Perilaku Kriminal Psikologi Sastra

Delusi grandeur atau kebesaran ditandai dengan merasa bahwa dirinya punya kemampuan istimewa dan terpanggil dalam misi-misi penyelamatan, pembaruan sosial-politik, diutus oleh Tuhan ; diluar semua itu dia tampak normal dalam berbicara, beremosi dan bertingkah laku lainnya, serta berkesan meyakinkan. Delusi juga dapat bersifat persecutory jika pasien membayangkan bahwa orang lain mencoba melukainya atau mencegahnya memenuhi misinyaSupratiknya, 1995: 75. Menurut Hassan 2003: 24 bahwa delusi adalah kepercayaan atau pikiran yang tidak berdasar, tidak rasional, biasanya bersiat kemegahan atau kebesaran atau perasaan yang dikejar-kejar. Ini adalah ciri khas paranoia.

3. Perilaku Kriminal

Perilaku kriminal adalah perilaku seseorang yang melanggar hukum negara. Istilah kriminal atau kejahatan sendiri sebenarnya merupakan istilah hukum. Maka apa yang dipandang sebagai kejahatan sesungguhnya sangat bergantung pada hukum atau masyarakat. Sekalipun begitu, tindak kejahatan atau perilaku kriminal merupakan bentuk perilaku yang melawan kepentingan individu lain maupun masyarakat secara keseluruhan. Dilihat dari akibat-akibat yang ditimbulkannya, perilaku kriminal dapat dibedakan kedalam yang berat dan yang ringan. Jenis-jenis kejahatan yang utama adalah pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan pencurian dengan pemberatan. Supratiknya,2012: 59 Kepribadian antisosial dan perilaku kriminal memiliki hubungan yang sangat erat, namun tidak semua pelaku kriminal memiliki kepribadian antisosial dan tidak semua orang dengan kepribadian antisosial melakukan tindakan kriminal, karena kepribadian antisosial terdiri dari dua dimensi yang berbeda. Dimensi yang pertama adalah dimensi kepribadian. Dimensi ini terdiri dari trait- trait seperti kharisma yang tampak luaran saja, mementingkan diri sendiri, kuragnya empati, keji dan tidak ada penyesalan meski telah memanfaatkan orang lain, serta tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang lain. Tipe kepribadian antsosial ini dikenakan pada orang yang memiliki trait psikopati namun tidak menjadi pelanggar hukum. Dimensi yang kedua yang mempertimbangkan adalah dimensi perilaku. Dimensi ini ditandai oleh gaya hidup yang tidak stabil, termasuk sering berhadapan dengan masalah hukum, riwayat pekerjaan yang minim, dan hubungan tidak stabil. Kedua dimensi ini tidak sepenuhnya terpisah, banyak individu menunjukkan bukti memiliki kedua macam trait tersebut. Hal yang membedakan pelaku kriminal dengan kepribadian antisosial dan yang tidak adalah kurangnya penyesalan terhadap apa yang telah ia perbuat. Nevid, Jefrey.S, dkk 2005 :278

4. Kecemasan