39
amat penting dan memilikinilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapatmemperkaya bahan dan
kegiatan belajar. Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki
banyakkeuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain : 1.
Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan.
2. Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus
seperti listrik. 3.
Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidakverbalistik.
4. Karena sumber belajar tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka
benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini
juga sesuaidengan konsep pembelajaran kontekstual contextual learning
E. Kajian Tentang Karakteristik Siswa SD
Proses pembelajarn IPA disekolah dasar, seseorang guru harus memahami karakteristik siswa sekolah dasar yang dihadapinya. Pembelanjaran di jenjang
sekolah dasar akan berbeda dengan pembelajran yang ada dijenjang sekolah yang lebih tinggi.
Pada tahapan perkembangan karakteristik anak Jean Piaget Trianto 2009: 29
membedakan empat tahapan perkembangan kognitif pada anak yaitu:
1. Tahapan Sensorimotor usia 0-2 2.Tahapan Praoprasional usia 2-7
40
3. Tahapan Praoprasional Konkret usia 7-11 4. Tahapan Operasional formal usia Tahun-dewasa
Berdasarkan klasifikasi tingkatan intelektual anak diatas, telihat dimana anak usia sekolah dasar antara 7-11 tahun, yang termasuk pada tahap
oprasional konkret yaitu mereka berfikir atas pengalaman nyata. Pada umumnya di Indonesia anak masuk sekolah dasar pada usia 6-7 tahun
dan belajar disekolah dasar selama 6 tahun, sehingga usia anak sekolah dasar berkisar 6-12 tahun. Oleh karena itu keadaan siswa sekolah dasar di Indonesia
meliputi tahap operasional dan operasional formal. Jika dilihat dari perbedaan klasifikasi umur maupun kelas yang ada pada
sekolah dasar terdapat dua pembagian kelas yaitu kelas rendah yang mencakup kelas I,II, dan kelas III sedangkan kelas tinggi yaitu kelas III, V,
VI, oleh sebab itu dalam pembelajaran disekolah perlu ada perbedaan penekanan dan strategi serta metode antara siswa kelas rendah dan kelas
tinggi yang mana harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Penelitian pada kelas ini di fokuskan pada siswa kelas III sehingga
penelitian hanya membahas karakteristik sisiwa kelas III menurut para ahli.Siswa kelas III SD berada dalam tahap operasional konkret, dengan
demikian dalam memberikan materi pelajaran, guru diharapkan lebih menitikberatkan pada alat peraga atau media yang lebih bersifat konkret dan
logis Keterlibatan dan penerimaan dalam kehidupan kelompok bagi anak usia
sekolah dasar merupakan minat dan perhatiannya pada kompetensi –
kompetensi sosial yang positif dan produktif yang akan berkembang pada usia ini.
41
Hasil pergaulan dengannya dengan kelompok teman sebaya, anak cenderung meniru kelompok teman sebaya baik dalam hal penampilan
maupun bahasa.Selama masa perkembangannya, pada anak tumbuh berbagai sarana yang dapat menggambarkan dan mengolah pengalaman dalam dunia di
sekeliling mereka.
Dengan memperhatikan karakteristik kognitif siswa kelas III Sekolah Dasar dengan segala aspek dimensi perkembangannya, maka diharapkan
system pengajaran yang dikembangkan mampu melayani kebutuhan belajar yang bermakna bagi siswa.Melalui penyampaian materi pelajaran yang tepat,
maka peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga siswa antusias untuk belajar, menjadikan IPA sebagai pelajaran yang
menyenangkan dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal dan memuaskan.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai karakteristik siswa kelas III yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada siswa kelas
tinggi yang berusia 7-11tahun ini memiliki tingkat berfikir secara oprasional kogkrit dan logis yang dapat ditunjukkan dengan mulai bersikap kritis dalam
mengemukakan suatu tanggapan atau gagasan yang diungkapkan.
F. Kerangka Pikir