Akuntansi Belanja Daerah Kabupaten Sragen 1. Gambaran Umum

95 2 Identifikasi biayabelanja yang dikapitalisir ke dalam masing- masing aset sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Akuntansi Keuangan Pemerintahan. 3 Pengakuan belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan. 4 Pengukuran belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan dengan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai nominal kas yang dikeluarkan. 5 Pelaporan nilai aset aset gedung dan bangunan dalam Neraca Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

5. Akuntansi Belanja Daerah

Akuntansi belanja yang diterapkan oleh Bendahara Satuan Kerja berdasarkan interview adalah sebagai berikut, transaksi belanja yang terjadi pada Satuan Kerja dicatat oleh Petugas Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja PPK SatkerPetugas Penatausahaan Keuangan Daerah PPKD secara harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer dari pihak ketiga. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto. Untuk transaksi belanja modal, pencatatan dilakukan secara corollary, yaitu dicatat dengan 2 dua jurnal, satu untuk mencatat belanja dan yang lain 96 untuk mencatat aset yang diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut. Jurnal untuk mencatat transaksi belanja modal, misalnya pengadaan gedung dan bangunan baru dilakukan sebagai berikut: 1 Mencatat belanja modal dalam neraca dan laporan realisasi anggaran: Belanja Modal .................................................................... xx Kas ............................................................................................ xx 2 Mencatat akun aset tetap gedung dan bangunan dan akun ekuitasnya dalam jurnal korolari: Gedung dan Bangunan ...................................................... xx Diinvestasikan dalam Aset Tetap ............................................. xx Dengan penjurnalan di atas, pengeluaran kas akan dicatat dalam neraca dan laporan realisasi anggaran sekaligus aset gedung dan bangunan tercatat dalam akun aset tetap dan akun diinvestasikan dalam aset tetap dalam jumlah nominl yang sama. Pengakuan terhadap aset disesuaikan dengan kebijakan akuntansi pemerintah daerah tentang kapitalisasi aset yang menyatakan bahwa pengakuan terhadap jumlah kassetara kas dan nilai wajar imbalan lainnya yang dibayarkan sebagai penambah nilai aset tetap. Pedoman yang digunakan oleh 97 bendahara SKPD dalam akuntansi belanja adalah Surat Edaran SE Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 900743BAKD tentang Akuntansi Di Satuan Kerja.

6. Kapitalisasi Belanja Daerah