TIPE KEPEMIMPINAN PENDETA PENDETA

20 sebenarnya, bukan itu yang menjadi fokus Yesus, walaupun itu adalah bagian dari pesannya. Pesan Yesus yang terutama adalah kerajaan dan pemerintahan Allah sedang terjadi. Pemerintahan Allah adalah aksi Allah untuk mengatur segala sesuatu menjadi benar dan membuat orang serta dunia bekerja sebagaimana mereka dimaksudkan untuk bekerja. i. Mengajak jemaat mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui ziarah hidupnya Kebanyakan pendeta menggunakan model lama dimana berbicara tentang perubahan keyakinan telah memaksa kita untuk menarik garis dalam rangka mengetahui siapa yang di dalam dan siapa yang di luar; dan kita mencari sebuah peristiwa, sebuah keputusan, yang membedakan orang-orang yang berada di luar dengan orang-orang yang berada di dalam. Sedangkan model yang baru, sebuah model yang berdasarkan citra sebuah perjalanan, memeriksa kita semua sebagaimana kita sedang bergerak entah menuju tujuan ataukah justru menjauhi tujuan tersebut.

2.1.4 TIPE KEPEMIMPINAN PENDETA

Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan pendeta di sini, yakni gaya atau corak tindakan memimpin yang ditempuh oleh pendeta dalam menjalankan tugas pelayanannya di jemaat. Tipe kepemimpinan yang dipakai dalam penelitian didasarkan atas pembagian tipe kepemimpinan, yang terdiri dari enam tipe kepemimpinan sebagai berikut : a. Tipe kepemimpinan otokratis autocratic leadership Tipe kepemimpinan ini dimana setiap langkah aktivitas dan teknis diperintahkan oleh pemimpin satu persatu. Pemimpin biasanya mendiktekan tugas dan kerja lainnya untuk setiap anggota, semua aktifitas bawahan harus dengan petunjuk pemimpin. 21 Di sini pemimpin digambarkan sebagai seorang ahli yang acuh tak acuh, dimana pemimpin bertindak berdasarkan pada kekuasaan mutlak dalam memimpin tingkah laku anggota kelompok mengarah ke tujuan yang ditetapkan oleh si 21 H. Alwi Wahyudi, S. H., M.Hum., Ilmu Negara dan Tipologi Kepemimpinan Negara, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2014, 101. 21 pemimpin. Segala keputusan berada di tangan satu orang, yakni si pemimpin sekaligus menganggap diri lebih mengetahui daripada yang lain dalam kelompok. 22 b. Tipe kepemimpinan paternalistis paternalistic leadership Tipe kepemimpinan ini yang memberikan pemeliharaan kepada kita, jika kita mau menerima saja kontrol yang ramah. Pemimpin paternal akan menggunakan kemampuan-kemampuan tersebut bagi kelompok, namun hanya bila sesuai dengan gagasan pemimpin tentang apa yang yang terbaik, dan hanya sejauh kelompok mengakui dan menerima ketidakberdayaan sendiri. Dalam tipe kepemimpinan seperti ini tidak ada kebersamaan. 23 c. Tipe kepemimpinan kharismatik charismatic leadership Kepemimpinan ini berdasarkan pada ketaatan kepercayaan pada anugerah ilahi devine power sebagai suatu kekuatan secara luar biasa yang hanya dimiliki oleh si pemimpin di luar kemampuan orang-orang biasa. 24 Pemimpin diyakini memiliki kekuatan mistis, sehingga mampu untuk menguasai massa dan kekuatan untuk membuat massa taat dan memperhatikannya secara membuta. Max Weber menggunakan istilah “kharisma” untuk menjelaskan perkembangan kekuasaan di sekitar kepribadian yang bersifat kepahlawanan. Jadi para pengikut menganggap pemimpinnya sebagai pembawa misi khusus dengan dibekali kemampuan dan identitas yang hampir menyerupai Tuhan. 25 Tipe kepemimpinan ini dilaksanakan dalam hubungan dengan rakyat, dimana memilik empat ciri, yaitu : 1 pemimpin diakui memiliki kualitas istimewa, kadang-kadang dianggap superhuman ; 2 pengikut secara tidak kritis menerima pendapat pemimpin sebagai kebenaran; 3 pengikut memberi ketaatan mutlak kepada pemimpin; 4 pengikut memperlihatkan 22 Albert A. Branos, Ph. D., Psychology, The Science of Behavior, Boston, Atlanta, Rockleigh NY, Dallas, Chicago, Belmont Calif. Allyn and Bacon, Inc., 1965, 317. 23 Michael A. Cowan, Kepemimpinan Dalam Jemaah, Yogyakarta : Kanisius, 1994, 53. 24 William Albig, Modern Public Opinion, New York, Toroato, London, McCraw-Hill Book Company, Inc., 1956, 120. 