Dokumen dan Catatan yang Terkait Sistem Penjualan Tunai pada

Meskipun masing-masing aktivitas dalam perusahaan memiliki sekumpulan prosedur yang berbeda antara satu dengan yang lain, namun pada intinya tetap sama yaitu prosedur yang ada pada perusahaan akan ikut berperan penting dalam perkembangan perusahaan. Dalam melakukan kegiatannya, perusahaan harus mengikuti prosedur-prosedur yang telah dibuat. Prosedur yang diterapkan oleh Kuwera Bintang Empat memang prosedur yang masih sederhana, namun hal tersebut dapat membantu perusahaan jika dilakukan dengan benar. Penggunaan prosedur dapat menjamin penanganan transaksi yang terjadi secara berulang-ulang menjadi lebih teratur dan seragam.

4. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai padaUKM Kuwera Bintang

Empat Bagan alir mengambarkan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh perusahaan dalam proses penjualan tunai sesuai dengan prosedur yang sudah ada dalam perusahaan. Secara teoritis bagan alir sistem penjualan tunai tersusun atas banyak bagian. Semakin banyak bagian yang ada dan terlibat dalam sebuah sistem penjualan tunai maka semakin banyak pula bagan alir yang dihasilkan. Berdasarkan teori bagan alir perusahaan meliputi bagian order penjualan, bagian kas, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian jurnal, bagian kartu persediaan. Setiap bagian berkewajiban menjalankan masing-masing tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai pada Kuwera Bintang Empat hanya tersusun dari tiga bagian, yaitu bagian penjualan, bagian administrasi, dan bagian gudang. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Vatrareizky Pravitasari 2013 pada Pupz Miracle yang meliputi bagian penjualan, bagian kasir, bagian administrasi, dan bagian pengiriman. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Lilmubin 2011 pada PT. Karya Swadipta Pratama menunjukkan bahwa bagan alir sistem penjualan tunai perusahaan meliputi bagian penjualan, bagian kasir, dan bagian akuntansi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Santi 2003 pada PT. Nobel Technotronics menunjukkan bahwa bagan alir sistem penjualan tunai perusahaan meliputi bagian penjualan, bagian kasir, bagian administrasi, dan bagian pengiriman. Dari ketiga penelitian yang dilakukan oleh Vatrareizky Pravitasari 2013, Novia Lilmubin 2011, dan Santi 2003 memiliki kemiripan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu bagan alir sistem penjualan tunai yang ada dalam perusahaan masih sederhana karena hanya tersusun atas tiga sampai empat bagian. Dari bagan alir yang ada menunjukan bahwa pembagian tugas dari setiap bagian masih belum tepat karena masih ada bagian yang mempunyai tugas yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh satu bagian. Misalnya bagian penjualan yang bertugas sebagai kasir dan melakukan pencatatan atau administrasi. Akan lebih baik apabila Kuwera Bintang Empat memisahkan bagian yang bertugas sebagai pelaksana kegiatan dengan bagian yang melakukan pencatatan kegiatan. Dengan demikian akan ada catatan yang bisa digunakan untuk mencocokan pekerjaan tiap-tiap bagian. Sehingga pihak manajemen juga dapat memperoleh informasiyang diperlukan dengan baik.

5. Sistem Pengendalian Internal pada UKMKuwera Bintang Empat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Kuwera Bintang Empat, sistem pengendalian internal yang diterapkan pada sistem penjualan tunainya belum berjalan secara efektif. Berdasarkan teori dalam perancangan sistem organisasi yang berkaitan dengan penjualan tunai, unsur pokok pengendalian intern mencakup organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat. Di dalam COSO dijelaskan bahwa pengendalian internal merupakan sebuah sistem, struktur, atau proses yang diimplementasikan oleh BOD Board of Directors perusahaan, manajemen, dan personil lain, ditujukan untuk dapat menyajikan jaminan tercapainya sasaran pengendalian internal. Pada Kuwera Bintang Empat belum adanya pemisahan tugas secara jelas dapat terlihat dari bagian penjualan yang merangkap sebagai bagian administrasi dan bagian kasir, dan juga fungsi gudang dengan fungsi pengiriman. Hal yang sering terjadi yaitu staff gudang merangkap tugas fungsi pengiriman dikarenakan kekurangan tenaga kerja disaat banyak konsumen yang datang. Pengawasan yang dilakukan belum optimal karena hanya dilakukan oleh pemilik. Hal serupa juga disampaian dalam penelitian yang dilakukan oleh Vatrareizky Pravitasari 2013 pada Pupz Miracle yang menunjukkan terjadinya perangkapan tugas pada bagian kasir dan bagian administrasi.