12 terbentuk gel. Setelah menjadi gel, hasil yang diperoleh yaitu berupa
silika gel kemudian dilakukan karakterisasi dengan FTIR dan XRD Yusuf et al., 2014.
Pada pembuatan silika yang dilakukan melalui proses sol-gel memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain
pembuatannya mudah, dapat disimpan dalam waktu yang lama, dapat digunakan kembali, memiliki daya tahan yang baik terhadap perubahan-
perubahan pelarut kimia, bersifat inert, sifat adsorpsi dan pertukaran ion yang baik, serta dapat digunakan untuk prekonsentrasi atau pemisahan
analit karena proses pengikatan analit pada permukaan silika yang bersifat reversible, karakteristik fasanya dapat diatur dengan suhu
sintering untuk mendapatkan fasa amorf, kristobalit, dan tridimit Mar’atus S. Saputro, 2012. Dibandingkan metode lain, imobilisasi
pada proses sol-gel lebih sederhana dan cepat karena reaksi pengikatan berlangsung secara bersamaan dengan proses terbentuknya padatan.
Selain itu, teknik imobilisasi melalui proses sol-gel lebih mudah di lakukan di laboratorium karena reaksi dapat dilakukan pada temperatur
kamar Wogo et al., 2011.
4. Unsur Hara Nitrat NO
3 -
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhannya. Nitrogen yang diserap
oleh tanaman hampir seluruhnya dalam bentuk nitrat atau dalam bentuk
13 amonium. Untuk pertumbuhan tanaman, Nitrogen yang diserap oleh
tanaman tergantung dari spesies tanaman dan juga faktor lingkungan Hasiholan et al., 2000. Nitrogen mudah hilang dari tanah sehingga
perlu dikurangi kehilangannya dengan membentuk pupuk dalam bentuk tersedia lambat slow release. Bentuk nitrogen yang diadsorpsi oleh
tanaman berbeda-beda. Unsur hara NH
4 +
dan NO
3 -
mempengaruhi kualitas tanaman sehingga ada tanaman yang tumbuh lebih baik bila
diberi NH
4 +
, ada yang lebih baik tumbuh bila ditambah NO
3 -
, dan ada pula tanaman yang tidak berpengaruh oleh bentuk nitrogen tersebut.
Nitrogen yang diserap dalam tanaman dirubah menjadi –N, -NH-, -NH
2
. Bentuk reduksi ini kemudian dirubah menjadi senyawa yang lebih
kompleks dan akhirnya menjadi protein bagi tanaman Nainggolan et al., 2009.
Tanaman padi mempunyai kemampuan yang terbatas dalam menyerap unsur hara ammonium NH
4 +
dan nitrat NO
3 -
dalam proses pertumbuhannya. Tanaman mempunyai kemampuan untuk menyerap
unsur nitrogen dari penggunaan pupuk yang mengandung nitrogen hanya sekitar 20 - 40, sehingga sisa nitrogen yang tidak terserap oleh
tanaman tersebut akan mengalami volatilisasi, denitrifikasi, dan mengalami leaching menuju zona air tanah. Nitrat pada lapisan tanah
yang terakumulasi berkaitan dengan tingkat jumlah pemberian pupuk nitrogen menjadi perhatian dan perlu adanya usaha untuk melakukan
14 efisiensi pemberian pupuk nitrogen sesuai dengan kebutuhan tanaman
dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah Triyono et al., 2013.
5. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses terikatnya suatu molekul yang berada sebagai fasa gas atau fasa cair atau dalam larutan pada permukaan suatu
padatan. Molekul yang terikat pada permukaan padatan disebut adsorbat, sedangkan padatan yang menahan atau mengikat disebut adsorben.
Proses ketika molekul berikatan disebut dengan adsorpsi. Proses pelepasan molekul dari permukaan adsorben disebut desorpsi Masel,
1996. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Mar’atus S. Saputro, 2012, dalam proses adsorpsi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
waktu kontak, karakteristik adsorben, pH, kelarutan adsorbat, temperatur, dan massa adsorben. Waktu kontak merupakan hal yang sangat
mempengaruhi proses adsorpsi, hal ini dikarenakan waktu kontak memungkinkan terjadinya proses difusi dan penempelan molekul
adsorbat kecuali setelah mencapai waktu optimum. Hal ini dikarenakan semakin lama waktu kontak maka zat yang teradsorpsi juga semakin
banyak.
6. Kinetika Adsorpsi