25 James V. Daunton, Jr., Lebel Leadership, New York, London : The Free Press, Collier-Macmillan Publishers, 1973, 1. 22 komitmen emosional terhadap pemimpin dan misinya. 26 d. Tipe kepemimpinan demokratis democratic leadership Dalam tipe kepemimpinan ini, sang pemimpin bertindak sebagai seorang anggota kelompok dalam menetapkan tujuan, memilih cara melakukan, dan membagi-bagi tugas kepada para pegawai. Bersama-sama anggota kelompok pemimpin bertanggung jawab untuk mencapai sukses organisasi. Di dalam corak kepemimpinan ini, semua anggota dalam kelompok boleh turut berperanserta waktu mengambil keputusan penting. 27 e. Tipe kepemimpinan bebas laisses faire leadership Tipe kepemimpinan ini menyatakan peranan seorang pemimpin berkisar pada pandangannya bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-maing anggota dan seorang pimpinan tidak perlu terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional. 28 f. Tipe kepemimpinan ideologis – Pemimpin eksemplaris Pemimpin jenis ini barangkali tidak ahli dalam menyusun rencana kerja dan pelaksanaannya. Pemimpin tipe ini penuh dengan gagasan-gagasan yang baik, kaya dengan visi yang tinggi, dan mampu merumuskan semua gagasan serta visi itu secara tepat. 29 g. Tipe kepemimpinan kreatif dan eksekutif Tipe kepemimpinan kreatif digunakan untuk menangani keadaan- keadaan baru yang tidak dikenal, sehingga pemimpin seperti ini dapat melihat masalah dengan perspektif baru, yang dipersiapkan untuk melakukan eksperimen dan mengambil resiko. Sedangkan tipe kepemimpinan eksekutif digunakan untuk mengambil keputusan-keputusan 26 Pdt. Dr. Ayub Ranoh, Kepemimpinan Kharismatis Tinjauan Teologis-Etis atas Kepemimpinan Kharismatis Sukarno, Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia, 2011, 72-73. 27 Emil H. Tambunan, M.A., Kunci Menuju Sukses dalam Managemen dan Kepemimpinan , Bandung : Indonesia Publishing House, 1991 , 67. 28 Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M. P. A., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, 38. 29 A. M. Mangunhardjana, S. J., Kepemimpinan, Yogyakarta : Kanisius, 1976, 16. 23 yang prinsipil. Keahliannya terletak pada kemampuan untuk melihat gambaran yang besar-kemampuan membedakan elemen-elemen krusial dan mengevaluasi semua pilihan yang ada. 30 Pemimpin yang bertipe kreatif dan eksekutif akan mengandalkan individu-individu dengan keahlian manajerial yang berorientasi pada tugas. Para pemimpin berorientasi pada tugas perlu dibantu oleh para pemimpin dengan keterampilan interpersonal , yang akan berperan sebagai tim pembangun team builder , mengonsolidasi, menyelesaikan konflik, dan memulihkan moral kelompok. Individu yang demikian akan memberi semangat dan ketenteraman sehingga setiap orang merasa dihargai. 31 h. Tipe kepemimpinan simbol Tipe kepemimpinan ini menempatkan seseorang pemimpin sekedar sebagai lambing atau symbol, tanpa menjalankan kegiatan kepemimpinan yang sebenarnya. Pemimpin ini pada dasarnya tidak menjalankan fungsi kepemimpinan, namun kedudukannya itu tidak dapat dan tidak boleh digantikan orang lain. 32 i. Tipe kepemimpinan Pengayom Headmanship Tipe kepemimpinan ini menempatkan seseorang sebagai kepala. Pemimpin tipe ini memiliki kesediaan dan kesungguhan dalam mengayomi anggotanya, dengan berbuat segala sesuatu yang layak dan diperlukan organisasinya. Kepemimpinan dijalankan dengan melakukan kegiatan kepeloporan, kesediaan berkurban, pengabdian, melindungi, dan selalu melibatkan diri dalam usaha memecahkan masalah perseorangan atau kelompok. 33 j. Tipe kepemimpinan Organisatoris dan Administrator Tipe ini dijalankan oleh para pemimpin yang senang dan memiliki kemampuan mewujudkan dan membina kerja sama, yang pelaksanaanya 30 Eddie Gibbs, Kepemimpinan Gereja Masa Datang, Jakarta : Gunung Mulia, 2010, 27-28. 31 Peter M. Senge, Leading Learning Organizations : The Bold, the Po erful, and the In isible , dalam The Leader of Future, ed. Frances Hesselbein, Marshall Goldsmith, dan Richard Beckhard San Fransico : Jossey-Bass, 1996, 46-56; dan Bab 7 dari Bill Hybels, Courageous Leadership Grand Rapids : Zondervan, 2002. 32 Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2000, 104. 33 Ibid, 105. 24 berlangsung secara sistematis dan terarah pada tujuan yang jelas. Pemimpin bekerja secara berencana, bertahap dan tertib. 34 k. Tipe kepemimpinan Permisif Pemimpin tipe ini, tidak mempunyai pendirian yang kuat, terlalu banyak mengambil muka dengan dalih untuk mengenakan individu yang dihadapinya. 35 l. Tipe kepemimpinan Transformatif Kepemimpinan ini didefinisikan sebagai kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan kharimsa mereka untuk melakukan transformasi dan merevitalisasi organisasinya. Para pemimpin yang transformatif lebih mementingkan revitalisasi para pengikut dan organisasinya secara menyeluruh ketimbang memberikan instruksi-instruksi yang bersifat top down. Pemimpin yang transformatif lebih memposisikan diri mereka sebagai mentor yang bersedia menampung aspirasi para bawahannya. Pemimpin yang transformatif lebih menekankan pada bagaimana merevitalisasi institusinya, baik dalam level organisasi maupun negara. Secara lebih detil, para pemimpin yang transformatif memiliki ciri-ciri berikut : 1 seperti yang disebutkan di atas, mereka memiliki charisma; 2 mereka senantiasa menghadirkan stimulasi intelektual. Artinya, mereka selalu membantu dan mendorong para pengikutnya untuk mengenali ragam persoalan dan cara-cara untuk memecahkannya; 3 pemimpin yang transformatif memiliki perhatian dan kepedulian terhadap setiap individu pengikutnya. Mereka memberikan dorongan, perhatian, dukungan kepada pengikutnya untuk melakukan hal yang terbaik bagi dirinya sendiri dan komunitasnya; 4 pemimpin transformatif senantiasa memberikan motivasi yang memberikan inspirasi bagi pengikutnya dengan cara melakukan komunikasi secara efektif dengan menggunakan simbol- simbol, tidak hanya menggunakan bahasa verbal; 5 mereka berupaya meningkatkan kapasitas para pengikutnya agar bisa mandiri, tidak selamanya tergantung pada sang pemimpin; 6 para pemimpin 34 Ibid, 107. 35 Prof. Dr. Sudarwan Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004, 76-77. 25 transformatif lebih banyak memberikan contoh ketimbang banyak berbicara. Artinya ada sisi keteladanan yang dihadirkan kepada para pengikutnya dengan lebih banyak bekerja ketimbang banyak berpidato yang berapi-api tanpa disertai tindakan yang konkrit. 36

2.1.5 FUNGSI UTAMA DAN TANGGUNG JAWAB PENDETA

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kriteria Pendeta Ideal Menurut Jemaat GKJ Argomulyo Salatiga dan Jemaat GKJ Yeremia Depok T2 752014033 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kriteria Pendeta Ideal Menurut Jemaat GKJ Argomulyo Salatiga dan Jemaat GKJ Yeremia Depok T2 752014033 BAB IV

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kriteria Pendeta Ideal Menurut Jemaat GKJ Argomulyo Salatiga dan Jemaat GKJ Yeremia Depok T2 752014033 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kriteria Pendeta Ideal Menurut Jemaat GKJ Argomulyo Salatiga dan Jemaat GKJ Yeremia Depok

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Konseling Pastoral di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat T2 752010012 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Konseling Pastoral di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat T2 752010012 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Konseling Pastoral di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat T2 752010012 BAB IV

0 1 4

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Historis Jemaat Memberikan Perpuluhan di GKJ Salatiga Timur

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Historis Jemaat Memberikan Perpuluhan di GKJ Salatiga Timur T1 Full text

0 2 31

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR A. Kidung Jemaat No. 292 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Soldiers of God: Sebuah Ibadah Kreatif di GKJ Salatiga

0 0 13