinar-X. Sampel kemudian disinari
menggunakan sinarX, dimana selama proses penyinaran sampel dirotasi dengan kecepatan 60 rpm. Sudut pembacaan dalam
pengukuran difraksi sinar-X diperoleh grafik intensitas versus sudut difraksi 2θ.
3. Adsorpsi Anion Nitrat NO
3 -
Oleh Silika Gel dari Bagasse Tebu
Eksperimen Adsorpsi yang dilakukan berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan dkk. 2005, 2006.
1 Sebanyak 0,2 gram adsorben silika gel dimasukkan dalam 200 mL
larutan NO
3 -
0,001 M dengan suhu dipertahankan konstan 25°C dan pH 5.
2 Mengaduk campuran suspensi dengan shaker.
3 Setelah waktu yang diamati 5 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit,
120 menit, 180 menit, 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam., 5 mL sampel diambil, dipusingkan dengan centrifuge, dan filtratnya
kemudian dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui konsentrasi NO
3 -
. Perbedaan konsentrasi awal dan sisa anion merupakan jumlah NO
3 -
yang teradsorp oleh silika gel.
34
E. Pengelolaan Data
1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif hasil karakterisasi dengan spektroskopi FTIR untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terkandung di dalam silika gel
dari bagasse tebu. Selain itu juga data kualitatif hasil karakterisasi dengan difraksi sinar-X untuk mengetahui kristalinitas dan
kemurnian silika gel. b.
Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari pengukuran konsentrasi anion nitrat
NO
3 -
dengan UV-Vis. Data yang diperoleh berupa data konsentrasi nitrat NO
3 -
sebelum dan sesudah adsorpsi. Data yang diperoleh dianalisis untuk membandingkan besar terikat dan laju ikat.
2 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, teknik analisis data yang dilakukan dengan metode spektroskopi UV-Vis, yaitu:
a. Penentuan persamaan garis dari hasil analisis kurva standar
Rumus persamaan umum garis lurus: y = ax + b
35 a =
N Σ − Σ
Σ N Σ
2
− Σ
2
b =
N Σ − Σ
Σ N Σ
2
− Σ
2
keterangan: a = koefisien kemiringan garis slope b = intersep
x = konsentrasi larutan standar y = absorbansi larutan standar
N = banyaknya data b.
Penentuan konsentrasi anion NO
3 -
dan jumlah anion NO
3 -
terikat Untuk menentukan konsentrasi larutan NO
3 -
setelah adsorpsi dapat dilakukan dengan mensubstitusikan persamaan garis regresi
linier yang telah diperoleh. Kemudian masing-masing harga absorbansi larutan sampel disubstitusikan ke dalam persamaan:
y = ax + b x =
−
Berdasarkan persamaan di atas maka konsentrasi larutan NO
3 -
dalam larutan dapat ditentukan. Perhitungan dilakukan secara otomatis oleh
program komputerisasi dari alat spektrofotometer ultraviolet tampak UV-Vis. Sedangkan untuk menghitung jumlah terikat dihitung
dengan menggunakan data konsentrasi sisa tersebut. Jumlah terikat dengan persamaan berikut:
terikat = C
− C
r
C
r
x c.
Pengolahan dengan model kinetika Data kinetika adsorpsi dianalisis dengan persamaan
Lagergren yang sering disebut dengan Lagergren Pseudo First
36 Order atau Lagergren Pseudo Second Order. Persamaan tersebut
digunakan sebagai model data kinetika adsorpsi. Menurut Ho McKay 1998 model persamaan kinetika adsorpsi adalah sebagai
berikut: 1
Model Kinetika Lagergren Pseudo-First-Order Secara umum, persamaan Kinetika Lagergren Pseudo-First-
Order dinyatakan sebagai berikut: dq
t
dt = k q − q
t
Persamaan diatas kemudian di integral dengan batas-batas t=0 sampai t=t, dan
�
�
=0 sampai q
t
=q
t
, maka persamaan kinetika Lagergren Pseudo-First-Order menjadi:
log q − q
t
= log q − k
, t
Keterangan: q = kapasitas adsorpsi pada saat kesetimbangan
mg g
-1
q
t
= kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke-t mg g
-1
k = konstanta laju reaksi pseudo order satu menit
-1
t = waktu menit Persamaan tersebut dapat digunakan sebagai model data
eksperimen kinetika dengan cara memplotkan log q − q
t
37 versus t yang akan menghasilkan garis lurus jika reaksi sorpsi
berorder total satu. 2
Model Kinetika Lagergren Pseudo-Second-Order Untuk persamaan mekanisme reaksi order kedua dalam suatu
adsorpsi, persamaan laju kinetika Lagergren Pseudo-Second- Order dinyatakan sebagai berikut:
�
�
� = �
�
− �
�
Persamaan diatas kemudian di integral dengan batas-batas t=0 sampai t=t, dan
�
�
=0 sampai q
t
=q
t
, maka persamaan kinetika Lagergren Pseudo-Second-Order menjadi:
�
�
− �
�
= �
�
+ � �
�
�
= k�
�
+ �
�
� Jika
k�
�
= h, maka persamaan diatas dapat dituliskan sebagai �
�
�
= ℎ + �
�
� Keterangan:
q = kapasitas adsorpsi pada saat kesetimbangan mg g
-1
q
t
= kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke-t mg g
-1
k = konstanta laju reaksi pseudo order dua g mg
-1
menit
-1
t = waktu menit
38 Model kinetika ditentukan berdasarkan dengan nilai kolerasi r
yang lebih tinggi yang diperoleh dari persamaan garis dari grafik hubungan logq
e
-q
t
versus waktu t untuk Lagergren PseudoFirst-Order dan tq
t
versus waktut untuk Lagergren Pseudo-Second-Order.
