104 handal, didukung oleh masyarakat yang sehat jasmani dan rohani,
berbudi  luhur,  demokratis,  bersatu  padu  serta  berkepribadian bangsa. Misi Kabupaten Karanganyar adalah:
a.   Menjadikan  Kabupaten  Karanganyar  sebagai  daerah  industri, baik industri menengah maupun industri kecil yang maju.
b.  Menjadikan  Kabupaten Karanganyar  sebagai daerah  pertanian yang  berwawasan  agrobisnis  dan  agroindustri  dengan
mengembangkan produk unggulan yang kompetitif. c.   Menjadikan  Kabupaten  Karanganyar  sebagai  daerah  tujuan
wisata utama di Jawa Tengah yang  menarik  wisatawan manca negara dan wisatawan nusantaradomestik.
d   Menjadikan  Kabupaten  Karangayar  sebagai  pusat  Pendidikan dan Pengembangan SDM yang menguasai Iptek, berjiwa Imtaq,
berkepribadian bangsa dan berwawasan kedepan. e.   Menjadikan masyarakat Kabupaten Karanganyar sejahtera lahir
dan batin. f.  Mengembangkan  sistem  informasi  yang  selalu  disesuaikan
dengan  perkembangan  sarana  telekomunikasi  dan  komunikasi sebagai  media  promosi  yang  efektif  bagi  potensi  dan
perkembangan daerah Kabupaten Karanganyar. g.   Meningkatkan  upaya  pemberantasan  korupsi,  kolusi  dan
nepotisme KKN.
2.  Proses Penelitian
105 Pada prinsipnya langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti
untuk  memperoleh  informasi  dan  data  di  Kabupaten  Karanganyar sama  dengan  yang  dilakukan  di  Kabupaten  Sragen,  yang
membedakan  adalah  respon  dan  kerja  sama  yang  diberikan  oleh SKPD-SKPD  di  Kabupaten  Karanganyar.  Peneliti  telah  berusaha
melakukan  komunikasi  dan  koordinasi  dengan  SKPD-SKPD  di Kabupaten Karanganyar untuk melakukan wawancara, dan respon
yang  diperoleh  oleh  peneliti  hanya  dari  Inspektorat  Kabupaten Karanganyar  melalui  Tim  Review  Laporan  Keuangan  Daerah  dan
Dinas  Pendapatan  Pengelolaan  Kekayaaan  dan  Aset  Daerah. Kondisi  ini  tentunya  menjadi  keterbatasan  dalam  penelitian  yang
dilakukan.
3.   Belanja  APBD  Pemerintah  Kabupaten  Karanganyar  Tahun Anggaran  2008  Dan  Hubungannya  Dengan  Pertambahan  Nilai
Aset Gedung Dan Bangunan
Data  sekunder  menyatakan,  dari  alokasi  belanja  Tahun Anggaran  2008  belanja  operasi,  belanja  modal  dan  belanja  tak
terduga  sebesar  Rp.812.046.787.616,-  dapat  terealisir  sebesar Rp. 72.8920.262.975,- 89,76 sehingga terdapat selisih sebesar
Rp.  83.126.524.641,-  10,23.  Realisasi  belanja  terbesar  ada pada  belanja  modal  93,15  dan  terkecil  ada  pada  belanja  tak
terduga Tabel IV.5.
106 Tabel IV.5
Realisasi Belanja dalam APBD Pemkab Karanganyar Tahun Anggaran 2008
NO APBD
BELANJA OPERASI BELANJA MODAL
BELANJA TAK TERDUGA
Rp. Rp.
Rp.
1  Anggaran
646.131.989.809,51 100,00
160.914.797.807 100,00
5.000.000.000 100,00
2  Realisasi
579.033.727.070 89,61
149.886.535.905 93,15
- 0,00
Selisih
67.098.262.739,51 10,39
11.028.261.902 6,85
5.000.000.000 100,00
Sumber: Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2008 Pertambahan nilai aset gedung dan bangunan selama Tahun
Anggaran  2008  adalah  sebesar  Rp.  33.820.225.705,-  nilai  aset gedung  dan  bangunan  Tahun  Anggaran  2007  sebesar  Rp.
339.297.327.963,-  dan  nilai  aset  gedung  dan  bangunan  Tahun Anggaran  2008  sebesar  Rp.379.099.553.668,-  yang  berasal  dari
pembangunan gedung dan bangunan baru Tabel IV.6 dan rehab gedung dan bangunan lama.
Tabel IV.6 Penambahan Aset Tetap Gedung dan Bangunan
Pemerintah Kabupaten Karanganyar TA. 2008 NO
URAIAN NILAI
Rp. 1  Bangunan Gedung
116.328.000 Sumber: Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran
2008 Tabel IV.7
107 Analisis Penyerapan Belanja Ke Dalam Nilai Aset Tetap Gedung
Bangunan Pemkab Karanganyar Tahun Anggaran 2008 NO
URAIAN NOMINAL
Rp. 1  Pertambahan nilai aset gedung dan bangunan
39.820.225.705 2  Penambahan aset gedung dan bangunan baru
116.328.000 3  Pertambahan  nilai  aset  gedung  dan  bangunan
tidak  dikarenakan  oleh  penambahan  aset  gedung dan bangunan baru
39.703.897.705
4  Belanja APBD TA 2008 728.920.262.975
5  Prosentase    pertambahan  nilai  aset  tidak dikarenakan  oleh  penambahan  aset  gedung  dan
bangunan baru terhadap Belanja APBD 5,44
Sumber:  Catatan  Laporan  Keuangan  Daerah  Tahun  Anggaran 2008
Nilai belanja yang terserap dan menambah nilai aset gedung dan  bangunan  dimana  pertambahan  nilai  gedung  dan  bangunan
tersebut bukan  sebagai  akibat  dari  penambahan aset  gedung dan bangunan baru sebesar Rp. 728.920.262.875,- Tabel IV.7.
4.  Implementasi  Kapitalisasi  Belanja  Yang  Dapat  Diakui  Sebagai Aset Gedung  Bangunan