keuangan dapat merusak kelekatan dan mengganggu kepekaan mereka terhadap anak.
C. Kontrol Diri
1. Pengertian Kontrol diri
Kontrol diri didefinisikan sebagai kemampuan untuk memonitor, menghambat, bertahan dan beradaptasi terhadap perilaku, emosi, pikiran dan
keinginan untuk mencapai sasaran tertentu Moffitt, 2011. Seseorang yang memiliki kontrol diri yang baik akan mampu menahan diri dari emosi yang
dimiliki. Hal ini didukung oleh pendapat dari Sarafino 2012 yang menyatakan bahwa kontrol diri adalah kemampuan untuk menahan diri dari
emosi yang kita miliki, impuls, dan keinginan. Sedangkan Chaplin 2004 mendefinisikan kontrol diri sebagai kemampuan untuk membimbing tingkah
laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi tingkah laku impulsif.
Roberts dalam Ghufron 2010 kontrol diri adalah suatu jalinan yang secara utuh atau terintegrasi antara individu dengan lingkungannya. Individu
yang memiliki kontrol diri yang tinggi berusaha menemukan dan menerapkan cara yang tepat untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi. Kontrol diri
akan mempengaruhi individu untuk mengubah perilakunya sesuai dengan situasi sosial sehingga dapat mengatur kesan lebih responsif terhadap
petunjuk situasional, fleksibel, dan bersikap hangat serta terbuka. Selanjutnya Tangney
et.al.,
2004, kontrol diri adalah kemampuan seseorang untuk
mengontrol atau mengubah respon dari dalam dirinya untuk menghindarkan diri dari perilaku yang tidak diharapkan. Berdasarkan perspektif ini, kontrol
diri berkontribusi dalam menghasilkan berbagai hasil positif dalam kehidupan.
Gottfredson dan Hirschi dalam Gibson, 2010 menyatakan bahwa kontrol diri merupakan blokade yang menjembatani individu dengan aktivitas
yang menyimpang. Kontrol diri menunjukkan kemampuan untuk meninggalkan kesenangan jangka pendek yang berpotensi menimbulkan
konsekuensi jangka panjang yang negatif. Gottfredson dan Hirsch dalam Gibson, 2010 menyatakan bahwa kontrol diri yang rendah meningkatkan
kemungkinan pada hampir semua jenis tindakan kejahatan dan penyimpangan yang membawa kesenangan, kepuasan, dan pemenuhan dalam
jangka pendek. Seperti kenakalan remaja, tindakan kriminal, dan penyimpangan umum sepanjang kehidupan.
Gottfredson dan Hirschi menambahkan bahwa orang dengan pengendalian diri yang rendah diduga menunjukkan enam karakteristik:
Mereka impulsif, egois, dan cepat marah, dan mereka lebih memilih tugas- tugas sederhana daripada yang kompleks, suka mengambil risiko, dan lebih
memilih kegiatan fisik dari pada aktivitas yang melibatkan pemikiran dalam Gibson, 2010.
Dari berbagai dafinisi yang telah diuraikan di atas dapat disimpulakan bahwa kontrol diri adalah kemampuan individu untuk mengendalikan
impuls, dorongan, keinginan melalui pertimbangan-pertimbangan sehingga mampu membuat keputusan dan mengambil tindakan yang efektif.
2. Aspek-Aspek Kontrol Diri