3 Persamaan Evolich
Persamaan Elovich berasumsi bahwa permukaan padat sesungguhnya merupakan heterogen. Persamaan Elovich dapat
dinyatakan sebagai berikut: �
�
� =
−��
�
Integrasi dari persamaan diatas dengan batas kondisi �
�
= 0 pada t = 0 dan
�
�
= �
�
maka diperoleh persamaan Elovich sebagai berikut:
�
�
= ln + ln �
Keterangan �
�
= kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke-t α
= laju adsorpsi awal mgg min β
= luas permukaan dan energi aktivasi gmg Jika dilakukan plot antara
�
�
versus ln t, maka akan diperoleh nilai α dan β Munifah et al., 2011.
39 4
Persamaan Difusi Intrapartikel Persamaan
difusi intra-partikel
digunakan untuk
mendeskripsikan kinetika sorpsi yang dapat dinyatakan melalui rumus berikut
q
t
= k t + C
Keterangan k = konstanta laju difusi intra-partikel
mgg
-1
min
-112
q
t
= kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke-t mg g
-1
C = menggambarkan ketebalan dari batas lapisan Jika dilakukan plot antara
q
t
versus t
, maka akan didapatkan garis lurus dengan slope
k dan intersep C ketika mekanisme adsorpsi mengikuti proses difusi intra-partikel Imaga Abia,
2015. 5
Boyd Model Boyd digunakan untuk memprediksikan tahap lambat
yang sesungguhnya dalam proses adsorpsi. Persamaan kinetika Boyd dapat dinyatakan sebagai berikut Nethaji et al., 2013
�
= − , − ln − �
dimana � = �
�
�
�
⁄ Keterangan: q
e
= kapasitas adsorpsi pada saat kesetimbangan mg g
-1
40 q
t
= kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke-t mg g
-1
F = Fraksi larutan yang teradsorp saat waktu ke-t Bt = Fungsi matematika pada F
Jika di lakukan plot antara Bt versus t dan dihasilkan garis melewati titik asal maka artinya proses adsorpsi hanya terjadi
proses perpindahan massa. Namun, jika plotnya tidak linier atau linier tapi tidak melewati titik asal, maka artinya terjadi reaksi
kimia yang mendominasi reaksi Ejikeme, et al., 2014.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu
Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis silika gel dari bagasse tebu. Bagasse tebu diperoleh dari pedagang minuman sari tebu di Sunday
Morning. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui karakter silika gel dari bagasse tebu yang telah disintesis, mengetahui pengaruh waktu
kontak terhadap adsorpsi anion nitrat NO
3 -
oleh silika gel dari bagasse tebu, dan mengetahui model kinetika adsorpsi anion nitrat NO
3 -
oleh silika gel dari bagasse tebu.
Sintesis silika gel dari bagasse tebu dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu preparasi sampel. Pada tahap ini, bagasse
tebu yang telah kering kemudian dibakar dan dikalsinasi pada suhu 600°C selama 5 jam. Abu hasil kalsinasi kemudian diayak dengan
ayakan 200 mesh agar mengasilkan abu dengan ukuran yang homogen. Tahap kedua yaitu pembuatan natrium silikat dari abu bagasse tebu. Pada
tahap ini, abu yang telah diayak dicuci dengan HCl 0,1M. Abu yang telah dicuci kemudian dioven pada suhu 80°C hingga massanya konstan.
Selanjutnya, abu direaksikan dengan NaOH 1M. Filtrat hasil dari reaksi tersebut adalah natrium silikat. Tahap terakhir dalam sintesis silika gel
dari bagasse tebu adalah pembuatan silika gel. Pada tahap ini larutan natrium silikat hasil sintesis direaksikan dengan HCl 1M tetes demi tetes