19 e.
Boyd Model Boyd digunakan untuk memprediksikan tahap lambat yang
sesungguhnya dalam proses adsorpsi. Persamaan kinetika Boyd dapat dinyatakan sebagai berikut Nethaji et al., 2013
�
= − , − ln − �
dimana � = �
�
�
�
⁄ Keterangan: qe = kapasitas adsorpsi pada saat kesetimbangan mg g
-1
qt = kapasitas adsorpsi pada saat waktu ke-t mg g
-1
F = Fraksi larutan yang teradsorp saat waktu ke-t Bt = Fungsi matematika pada F
Jika dilakukan plot antara Bt versus t dan dihasilkan garis melewati titik asal maka artinya proses adsorpsi hanya terjadi proses
perpindahan massa. Namun, jika plotnya tidak linier atau linier tapi tidak melewati titik asal, maka artinya terjadi reaksi kimia yang
mendominasi reaksi Ejikeme, et al., 2014.
7. Spektroskopi FTIR
Spektroskopi infra merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada
pada daerah panjang gelombang 0.75 – 1.000 µm atau pada bilangan
gelombang 13.000 – 10 cm
-1
. Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik serapan absorption,
20 teknik emisi emission, teknik fluoresensi fluorescence. Komponen
medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya Hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi,
pemantulan, pembiasan, dan penyerapan. Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat
energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi.
Penemuan inframerah ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada tahun 1800. Penelitian selanjutnya diteruskan oleh Young,
Beer, Lambert dan Julius melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan spektroskopi inframerah. Pada tahun 1892 Julius
menemukan dan membuktikan adanya hubungan antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu
molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya.
Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah:
E = h. v = h. C
λ = h. C
v Keterangan:
E= energi yang diserap erg h= tetapan Planck 6,62x10
-27
erg det
-1
v= frekuensi Hz C = kecepatan cahaya 3x10
10
cmdet = panjang gelombang cm
= bilangan gelombang cm
-1
21 Menurut Yusuf et al. 2014
, gugus silanol Si−OH dan gugus siloksan Si−O−Si merupakan sisi aktif pada permukaan silika gel yang
dapat digunakan pada keperluan adsorpsi. Karakterisasi menggunakan spektroskopi inframerah ini bertujuan untuk mengetahui adanya gugus
silanol Si−OH, siloksan Si−O−Si, dan gugus-gugus lain. Menurut Indriyanti et al., 2011, Setiap gugus fungsional mempunyai karakteristik
bilangan gelombang tertentu. Sehingga keberhasilan sintesis adsorben ini didasarkan pada analisis spektroskopi inframerah yang dapat dijadikan
dasar analisis kualitatif. Serapan
karakteristik senyawa-senyawa
karbon-silikon Sastrohamidjojo, 1992: 102 ditunjukan pada tabel berikut
Tabel 1. Serapan karakteristik senyawa-senyawa organo-silikon Gugus Fungsional
Frekuensi cm
-1
Panjang Gelombang m
Si-H 2230-2150
4, 48- 4,65 890-860
11, 24- 11, 63 Si-OH
3390-3200 2, 95- 3, 13
870-820 11, 49- 12, 20
Si-O 1110- 100
9, 01- 10, 00 SO- O- Si
1053 9, 50
disiloksan Si- O- Si
1080 9, 26
linier 1025
9, 76 Si- O- Si
1020 9, 80
trimer siklis Si- O- Si
1082 9, 42
tetramer siklis Si- OCH3
1090-1050 9, 18- 9, 52
22 Si- OC2H5
1090 9, 18
Si- C 890- 690
11, 24- 14, 49 Si- CH3
1260 7, 93
820- 800 12, 21- 12, 50
SiCH32 1260
7, 93 840
11, 90 Si- C6H5
1632 6, 13
1428 7, 00
1125 8, 89
8. X-Ray Diffraction XRD