25
transformatif lebih
banyak memberikan
contoh ketimbang  banyak
berbicara.  Artinya  ada  sisi  keteladanan  yang  dihadirkan  kepada  para pengikutnya  dengan  lebih  banyak  bekerja  ketimbang  banyak  berpidato
yang  berapi-api  tanpa  disertai  tindakan  yang  konkrit.
36
2.1.5 FUNGSI UTAMA DAN TANGGUNG JAWAB PENDETA
a. Fungsi Utama  Pendeta
Yang  dimaksudkan  dengan  fungsi  utama  disini,  yakni  peranan  yang ditampilkan  oleh  seorang  pendeta  sebagai  pemimpin  jemaat  dalam
menjalankan  tugas  pelayanannya.  Fungsi  pendeta  yang  dipakai  dalam penelitian,  terdiri  dari  lima  macam,  yakni  :
37
1 sebagai  wakil  Allah
symbolic roles
Pendeta  yang  ditahbiskan  adalah  seorang  pemimpin  jemaat  yang melayani  sebagai  “gembala  dari  Gembala  Yang  Agung”  dalam  hal
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
warga  jemaat  dalam  kehidupan rohani.  Pendeta  dipandang  sebagai  seorang  nabi  ketika  ia  membawa
pesan- pesan  Allah  kepada  warga  jemaat.  Jadi  di  sini  dia  sebagai  “alat
bicara  Allah”.  Dalam  menjalankan  sakramen  gereja  dan  upacara  lain, seperti  kebaktian  pernikahan,  kebaktian  penguburan,  berdoa  mewakili
jemaat,  menyampaikan  berkat  Tuhan,  maka  pendeta  dipandang  sebagai perantara  antara  Allah  dengan  manusia  berdosa;
2 sebagai  pengkhotbah
preacher
Khotbah  merupakan  bagian  penting  dari  liturgi  kebaktian  dan  sebagai aktivitas  gereja  yang  banyak  dihadiri  oleh  warga  jemaat,  warga  jemaat
banyak  mendasari  alasan  kehadirannya  mengunjungi  kebaktian  yakni untuk
mendengar  khotbah.  Khotbah  dianggap  sebagai  sumber pedoman  utama  dalam  kehidupan  dan  sekaligus  bersifat  menolong
jemaat  yang  hadir  memecahkan  persoalan  pribadi.  Berkhotbah  adalah salah  satu  tugas  utama  bagi  para  pendeta  dalam  gereja  Protestan.
Khotbah  dalam  dirinya  didasarkan  pada  hal-hal  normatif,karena
36
m.kompasiana.comaudiendrokepemimpinan-transformatif_55006e4fa33311926f5110e3.
37
David  O.  Moberg,  The  Church  as  a  Social  Institution,  The  Sociology  of  American  Religion, Prentice-Hall of Canada. Ltd., 1962, 488-492.
26
penekanannya  sering  memaksa  para  pengkhotbah  untuk  berdogmatika, dengan  tujuan  memberikan  “jawaban  yang  dianggap  tepat”  pada  setiap
persoalan.  Akibatnya,  isi  khotbah  sering  bersifat  kaku  sehingga  kurang mampu  mengikuti  perkembangan  sosial  yang  berubah-ubah.  Khotbah
yang  baik  muncul  dari  persiapan-persiapan  sebelumnya  yang  cukup matang.  Oleh  kesibukan  sehari-hari,  para  pendeta  sulit  menyediakan
waktu yang
baik untuk
mempersiapkan khotbah.
Hal ini
mengakibatkan  khotbah  mereka  menjadi  kurang  menarik; 3
sebagai  pendidik  Educostor Jalur  pelaksanaan  Pendidikan  Agama  Kristen  dalam  gereja  melalui
khotbah, perkunjungan,
bimbingan, pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan  dengan  sekolah  gereja,  training  keterampilan  dalam
gereja,  katekisasi,  kelompok  Pemahaman  Alkitab  PA,  pertemuan- pertemuan  dalam  jemaat  yang  bersifat  kelompok  atau  individu,  dan
kegiatan  edukasi  lainnya.  Pendeta  dituntut  juga  mendidik  warga  jemaat melalui  teladan-teladan  kehidupan  religius  serta  pimpinan-pimpinan
pribadi  dalam  kehidupan  keluarganya  di  tengah  jemaat; 4
sebagai  tokoh jemaat
institutional representative
Pendeta  diharapkan  menjadi  wakil  gerejanya  dalam  hubungan dengan  masyarakat  luas.  Dia  bisa  bertindak  sebagai  penghubung
publik,  sebagai  saluran  informasi  dari  luar  gereja  setempat  yang dilayani
ataupun dari
dalam. Pendeta
juga melindungi
atau mempertahankan  eksistensi  gerejanya  terhadap  pengaruh  dari  luar.
