42 hingga pH = 7 dan terbentuk gel. Silika gel hasil sintesis dari bagasse
tebu tersebut kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi FTIR dan difraksi sinar-X XRD.
2. Hasil Analisis secara Difraksi Sinar-X XRD
Silika gel hasil dari sintesis dari bagasse tebu dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction XRD. Karakterisasi XRD ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk struktur padatan dari silika gel yang terbentuk. Hasil karakterisasi secara difraksi sinar-X
XRD dari silika gel dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Difraktogram Silika Gel Hasil Sintesis dari Bagasse Tebu
3. Hasil Analisis secara Spektroskopi FTIR
Analisis spektrofotometer FTIR dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari silika gel hasil sintesis dan
memastikan keberhasilan proses dari sintesis silika gel. Untuk mengetahui kemiripan gugus fungsi hasil sintesis dengan hasil produk
43 pabrik, dilakukan perbandingan spektra FTIR silika gel hasil sintesis
dengan spektra Kiesel Gel tipe 60. Perbandingan spektra tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Spektra FTIR a Kiesel Gel 60 dan b Silika Gel dari Bagasse Tebu
4. Hasil Adsorpsi Anion Nitrat NO
3 -
oleh Silika Gel dari Bagasse Tebu pada Variasi Waktu Kontak
Proses adsorpsi dilakukan pada variasi waktu kontak adsorpsi untuk mengetahui laju interaksi antara anion nitrat NO
3 -
dengan adsorben silika gel dari bagasse tebu yang berperan dalam menentukan
keadaan saat tercapainya kesetimbangan terjadi. Laju adsorpsi ditentukan dari grafik hubungan antara terikat anion nitrat NO
3 -
dengan waktu menit kontak seperti pada Gambar 4.
44
Gambar 4. Grafik Hubungan antara Jumlah Anion Nitrat NO
3 -
terikat dengan waktu menit
5. Hasil Perhitungan Kinetika Adsorpsi Anion Nitrat NO
3 -
Kinetika adsorpsi anion nitrat NO
3 -
dengan adsorben silika gel dari bagasse tebu digambarkan melalui model kinetika Lagergren
Pseudo-First-Order, Lagergren Pseudo-Second-Order, Elovich, dan Persamaan difusi intra partikel. Model kinetika Lagergren Pseudo-First-
Order ditentukan dengan grafik hubungan antara log q − q
t
dengan wantu menit. Grafik model kinetika Lagergren Pseudo-First-Order
dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Grafik Model Kinetika Lagergren Pseudo-First-Order Pengikatan Anion Nitrat NO
3 -
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 t
e ri
ka t
waktu menit
y = 6,669E-05x - 5,450 R² = 0,4391
-5,8 -5,7
-5,6 -5,5
-5,4 -5,3
-5,2 -5,1
-5 1000
2000 3000
4000 5000
6000 7000
log q
e -q
t
Waktu min
45 Model kinetika Lagergren Pseudo-Second-Order ditentukan
dengan grafik hubungan antara tq
t
dengan waktu menit. Grafik model kinetika Lagergren Pseudo-Second-Order dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Grafik Model Kinetika Lagergren Pseudo-Second-Order Pengikatan Anion Nitrat NO
3 -
Model kinetika Elovich ditentukan dengan grafik hubungan antara
�
�
dengan ln t. Grafik model kinetika Elovich dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik Model Kinetika Elovich Pengikatan Anion Nitrat NO
3 -
y = 1,821E+05x - 1,063E+07 R² = 0,9953
-2,000E+08 0,000E+00
2,000E+08 4,000E+08
6,000E+08 8,000E+08
1,000E+09 1,200E+09
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 tq
t
waktu menit
y = -7,067E-07x + 1,150E-05 R² = 0,9578
0,000E+00 2,000E-06
4,000E-06 6,000E-06
8,000E-06 1,000E-05
1,200E-05
2 4
6 8
10 qt
ln t
46 Model kinetika Persamaan Difusi Intra Partikel ditentukan dengan
grafik hubungan antara q
t
versus t
. Grafik model kinetika persamaan difusi intra partikel dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Grafik Model Kinetika Persamaan Difusi Intra Partikel Pengikatan Anion Nitrat NO
3 -
Model kinetika Boyd ditentukan dengan grafik hubungan antara B
t
versus t. Grafik model kinetika Boyd dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Grafik Model Kinetika Boyd terhadap Pengikatan Anion Nitrat NO
3 -
y = -2,973E-07x + 1,097E-05 R² = 0,9413
y = -2,778E-08x + 7,599E-06 R² = 0,958
0,000E+00 2,000E-06
4,000E-06 6,000E-06
8,000E-06 1,000E-05
1,200E-05
10 20
30 40
50 60
70 80
qt
t 12
y = -0,0003x + 0,4085 R² = 0,5254
-1,500 -1,000
-0,500 0,000
0,500 1,000
1,500
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 Bt
waktu min
47
B. Pembahasan