Kesimpulan KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI

cxvi Tabel IV.11 Pembandingan Kondisi Obyek Penelitian NO URAIAN KAB. SRAGEN KAB. KARANGANYAR 1 2 3 4 5 6 Penyerapan belanja terhadap pertambahan nilai gedung dan bangunan yang tidak disebabkan oleh penambahan aset gedung dan bangunan baru Penerapan prosedur kapitalisasi belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan Pencatatan kapitalisasi belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan Kebijakan akuntansi kapitalisasi Temuan audit tentang kapitalisasi Temuan audit tentang aset Rp. 686.473.841.699,- 5,76 Telah dilaksanakan oleh beberapa SKPD Telah dilaksanakan oleh sebagian SKPD Ada Tidak ada Ada Rp. 39.703.897.705,- 5,44 Belum diterapkandilaksanakan Belum diterapkandilaksanakan Belum ada Tidak ada Ada

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

cxvii Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab terdahulu, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur yang diterapkan oleh bendahara yang melaksanakan kapitalisasi belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan adalah sebagai berikut: a. Identifikasi dana yang dipergunakan untuk belanja berpedoman pada sumber belanja tersebut berasal alokasi dalam mata anggaran belanja dengan berpedoman pada Daftar Penggunaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA-SKPD. b. Identifikasi biayabelanja yang dikapitalisir ke dalam masing- masing aset sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Akuntansi Keuangan Pemerintahan. c. Pengakuan belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan. d. Pengukuran belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan dengan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai nominal kas yang dikeluarkan. e. Pelaporan nilai aset aset gedung dan bangunan dalam Neraca Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan. 2. a. Pada Pemerintah Kabupaten Sragen, dari hasil penelitian terdapat 5 SKPD yang telah menerapkan kapitalisasi belanja cxviii modal khususnya belanja gedung dan bamgunan dan pelaksanaannya telah berpedomansesuai dengan standar yang ada Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen b. Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar belum menerapkan kapitalisasi belanja modal khususnya belanja gedung dan bangunan sehingga tidak dapat dibandingkan dengan aturan atau standar yang seharusnya. Peraturan perundang-undangan yang mengatur kapitalisasi KMK No. 01KM.122001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang MilikKekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah hanya mengatur tentang konsep, pemberlakuan dan batasan nilai minimum kapitalisasi belanja dan belum mengatur tentang prosedur kapitalisasi. Pemerintahan Daerah Bendahara Umum Daerah maupun Bendahara SKPD mempunyai kecenderungan tidak menerapkan kapitalisasi khususnya kapitalisasi belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan sehingga hasil penelitian tentang penerapan kapitalisasi belanja yang dapat diakui sebagai aset gedung dan bangunan tidak dapat sepenuhnya diperbandingkan dengan standarperaturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Keterbatasan Penelitian