Uji Hipotesis Hasil Analisis Data Penelitian

Tabel. 18 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .429 a .184 .172 4.203 1.709 a. Predictors: Constant, Kontrol Diri, Secure Attachment dengan Orang Tua b. Dependent Variable: Bullying Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nahwa nilai DW Durbin-Watson sebesar 1,709. Berdasarkan perhitungan tersebut, nilai DW terletak diantara -2 sampai dengan +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat otokorelasi.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Proses uji hipotesis melalui dua tahap, yaitu pengujian secara simultan untuk mengetahui hubugan antara secure attachment dengan orang tua dan kontrol diri secara bersama-sama dengan bullying, serta pengujian secara parsial untuk mengetahui hubungan antara secure attachment dengan orang tua dengan bullying dan kontrol diri dengan bullying. a. Uji Simultan Uji F Pada pengujian secara simultan, kesimpulan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan terlihat pada p-value pada kolom Sig dan F hitung . Jika p-value 0,05, berarti terdapat hubugan yang signifikan demikian pula sebaliknya. Berikut ini hasil pengujian secara simultan hubungan antara secure attachment dengan orang tua dan kontrol diri secara bersama-sama terhadap bullying . Tabel. 19 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 569.141 2 284.571 16.112 .000 a Residual 2525.688 143 17.662 Total 3094.829 145 a. Predictors: Constant, Kontrol Diri, Secure Attachment dengan Orang Tua b. Dependent Variable: Bullying Tabel di atas menunjukkan hasil signifikansi sebesar 0,000 p 0,05 dan F hitung sebesar 16,112 atau F hitung = 16,112 F tabel = 3,06, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara secure attachment dengan orang tua dan kontrol diri secara bersama-sama terhadap bullying . Nilai koefisien korelasi ganda R dalam regresi berganda menunjukkan nilai korelasi ganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien korelasi R bergerak dari 0 sampai dengan 1. Semakin nilai R mendekati 1, maka semakin kuat pula hubungan yang terjadi Priyatno, 2012. Pedoman interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. 20 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi No. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi 1. 0,000 – 0,199 Sangat Lemah 2. 0,200 – 0,399 Lemah 3. 0,400 – 0,599 Sedang 4. 0,600 – 0,799 Kuat 5. 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Pada model summary terdapat koefisien korelasi ganda R, selain itu terdapat R square R 2 menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke dalam bentuk persen, yang berarti bahwa persen sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Priyatno, 2012. Apabila nila R 2 R Square sama dengan 0 maka tidak ada sedikitpun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel prediktor terhadap variabel kriterium dan sebaliknya, apabila nilai R 2 R Square sama dengan 1 maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel prediktor terhadap variabel kriterium adalah sempurna Priyatno, 2012. Tabel. 21 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .429 a .184 .172 4.203 a. Predictors: Constant, Kontrol Diri, Secure Attachment dengan Orang Tua Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel secure attachment dengan orang tua dan kontrol diri secara bersama-sama menyumbang sebesar 0,184 atau 18,4 tehadap variabel bullying. Dengan demikian dapat dikatakan variabel bebas secure attachment dengan orang tua dan kontrol diri mampu menjelaskan 18,4 variasi variabel tergantung bullying. Sisanya sebesar 81,6 dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak termasuk di dalam penelitian ini. Sementara itu keeratan hubungan antara variabel secure attachment dengan orang tua dan kontrol diri secara serentak dapat dilihat pada kolom R yaitu sebesar 0,429, yang berarti keeratan hubungan berada pada level sedang 0,400 sampai 0,599.

b. Uji Korelasi Parsial

Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan atau keeratan hubungan antardua variabel dengan membuat variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap sebagai variabel kontrol. Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai - 1. Nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat dan sebaliknya, nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah priyatno, 2010. Nilai positif menunjukkan hubungan searah jika X naik, maka Y naik dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik jika X naik, maka Y turun. Hasil pengujian analisis korelasi parsial ditunjukkan melalui output program komputer yaitu Statistical Product and Service Solution SPSS versi 18.0 for windows dapat dilihat pada tabel 23. Tabel. 22 Hasil Uji Korelasi Parsial antara Secure Attachment dengan Orang Tua dengan Bullying Correlations Control Variables Bullying Secure Attachment dengan Orang Tua Kontrol Diri Bullying Correlation 1.000 -.182 Significance 2- tailed . .029 Df 143 Secure Attachment dengan Orang Tua Correlation -.182 1.000 Significance 2- tailed .029 . Df 143 Berdasarkan hasil uji korelasi parsial pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada significance 2-tailed sebesar 0,029 p 0,05. Nilai korelasi 0,182, yang berarti ada hubungan yang sangat lemah antara secure attachment dengan orang tua dengan bullying , karena berada pada rentang 0,000 sampai 0,199. Arah hubungan yang terbentuk adalah negatif karena nilai koefisien korelasi r bertanda negatif. Artinya, semakin tinggi secure attachment dengan orang tua, maka bullying akan semakin rendah. Signifikan berarti bahwa hipotesis yang telah terbukti pada sampel dapat digeneralisasikan pada populasi Priyatno, 2012. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara secure attachment dengan orang tua dengan bullying. Tabel. 23 Hasil Uji Korelasi Parsial Kontrol Diri dengan Bullying Correlations Control Variables Bullying Kontrol Diri Secure Attachment dengan Orang Tua Bullying Correlation 1.000 -.320 Significance 2- tailed . .000 Df 143 Kontrol Diri Correlation -.320 1.000 Significance 2- tailed .000 . Df 143 Berdasarkan hasil uji korelasi parsial pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada significance 2-tailed sebesar 0,000 p 0,05. Nilai korelasi 0,320, yang berarti ada hubungan yang lemah antara kontrol diri dengan bullying , karena berada pada rentang 0,200 sampai 0,399. Arah hubungan yang terbentuk adalah negatif karena nilai koefisien korelasi r bertanda negatif. Artinya, semakin tinggi kontrol diri, maka bullying akan semakin rendah. Signifikan berarti bahwa hipotesis yang telah terbukti pada sampel dapat digeneralisasikan pada populasi Priyatno, 2012. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara kontrol diri dengan bullying.

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif