7. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Bagian Order Penjualan Bagian Kas
Mulai
Menerima Order Dari
pembeli
Mengisi Faktur
Penjualan
3 2
FPT 1
1 2
N
Sumber: Mulyadi 2001
1
FPT 1
Menerima uang dari
pembeli
Mengoper asikan
register
PRK FPT
1
3
Bagian Gudang Bagian Pengiriman
2
FPT 2
Kartu Gudang
Menyerahkan Barang
FPT 2
4
Bersama Barang
3 4
PRK FPT
1 FPT
2
Membanding kan FPT lb 1
Dan lb 2
Menyerahkan Barang
kepada pembeli
2 FPT
1 PRK
6
Bersama Barang sebagai slip
pembungkus
Untuk Pembeli
Sumber: Mulyadi 2001
Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan
Bukti Memorial 6
PRK FPT
1
Jurnal Penjualan
7 8
RHPP
Jurnal Umum
N
Selesai
FPT = Faktur Penjualan Tunai PRK = Pita Kas Register
RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok
Gambar 12. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai Sumber: Mulyadi 2001
7 PRK
FPT 1
N Kartu
Persediaan
Membuat Rekapitulas
i HPP
RHPP
Membuat Bukti
Memorial
RHPP Bukti Memorial
8
Secara Periodik
8. Unsur Pengendalian Intern Penjualan Tunai
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut Mulyadi 2001, dalam perancangan sistem organisasi yang berkaitan dengan penjualan tunai, unsur pokok pengendalian intern
dijabarkan sebagai berikut: a. Organisasi
1 Fungsi penjualan harus terpisah dengan fungsi kas. 2 Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.
3 Fungsi penyerahan harus dipisahkan dari fungsi akuntansi. 4 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi operasi dan fungsi
penyimpanan uang. 5 Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1 Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjulan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
2 Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan “lunas” pada faktur penjualan tunai dan
menempelkan pita kas register kas pada faktur penjualan tunai.
3 Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.
4 Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur
penjualan tunai. 5 Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasikan oleh fungsi
akuntansi dengan cara memberikan tanda panah pada faktur penjualan tunai.
c. Praktik Yang Sehat 1 Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan. 2 Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
3 Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.
Menurut Joseph W. Wilkinson 1999, di dalam COSO juga telah dijelaskan bahwa pengendalian internal merupakan sebuah sistem,
struktur, atau proses yang diimplementasikan oleh BOD Board of Directors perusahaan, manajemen, dan personil lain, ditujukan untuk
dapat menyajikan jaminan tercapainya sasaran pengendalian internal. Sasaran pengendalian internal adalah:
a. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.