Tugas-tugas  kependetaan  akan  terasa  berat  jika  pendeta  kurang memiliki  dedikasi  terhadap  tugas  pelayanan  yang  dipikulnya  atau
kurang  menghayati  doktrin  yang  berlaku  dalam  gereja. Dalam  suatu  jemaat  yang  luas  lingkup  kegiatan  pelayanannya,
pendeta  diharapkan  untuk  aktif  dalam  kehidupan  masyarakat  luas. Dalam  jemaat  pedesaan,  pendeta  bisa  jadi  pemimpin  yang  melampaui
batas  keanggotaan  jemaatnya.  Di  desa,  pendeta  mempunyai  hubungan yang  baik  dengan  tokoh-tokoh  masyarakat  di  sekitarnya.  Sedangkan  di
kota  besar,  pendeta  biasanya  kurang  dikenal  sebagai  pemimpin  dalam
27
kehidupan  masyarakat  sekitarnya.  Hal  ini  disebabkan  pengaruh  gereja kurang  menentukan  dalam  pembuatan  keputusan-keputusan  untuk
masyarakat  luas.  Namun  sering  juga,  pendeta  di  jemaat  kota mempunyai
peranan  penting  di  tengah-tengah  masyarakat.  Dia diharapkan  menjadi  pengurus  sosial,  sebab  mereka  dinilai  sebagai
saluran  komunikasi  yang  efektif; 5
sebagai  penasihat
counselor
Pendeta  sebagai  pelayan  jemaat  Tuhan  tidak  bisa  dipisahkan  dari fungsinya  sebagai  penasihat.  Tugas  ini  kebanyakan  berhubungan
langsung  dengan  krisis  keluarga  di  dalam  jemaat  dan  kesulitan  hidup, baik  secara persekutuan  ataupun  secara pribadi.
Bimbingan  pendeta,  didasarkan  dari  kesaksian  Alkitab  yang sekaligus  membedakannya  dengan  bentuk  bimbingan  lain  non-
gerejawi.  Pendeta  menempatkan  dirinya  sebagai  saudara  seiman  yang akrab,  seperti  sudah  mengetahui  tentang  orang  yang  dibimbingnya,
serta  mengetahui  kesulitan-kesulitan  dasar  yang  dihadapi  orang  yang dibimbing.  Dia  diterima  sebagai  wakil  Allah,  berlandaskan  wibawa
Injil  yang  menjadi  dasar  penempatan  dirinya  sebagai  pendeta.  Ia mencoba  memimpin  orang  yang  dibimbing  pada  ketentuan  norma
gereja.  Semua  dijalankan  beralas  kasih  sayang,  sejalan  dengan  hukum kasih  Tuhan.  Keberhasilan  pendeta  dalam  menjalankan  peranannya,
sangat  bergantung  dengan  citra  warga  jemaat  terhadap  penampilan terhadap  pendeta  itu  sendiri.  Bimbingan  melalui  kelompok-kelompok
orang-orang  yang  memikul  persoalan-persoalan  yang  sama  dengan tujuan  untuk  menghasilkan  pandangan  dan  pemilihan  kepincangan
yang  tengah  dihadapi  juga  sering  digunakan  oleh  para  pendeta.  Sering juga  para  pendeta  bekerjasama  dengan  ahli  hukum,  para  dokter,  guru,
penasihat  pernikahan,  pekerja  social,  psikiater  dalam  melaksanakan peranannya  sebagai  penasihat.
6 sebagai  ahli  administrasi
administrator
Sebagian  besar  gereja  menjalankan  fungsi  kelembagaannya  dalam  hal mengelola
usaha dana,
harta milik,
anggaran belanja
serta
28
perencanaanpelaksanaan  program  kerja.  Ada  juga  gereja  secara khusus  mempekerjakan  ahli  ekonomi  dalam  lembaga  gereja  untuk
menangani  bidang  ekonomi.  Tapi  kebanyakan  para  pendeta  berperanan langsung
dalam kegiatan-kegiatan
tersebut dalam
menjalankan kegiatan  administrasi  ataupun  di  bidang  pengawasan;
7 sebagai  pemimpin  kelompok
group leader
Yang  dimaksud  pendeta  sebagai  pemimpin  kelompok,  yaitu  pemimpin dan  menjadi  yang  dipimpin  adalah  dua  realitas  yang  terjadi  dalam
hidup  ini,  sekaligus  gabungan  antara  kedua  hal  tersebut,  yakni pemimpin  dan  sekaligus  sebagai  pribadi  yang  dipimpinnya.  Pemimpin
dimanapun  dia  berada  dan  apapun  kelompok  yang  dipimpinnya  harus memiliki  visi  dan  juga  misi  yang  jelas  demi  mengatur  laju  pergerakan
sebuah  kelompok.
b. Tanggung  Jawab  Pendeta