7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Bagasse Tebu
Tebu atau saccharum officinarum sugarcane termasuk dalam tanaman jenis rumput-rumputan yang mana air dari batangnya
dimanfaatkan untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya tumbuh di daerah tropis. Tanah yang dibutuhkan untuk perkembangan
tebu adalah alluvial, grumosol, latosol dan regusol dengan ketinggian 0- 600 m dpl Kementerian Pertanian, 2016.
Tebu merupakan bahan baku utama dalam pembuatan gula. Bagian tebu yang diambil sebagai bahan dasar pembuatan gula adalah
cairan yang terdapat pada batang tebu. Pada proses ekstraksi pemerahan cairan tebu menghasilkan hasil sampling berupa ampas bagasse tebu
Maiwita et al., 2014. Dalam proses produksinya, tebu menghasilkan 90 ampas tebu, 5 molase dan 5 air. Dengan persentase jumlah
ampas tebu yang mencapai 90 per batangnya, hal ini menjadi dampak negatif bagi produsen gula jika tidak mampu mengelola limbah yang
dihasilkan, seperti penutupan pabrik karena permasalahan pengelolaan limbah Amie Nugraha, 2014.
Bagase bagasse adalah hasil samping dari proses penggilingan gula tebu, yang tersusun atas unsur-unsur struktural yang tidak dapat
8 larut serabut, epidermis, dll. dan juga hasil samping dari pengolahan
tebu menjadi gula Makfoeld et al., 2006. Pada proses penggilingan tebu, dilakukan lima kali proses penggilingan dari mulai batang tebu
sampai dihasilkan ampas tebu Purnawan et al., 2012. Sebagian besar ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar ketel boiler untuk
memproduksi energi, sedangkan sisanya terhampar di lahan pabrik sebagai limbah padat yang merugikan lingkungan jika tidak
dimanfaatkan Ariningsih, 2014. Menurut Schwantes et al., 2015 dari satu pabrik dihasilkan ampas tebu sekitar 35
– 40 dari berat tebu yang digiling. Sebelum dihasilkan abu bagasse, bagasse tebu yang telah
kering, terlebih dahulu digiling dan dilakukan pembakaran menggunakan furnace.
Di dalam bagase tebu yang di proses pada suhu 600 C terdapat
kandungan kimia seperti SiO
2
60,96, K
2
O 9,02, MgO 8,65, P
2
O
5
8,34, CaO 5,97, Na
2
O 0,70, MnO 0,48, Al
2
O
3
0,09, Fe
2
O
3
0,09, dan kandungan yang hilang dalam proses pembakaran 5,70. Selain itu, bagase tebu juga memiliki sifat fisika
diantaranya densitas 2.569 kgm
3
; ukuran rata-rata partikel 11,6 µm; dan luas permukaan spesifik BET sebesar 11.887 m
2
kg Cordeiro et al., 2010. Abu bagasse berpotensi mempunyai nilai tambah secara ekonomi
karena adanya kandungan silika yang cukup tinggi di dalam abu bagasse sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan silika gel Ika,
2013.
9
2. Silika Gel