23 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hanafi Nandang
2010, pola difraksi analisa XRD abu bagasse pada suhu pengabuan 500, 600, 700 dan 800
°
C dievaluasi dengan membandingkan nilai d dari puncak-puncak pada sampel dengan puncak-puncak standar SiO
2
, dimana fasa SiO
2
ditemukan pada daerah 2 θ = 20 – 27°. Bentuk dari puncak SiO
2
yang memilki kekristalan tinggi ditunjukkan dengan bentuk puncak yang menajam pada 2
θ = 20– 25°, puncak ini akan semakin tinggi ketika suhu pengabuan dinaikkan. Hal ini sesuai dengan teori pertumbuhan kristal
yang akan naik dengan peningkatan suhu pemanasan sampai terbentuknya kristal secara sempurna. Dengan demikian, kenaikkan intensitas puncak
SiO
2
menandakan adanya pertumbuhan kristal. Derajat kekristalan bentuk SiO
2
pada suhu pengabuan 500 dan 600°C adalah rendah dibandingkan dengan kekristalan pada suhu pengabuan 700 dan 800°C, artinya pada
daerah ini fasa SiO
2
-amorf masih mendominasi bentuk SiO
2
yang dihasilkan. Demikian juga sebaliknya derajat kekristalan bentuk SiO
2
pada suhu pengabuan 700 dan 800°C adalah tinggi dibandingkan dengan
kekristalan pada suhu pengabuan 500 dan 600°C, artinya pada daerah ini fasa SiO
2
-kritalin mendominasi bentuk kristal yang dihasilkan.
9. Spektroskopi UV-Vis
Spektroskopi Ultraviolet dan Tampak UV-Vis merupakan metode yang menggunakan interaksi molekul dengan gelombang
elektromagnet. Apabila sampel dikenai cahaya atau gelombang
24 elektromagnet, maka sebagian dari cahaya akan diserap sesuai dengan
struktur molekul senyawa tersebut. Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum UV-Vis tergantung pada struktur elektronik dari molekul
Atun, 2016: 7. Serapan Cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum
ultraviolet dan terlihat tergantung pada strukstur elektronik dari molekul. Spektra ultraviolet dan terlihat dari senyawa-senyawa organik
berkaitan erat transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Disebabkan karena hal ini, maka serapan radiasi ultraviolet
terlihat sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik. Pengukuran adsorbansi dilakukan pada panjang gelombang maksimum, dimana
pada panjang gelombang tersebut adsorbansinya maksimum Hendyana, et al., 1994: 176. Panjang gelombang maksimum tersebut
dapat ditentukan dari spektrum adsorpsi. Spektrum adsorpsi adalah grafik yang menyatakan hubungan antara adsorbansi dengan panjang
gelombang. Sprektrum ini dpat dibuat dengan menyalurkan nilai absorbansi dari suatu larutan standar dengan konsentrasi tertentu pada
berbagai panjang gelombang. Berdasarkan spektrum ini, panjang gelombang yang memberikan nilai absorbansi terbesar dapat ditentukan.
Apabila kurva ideal, akan diperoleh kurva simetri dengan puncak sempit. Kurva kalibrasi adalah grafik yang menyatakan hubungan
antara absorbansi yang diukur pada panjang gelombang maksimum dengan konsentrasi suatu larutan standar. Untuk membuat kurva
25 kalibrasi, dibuat larutan standar induk yang kemudian diencerkan sesuai
variasi konsentrasi yang dikehendaki. Larutan-larutan encer ini diukur absorbansinya transmitansinya pada panjang gleombang maksimum.
Secara matematik, apabila sistem terjadi secara ideal maka akan diperoleh suatu garis lurus hubungan antara absorbansi atau
transmitansi dengan konsentrasi, menurut hukum Lambert-Beer didefinisikan sebagai berikut Sastrohamidjojo, 2007: 15.
�� � = � � = ℇ � � Dimana A: absorbansi
ℇ: koefisien ekstingsi molar b: panjang jalan sinar
C: konsentrasi
B. Penelitian yang Relevan