Keterbatasan PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI BERBASIS WEB PADA UKM KUWERA BINTANG EMPAT KLATEN.
meningkat baik dari dalam maupun luar kota. Dalam analisis sistem yang akan dikembangkan mempunyai nilai periode pengembalian
yaitu 2 tahun lebih 3 bulan. Dari hasil penilaian kelayakan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem layak dikembangkan karena
periode pengembalian lebih kecil dari usia investasi, serta nilai NPV dan ROI menunjukkan sistem layak untuk dikembangkan karena
bernilai positif dan lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Berdasarkan dari tahap analisis tersebut maka sistem
dikatakan layak untuk dikembangkan karena memenuhi kriteria kelayakan sistem.
b. Desain program web meliputi desain pendahuluan yaitu desain input dan output program. Kemudian dilanjutkan dengan desain fisik yaitu
desain file dan database dan desain program. Desain antarmuka program menggunakan macromedia dreamweaver sedangkan desain
database menggunakan MySQL untuk menjaga keamanan database program.
c. Implementasi sistem penjualan tunai pada Kuwera Bintang Empat menggunakan metode konversi paralel. Pengembangan sistem
akuntansi penjualan tunai berbasis web memudahkan karyawan dengan otomatisasi transaksi sehingga meminimalkan kerja para
karyawan, pembagian tugas yang jelas antar fungsi, meminimalisasi kesalahan dalam membuat tagihan pada pelanggan, sistem yang
lebih fleksibel memudahkan dalam menerima order dari mana saja
dan kapan saja dengan adanya akses internet, mempermudah pengendalian intern perusahaan karena dokumen dan catatan yang
lengkap, serat dapat memenuhi kebutuhan akan informasi manajemen secara cepat, tepat, dan akurat . Sehingga kemungkinan
praktek yang kurang sehat dapat dihindari. d. Sistem pengendalian intern yang handal dan efektif dapat
memberikan infromasi bagi manajemen untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan yang
lebih efektif pula. Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan sistem berbasis web akan terjadi pergeseran dari
sistem yang berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer. Sistem pengendalian intern dibagi menjadi pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum merupakan standar dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk
melakukan fungsinya, serta memiliki unsur pengendalian meliputi organisasi dan pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data.
Pengendalian aplikasi merupakan sistem pengendalian intern yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah
ditentukan sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Pengendalian aplikasi dapat dilakukan dengan pengendalian bersifat Preventif dan
Detektif.